(Minghui.org) Enam warga Kota Luzhou, Provinsi Sichuan, ditangkap dalam waktu satu minggu sebelum 1 Oktober 2024 (Hari Nasional Tiongkok) karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Merupakan hal yang biasa bagi rezim komunis untuk meningkatkan penganiayaan terhadap praktisi di sekitar "tanggal-tanggal sensitif"-nya.

Keluarga salah satu praktisi yang ditangkap tidak diberi informasi dan juga tidak diberi tahu di mana dia ditahan. Praktisi lainnya menghadapi dakwaan. Selain itu, dua praktisi Falun Gong setempat lainnya dilecehkan pada September 2024.

Dua Orang Ditangkap pada 17 September

Wu dan Ma (nama depan tidak diketahui) ditangkap pada 17 September. Petugas dari Kantor Polisi Kota Xiaoshi, Kantor Polisi Kota Zhaoya, dan Kantor Polisi Kabupaten Lu mengklaim bahwa kamera pengawas merekam kedua wanita itu berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Mereka dibawa ke Kantor Polisi Yudaiqiao sebelum dipindahkan ke Departemen Kepolisian Kabupaten Lu pada pukul 02:00 pagi pada 18 September. Mereka dibebaskan sore itu juga.

Dua Praktisi Ditangkap pada 19 September

Luo Linrong, 73 tahun, dan adik perempuannya, Luo Linming, ditangkap pada 19 September, setelah mereka bertemu di sebuah pekan raya setempat dan duduk untuk mengobrol. Petugas yang menangkap mengatakan bahwa mereka telah mengikuti Luo selama beberapa hari dan mengetahui keberadaannya secara pasti.

Kedua saudari itu digeledah dan dibawa ke Departemen Kepolisian Distrik Jiangyang. Setelah menginterogasi mereka secara terpisah, polisi menggunakan kunci yang disita dari mereka dan menggerebek rumah masing-masing. Polisi menyita buku-buku Falun Gong milik Luo Linming, tanpa mengizinkan keluarganya memverifikasi barang-barang tersebut atau memberi mereka daftar penyitaan. Dia dibebaskan setelah ditahan selama sepuluh hari.

Meskipun polisi tidak menemukan materi Falun Gong di rumah Luo Linrong, polisi masih tetap menolak membebaskannya. Keluarganya juga tidak diberi surat perintah penahanan atau diberitahu tentang keberadaannya. Mereka memeriksa dengan pejabat lingkungan setempat, yang merujuknya ke Kantor Polisi Nancheng, yang kemudian mengarahkannya ke Departemen Kepolisian Distrik Jiangyang. Seorang petugas di sana mengatakan bahwa Luo telah lama dipindahkan ke pusat penahanan setempat. Keluarganya pergi ke pusat penahanan untuk mencarinya, tetapi para penjaga di sana menolak mengecek apakah dia ada dalam daftar tahanan.

Luo Linrong mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998 dan berulang kali menjadi target setelah penganiayaan dimulai. Dia ditahan di pusat tahanan selama sembilan bulan pada tahun 2000 karena pergi ke Beijing mengajukan permohonan bagi Falun Gong. Kini ditahan dua tahun lagi di pusat pencucian otak. Pada tahun 2015 dia dijatuhi hukuman tiga tahun. Pensiunnya ditangguhkan selama dia dipenjara.

Seorang Praktisi Ditangkap pada 20 September

Yao Jiaxiu, 57, dari Kota Panzhihua, Provinsi Sichuan, ditangkap di tempat sewanya di Kota Luzhou pada 20 September. Setelah ditahan di pusat penahanan setempat selama beberapa waktu, dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Xichang. Sebelumnya, dia dua kali dipenjara total 12 tahun dan satu kali ditahan di rumah sakit jiwa. Dia pindah ke Luzhou untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, tetapi ditangkap lagi tahun ini.

Seorang Praktisi Ditangkap pada 23 September dan Menghadapi Dakwaan

Zhu Zongrong, 77, ditangkap pada 23 September. Pusat tahanan setempat menolak menerimanya karena kesehatannya yang buruk dan polisi membebaskan dia dengan status tahanan rumah. Dia kini menghadapi dakwaan. Sebelumnya, dia menjalani dua hukuman penjara dengan total tujuh tahun. Dia ditangkap lagi pada 13 Desember 2023 dan ditahan sebentar.

Seorang Praktisi Dilecehkan di Jalan

Liu Zongfen menghadiri sebuah pameran pada tanggal 19 September ketika seseorang menarik tasnya dari belakang. Dia berbalik dan melihat seorang petugas berpakaian preman. Petugas itu memegang brosur Falun Gong di tangannya dan menuduh bahwa ia menemukannya di tasnya. Liu menjawab bahwa dia tidak memiliki materi Falun Gong di tasnya, tetapi petugas itu menolak melepaskan tasnya dan memotretnya. Ia menuntut untuk mengetahui nama dan nomor teleponnya. Beberapa petugas berpakaian preman lainnya muncul dan tidak mengizinkan dia pergi. Jelas baginya bahwa mereka menaruh brosur itu di tasnya untuk menjebaknya.

Dia memberi tahu mereka namanya dan dibebaskan. Petugas yang mengambil tasnya dan seorang pria lain datang ke rumahnya untuk menginterogasinya. Dia menolak menandatangani catatan interogasi dan mendesak suaminya untuk tidak menandatangani atas namanya ketika mereka memerintahkannya untuk melakukannya. Polisi menunjukkan identitas mereka dan suaminya menandatangani dokumen tersebut di bawah tekanan.

Seorang Praktisi Dilecehkan di Rumah

Seorang pekerja komunitas menelepon Liu Zongzhen, sekitar 60 tahun, pada akhir September dan menyuruhnya menunggu mereka datang untuk berbicara dengannya. Ini bukan pertama kalinya dia dilecehkan. Pada tahun 2022, hal yang sama terjadi, juga pada akhir September. Sebelumnya, dia ditangkap di rumah pada tanggal 2 Juli 2021, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi Falun Gong sehari sebelumnya. Keempat petugas yang menangkap menyita lebih dari enam puluh buku Falun Gong dan pemutar musik dari rumahnya.