(Minghui.org) Ibu mertua saya kehilangan ibunya saat berusia enam tahun dan menikah dan tinggal dengan keluarga suaminya saat berusia 19 tahun. Mertuanya memanjakannya seperti anak perempuan, dan selama bertahun-tahun, dia menjadi keras kepala dan suka memerintah.

Saya lahir dalam keluarga yang menghargai budaya tradisional, tetapi tumbuh di bawah indoktrinasi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya dibimbing oleh filosofi perjuangan dan ketidakpercayaan, dan karenanya, saya tidak bisa akur dengan ibu mertua saya selama lebih dari 20 tahun. Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, saya mengubah perilaku dan pola pikir saya sesuai dengan ajaran Guru Li.

Ibu mertua saya tertipu oleh propaganda PKT dan menolak mendengar fakta kebenaran tentang Falun Dafa. Sementara saya ditahan secara ilegal di kamp kerja paksa karena keyakinan saya pada Falun Dafa, suami dan putra saya menjadi korban skema piramida. Mereka kehilangan semua tabungan kami dan terlilit utang yang besar.

Ibu mertua mengabaikan ketidakadilan yang saya hadapi dan kondisi yang tidak manusiawi di kamp kerja paksa, serta perjuangan putra dan cucunya. Di usianya yang ke-70, dia melihat foto-foto pernikahan dan menikmati kehidupannya yang "baik" tanpa rasa khawatir.

Untuk membantu mertua saya memahami fakta kebenaran, saya meminta ibu mertua untuk memasang penerima satelit NTDTV. Dia setuju, tetapi kemudian meminta ayah mertua saya untuk membongkarnya.

Saya meminta seorang rekan praktisi untuk memasangnya kembali. Ibu mertua saya tidak senang selama pemasangan dan memarahinya. Namun, praktisi tersebut tetap tenang, memahami bahwa perilakunya berasal dari ketidaktahuannya akan fakta kebenaran tentang Dafa, dan berhasil menyelesaikan proses pemasangan dan konfigurasi.

Suatu hari, ibu mertua memanggil saya ke tempatnya dan memberi tahu saya bahwa dia telah kehilangan cincinnya. Saya berkata, "Selama ibu tidak memakainya di luar, cincin itu tidak benar-benar hilang." Dia mengaku telah mencarinya beberapa kali tetapi tidak berhasil. Saya berkata kepadanya, "Jangan cemas. Cincin itu akan ditemukan saat ibu sudah tenang." Setelah menenangkannya sebentar, saya pergi. Dia menemukan cincin itu di dalam selimut. Saya kemudian mengetahui bahwa dia memanggil saya karena dia yakin saya telah mengambilnya.

Suatu pagi di tahun 2014, saya sedang membersihkan lantai, dan mendengar ibu mertua saya mengumpat. Ketika saya bertanya ada apa, dia berkata dia kehilangan uang yang dijahitnya di kasur lipatnya. Saya menjawab, “Ibu yakin uangnya ada di sana? Tidak ada yang datang ke rumah kita. Putra ibu, anak-anak ibu, dan saya tidak akan mengambil barang-barang ibu. Tolong periksa lagi. Saya bahkan tidak mau menerima hadiah dari orang lain, jadi untuk apa saya mengambil barang-barang ibu?”

Dia menjawab dengan kesal, “Putra saya tidak bisa melakukannya. Dia bisa merobek jahitan, tetapi dia tidak bisa menjahitnya kembali.” Dia menyiratkan bahwa suami saya telah membuka futon, mengambil uangnya, dan saya menjahitnya kembali. Ketidakadilan yang tidak masuk akal seperti ini terjadi sepanjang waktu.

Setelah ayah mertua meninggal, keluarga saya pindah ke rumah ibu mertua untuk merawatnya dan meredakan rasa kesepiannya. Karena gejala stroke dan masalah mobilitas yang dialaminya, saya memasang jalur landai di pintu masuknya dan menambahkan pegangan tangan untuk menopangnya. Saya juga mengganti dudukan toiletnya dengan yang lebih tinggi agar lebih mudah digunakan.

Dia sering memarahi saya saat suasana hatinya sedang buruk, yang membuat saya sedih, tetapi saya tetap memperlakukannya dengan baik. Saya membelikannya barang-barang yang berguna seperti alat bantu jalan, tongkat jalan, dan lampu tidur.

Untuk membantu ibu mertua memahami fakta kebenaran tentang Dafa, saya membelikannya pemutar MP3 yang berisi cerita-cerita tentang Dafa dan budaya tradisional Tiongkok. Saya mendorongnya untuk sering melafalkan "Falun Dafa baik" dan "Sejati-Baik-Sabar baik" demi kesehatannya. Ketika dia sakit, saya memasak untuknya, mencuci pakaiannya, dan mengosongkan pispotnya.

Singkatnya, saya selalu mengingat ajaran Guru, mengikuti prinsip Sejati, Baik, Sabar, memperlakukan ibu mertua dengan baik, dan berusaha menjadi orang baik di mana pun saya berada.

Ibu mertua berangsur-angsur berubah. Dia berinisiatif untuk menyumbang uang untuk pembelian mobil putra saya dan memberi saya uang untuk belanja Tahun Baru Tiongkok.

Ketika saya ditangkap karena mengklarifikasi fakta, dia menjadi sangat khawatir hingga tekanan darahnya naik. Seorang praktisi mengunjunginya dengan pil antihipertensi dan mendorongnya untuk mendengarkan cerita klarifikasi fakta di MP3-nya.

Ibu mertua saya dengan gembira berkata, “Pemutar kecil ini sangat efektif! Saat saya merasa tidak enak badan, mendengarkan ceritanya membuat saya langsung merasa lebih baik. Dafa mengajarkan orang untuk menjadi baik, dan saya senang mendengarkannya. Semua yang dikatakan di sana benar.” Dia menambahkan, “Tolong nyalakan untuk saya sekarang.” Dia selalu mengundang praktisi itu untuk berkunjung setiap kali dia melihatnya.

Perhatian yang saya berikan kepada ibu mertua dan cerita-cerita tentang Dafa telah mengubah sudut pandangnya. Sekarang, dia selalu membawa amulet Dafa. Sebelum Tahun Baru Tiongkok, dia bahkan meminta saya untuk membagikan kalender klarifikasi fakta kepada teman-temannya. Tetangganya pernah mengatakan bahwa Falun Dafa telah memberinya menantu perempuan yang baik, dan dia pun menjawab, “Falun Dafa baik!”