(Minghui.org) Seorang praktisi di kelompok belajar Fa kami memberitahu saya bahwa suami dari rekan praktisi di kelompok tersebut akan ditangkap. Saya segera memberitahu praktisi lain untuk bertemu agar bisa membuat rencana cara menyelamatkannya.

Saya mengenang apa yang terjadi selama belajar bersama di hari sebelumnya. Saya tidak membagikan pendapat jujur saya karena takut berlawanan dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Saya merasa tidak seimbang dan mengingat kecenderungan saya terlalu bergantung pada orang lain

Setelah membagikan pemikiran saya dengan kelompok belajar, mereka mendukung dan setuju bahwa kami semua harus bekerja sama. Kami berbicara dengan terbuka tentang masalah yang kami lihat dan meningkatkan pemahaman kami tentang Fa sebagai satu tubuh, membuat semua orang menyadari kekurangan diri mereka sendiri. Saya merasa Guru menguatkan kami dalam prosesnya.

Selama diskusi, saya tiba-tiba melihat gambaran di benak saya bahwa ada sesuatu yang menutupi praktisi yang hendak ditangkap dan dia akan baik-baik saja bila penutupnya dihilangkan. Saya juga merasa dia dan istrinya harus meningkat dalam Fa

Saat itu, istri praktisi tersebut datang dan memberitahu kami bahwa suaminya telah dilaporkan ke polisi karena mengklarifikasi fakta kepada orang. Polisi berencana menahannya dan sudah mengatur pemeriksaan fisik untuknya.

Pada saat itu saya ragu apakah cara saya dalam menangani situasi tersebut sudah benar atau belum, namun saya langsung menyadari bahwa saya harus percaya pada Fa dan Guru. Saya tidak seharusnya terikat dengan kemampuan saya sendiri.

Pemahaman saya adalah Guru menggunakan situasi ini untuk membantu kami meningkat sebagai satu tubuh. Selama kita menemukan masalah sesungguhnya, kita bisa menghentikan pengaturan kekuatan lama dan menyelamatkan makhluk hidup. Kami terus berbagi pemahaman tentang masalah yang kami temukan dalam diri kami. Saat istri praktisi tersebut menyadari masalah di dirinya, saya melihat segumpal materi meninggalkan tubuhnya, saya juga merasakan perasaan lega. Saya duduk dalam diam dan mendengarkan.

Tak lama kemudian, ponsel istri praktisi tersebut berbunyi. Ada telepon dari suaminya, mengatakan bahwa dia siap untuk pulang ke rumah.

Saya kemudian merasa bahwa masalahnya belum sepenuhnya terselesaikan dan harus menghubungi praktisi yang hampir ditangkap. Saya melepas rasa takut bahwa dia dalam pengawasan dan berbagi pemahaman di rumahnya. Dia sadar memiliki banyak masalah.

Hasilnya, upaya kedua dari polisi untuk menahannya gagal. Dia masih keluar setiap hari dan mengklarifikasi fakta secara langsung.

Di atas adalah pengalaman pribadi saya sebagai seorang praktisi. Seperti yang Guru katakan,

“...Lenyapkan sifat hati manusia, kejahatan dengan sendirinya pasti kalah” (“Jangan Bersedih,” Hong Yin II)