(Minghui.org) He Xianggu, mantan perawat berusia 63 tahun dari Kota Changsha, Provinsi Hunan, ditangkap di rumahnya pada 16 Mei 2021 karena berlatih Falun Gong, disiplin spiritual tradisional yang telah dianiaya oleh rezim Tiongkok sejak 1999. Pada 4 Juli 2021, hanya satu setengah bulan setelah ditahan di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changsha, polisi menelepon keluarganya dan mengatakan bahwa dia telah mengalami koma. Lebih dari tiga tahun telah berlalu, dan He masih belum sadarkan diri.

 

He Xianggu sebelum penganiayaan

 

He dalam keadaan koma

Pada musim semi 2023, seseorang yang ditahan di ruangan yang sama (Ruang 102) di Pusat Penahanan No. 4 Kota Changsha dengan He, menceritakan penyiksaan yang dialami oleh He. Karena berbagai alasan, informasi tersebut belum dipublikasikan hingga saat ini.

“Pada bulan Juni 2021, dokter pusat penahanan dan empat atau lima penjaga datang ke sel kami dua kali setiap hari. Begitu mereka tiba di sana, mereka memerintahkan kami semua untuk keluar, dan hanya meninggalkan He di dalam sel. Kami mendengar teriakannya dari luar. Kami mengintip ke dalam ruangan dan melihat para penjaga menahannya. Mereka mencekiknya dan kemudian menyuntiknya dengan sesuatu. Setelah selesai, kami diizinkan kembali ke sel.

“He dicekok paksa makan dan disuntik seperti ini berkali-kali. Setiap kali kami kembali ke sel, dia duduk di bangku kecil, dengan kedua tangan berpegangan pada tempat tidur. Dia juga bersandar di tempat tidur. Ketika berdiri, dia berjalan sangat lambat dan dia juga membutuhkan dukungan dari seseorang ketika dia menggunakan kamar kecil.

“Kemudian, para penjaga tidak mengizinkan kami melihat ke dalam ruangan selama penyiksaan dan kami tidak bisa lagi mendengar teriakan He. Ketika kami kembali ke sel, dia masih duduk di bangku kecil, dengan tubuh bagian atasnya bersandar di tempat tidur. Dia membutuhkan bantuan dari dua orang saat berjalan dan menggunakan kamar kecil. Dia tidak memiliki kekuatan dan berhenti berbicara. Dia hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya [untuk berkomunikasi].

“Suatu hari, penjaga membawa He keluar. Saya melihat bahwa dia tidak dapat mengangkat kakinya lagi dan dua penjaga, satu di setiap sisi, menyeretnya ke depan. Dia tidak pernah kembali ke sel setelah itu.”

Saksi terkejut saat mengetahui bahwa He dalam keadaan koma. Dia berkata, “Dia orang yang baik hati. Cantik luar dalam. Hatinya juga sangat cantik.”

Menurut informasi yang tersedia, direktur pusat penahanan saat itu bermarga Liao dan seorang penjaga bermarga Du bertugas di Kamar 102. Minghui.org meminta lebih banyak saksi untuk memberikan informasi tentang penyiksaan He.

Sebelum penangkapan terakhirnya, He berulang kali menjadi sasaran selama dua dekade terakhir karena keyakinannya. Dia dijatuhi empat hukuman kamp kerja paksa dan ditahan di rumah sakit jiwa tiga kali. Dia tidak diizinkan bekerja, dan gaji serta asuransi kesehatannya ditangguhkan. Suaminya juga dipaksa menceraikannya.

Artikel Terkait:

Mantan Perawat Tetap Koma Setelah Satu Tahun Ditangkap Karena Keyakinannya

Mantan Perawat Koma Parah Selama Hampir Dua Bulan

Wanita Hunan Mengalami Koma Parah Setelah Penangkapan Kedua Dalam Dua Bulan

Ms. He Xianggu Barred from Work at Hunan Province Women's and Children's Health Institute

Changsha Practitioner Ms. He Xianggu Sent to a Forced Labor Camp a Fourth Time

Nurse He Xianggu is Injected with Harmful Drugs at Hunan Mental Hospital Because She Practices Falun Gong

Account of the Persecution Suffered by Practitioner Ms. He Xianggu, a Nurse at the Hunan Province Mother and Child Care Hospital

Ms. He Xianggu Calls For Outside Help After Being Forcibly Injected With Nerve-Damaging Drugs in Mental Hospital

Ms. He Xianggu Still Detained in a Mental Hospital

Ms. He Xianggu in Critical Condition in a Mental Hospital

The Heartbreaking Story of He Xianggu, a Changsha Practitioner in Hunan Mental Hospital