(Minghui.org) Seorang wanita yang sehat secara mental disuntik dengan obat penenang dan beberapa obat tak dikenal di dua rumah sakit jiwa berbeda setelah dia ditangkap karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sejak Juli 1999.

Liu Binghuan berasal dari Kota Jinan, Provinsi Shandong. Setelah dibebaskan dari penangkapan sebelumnya pada akhir Desember 2021, dia pindah ke Kabupaten Yangshan, Kota Qingyuan, Provinsi Guangdong untuk menghindari penganiayaan. Penangkapan terakhirnya terjadi pada malam tanggal 29 September 2024, ketika petugas dari Divisi Keamanan Dalam Negeri Kabupaten Yangshan dan kantor polisi setempat menyongkel paksa tempat sewanya dan menerobos masuk. Mereka membawanya ke Rumah Sakit Jiwa Cihang di Kabupaten Yangshan, di mana dia diikat dan berulang kali disuntik dengan obat penenang.

Polisi membawanya ke Pusat Penahanan Qingxin keesokan harinya, tetapi dia ditolak masuk setelah pemeriksaan fisik wajib menemukan bahwa dia memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg (ketika kisaran normal adalah 120 atau lebih rendah). Bukannya  melepaskannya, polisi membawanya ke Rumah Sakit Rakyat Ketiga Kota Qingyuan (rumah sakit jiwa lainnya). Dia kembali disuntik dengan obat penenang, bersama dengan beberapa obat yang tidak diketahui. Akibatnya, dia mengalami kehilangan ingatan sementara. Dia juga menjadi linglung dan bingung.

Adik laki-lakinya, Liu Binglei, bergegas ke Kabupaten Yangshan dari Provinsi Shandong pada tanggal 1 Oktober 2024. Ia memeriksa semua pusat penahanan setempat tetapi tidak dapat menemukannya. Pada pukul 23:00 malam tanggal 3 Oktober, ia menerima telepon dari saudara perempuannya dan seorang petugas dari Kota Jinan yang nomor teleponnya adalah +86-18553186625. Keduanya memberi tahu ia untuk pergi ke Rumah Sakit Rakyat Ketiga Kota Qingyuan untuk memproses pemulangan Liu.

Liu memperhatikan bahwa saudara perempuannya tampak kuyu dan lemah. Dia mengatakan bahwa dia telah melakukan mogok makan sejak penangkapannya. Petugas Jinan menelepon lagi dan menuntut agar Liu menjadi penjamin saudara perempuannya dibebaskan dengan jaminan atau tahanan rumah. Baik ia maupun Liu menolak gagasan itu. Namun, petugas Jinan, bersama dengan rekan-rekannya di Yangshan, tetap menempatkan Liu dalam tahanan rumah dan mengancam akan mengejarnya nanti.

Polisi Yangshan terus melecehkan Liu dan orang-orang yang dicintainya, termasuk teman dan keluarganya, di rumah dan melalui telepon (salah satu nomornya adalah +86-19865209361).

Penangkapan Sebelumnya di Provinsi Shandong pada Tahun 2021

Liu ditangkap pada tanggal 30 Desember 2021, segera setelah dia meninggalkan gedung apartemennya di Jinan. Polisi mengklaim bahwa mereka mengawasinya selama lebih dari enam bulan dan mereka tahu bahwa dia sering keluar untuk membagikan materi Falun Gong dan berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Mereka menyadap telepon selulernya dan merekam video dirinya. Seorang petugas mengatakan bahwa ia sering berada di luar apartemennya dan mengikutinya ketika dia keluar dengan sepeda listriknya.

Polisi merampas kunci milik Liu dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya, foto pencipta Falun Gong, pin Falun, uang tunai sebesar 10.100 USD milik saudara laki-lakinya, Liu, empat telepon seluler, tiga iPad, serta paspor dan perhiasan mewah miliknya.

Di kantor polisi, seorang petugas memukul Liu. Liu menanyakan namanya, tetapi petugas itu menolak menjawab. Petugas itu menarik telinganya dengan sangat keras hingga kulit di belakang telinganya terkelupas. Petugas itu juga menampar wajahnya dan mencekik lehernya. Petugas itu tidak melepaskannya sampai Liu hampir mati lemas.

Liu terluka selama pemukulan oleh polisi

Polisi juga memborgol Liu di belakang punggungnya untuk waktu yang lama dan menutup kepalanya dengan kantong plastik hitam. Polisi baru melepaskan kantong plastik itu setelah protes dengan keras.

Selama tiga putaran interogasi, Liu tidak diizinkan tidur selama sehari penuh. Selain menanyainya tentang praktisi mana yang pernah berhubungan dengannya, polisi juga menanyakan berapa banyak anggota keluarganya dan berapa banyak uang di rekening banknya. Saudara lakinya, Liu, juga ditangkap, dipukuli, dan diinterogasi.

Liu dibebaskan besok malamnya setelah diketahui memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung cepat. Dia menuntut polisi agar mengembalikan barang-barang pribadinya, tetapi mereka hanya memberinya 500 yuan. Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, dia pindah ke Provinsi Guangdong, dan ditangkap di sana pada September 2024.

Selain penangkapan terakhirnya, Liu menjalani kerja paksa selama satu tahun antara tahun 2008 dan 2009. Ibunya, Li Sufang, yang juga berlatih Falun Gong, dijatuhi hukuman lima tahun pada tahun 2017 karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Dia mengalami tekanan darah tinggi akibat tekanan mental dan penyiksaan fisik dan meninggal dunia pada akhir tahun 2019.

Artikel Terkait:

Dilaporkan pada Jan/Feb 2022: 782 Praktisi Falun Gong Ditangkap atau Dilecehkan karena Keyakinan Mereka