(Minghui.org) Cuaca di ibu kota Swedia, Stockholm, sejuk dan menyenangkan sepanjang bulan September, dan kota itu dipenuhi wisatawan. Praktisi Falun Dafa telah mendirikan stan di depan Museum Hadiah Nobel setiap Jumat dan Sabtu sore. Mereka memperagakan latihan dan memberi tahu orang-orang tentang bagaimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) menganiaya Falun Dafa. Banyak penduduk setempat dan wisatawan berhenti untuk berbicara dengan mereka.

Stan praktisi sangat menarik perhatian dan menarik banyak orang. Mereka menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan diakhiri. Beberapa wisatawan dari Tiongkok menyampaikan harapan mereka agar lebih banyak orang Tiongkok segera sadar dan PKT akan runtuh secepat mungkin.

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa dan memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan oleh PKT di depan Museum Hadiah Nobel.

Orang-orang mempelajari latihan Falun Dafa.

Di alun-alun kecil yang ramai di depan museum, peragaan latihan praktisi dan spanduk yang menarik perhatian orang-orang. Mereka menerima brosur, membaca papan informasi, dan berbicara dengan praktisi. Banyak orang tertarik dengan latihan tersebut dan beberapa mempelajarinya di tempat.

Orang-orang membaca informasi tentang Falun Dafa.

Ketika orang-orang mengetahui PKT masih menganiaya Falun Dafa dan melakukan pengambilan organ paksa dari orang-orang yang masih hidup, mereka terkejut dan marah serta mengecam kekejaman tersebut. Praktisi juga berbicara dengan banyak wisatawan Tiongkok.

Wisatawan Tiongkok Meminta Orang-Orang untuk Segera Sadar

Sepasang suami istri berusia 70-an tahun dari Tiongkok melewati lokasi kegiatan pada tanggal 13 September. Mereka tampak gembira dan langsung berjalan ke arah praktisi serta memuji mereka sambil berkata, “Kalian hebat! Informasi ini membantu seluruh dunia mengetahui bahwa PKT tidak akan bertahan lama. Banyak orang Tiongkok tahu betul bahwa PKT telah menyakiti orang-orang sejak berkuasa. PKT tidak pernah melakukan hal yang baik.”

Pasangan itu mengatakan bahwa mereka adalah wisatawan dari Tiongkok dan telah mengundurkan diri dari PKT dan organisasi afiliasinya saat mereka berada di Finlandia. Wanita itu mengatakan bahwa mereka telah melihat watak PKT. Dia berkata, “Saya, seorang wanita lansia, diblokir karena mengucapkan beberapa kata yang benar di WeChat. Saya diblokir beberapa kali, tetapi pemblokiran PKT tidak dapat membungkam saya.

“Kami sama sekali tidak percaya propaganda PKT. Banyak orang di Tiongkok mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa. Misalnya, bakar diri di Lapangan Tiananmen yang dipentaskan PKT digunakan untuk menipu orang. Sekarang, semua orang tahu bahwa rezim PKT berdarah dan kejam.”

Wanita itu juga menunjukkan bahwa PKT telah mencuci otak orang-orang Tiongkok selama beberapa dekade di Tiongkok, menggunakan budaya Partai untuk membuat orang mengaguminya, dan merusak hati nurani mereka. Orang-orang Tiongkok tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, dan kata-kata serta perbuatan mereka tidak normal. Pasangan itu mengatakan bahwa PKT adalah akar penyebab kerusakan moral saat ini di masyarakat Tiongkok. Mereka berharap agar orang-orang Tiongkok segera sadar dan tidak terlibat dalam kejahatan PKT.

Praktisi memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan oleh PKT.

Pasangan Tionghoa lainnya membaca papan informasi dan mengambil foto. Ketika seorang praktisi menyapa mereka, wanita itu berkata, “Saya sering kali menerobosblokade internet untuk membaca informasi di luar Tiongkok. Saya tidak ingin membaca berita palsu PKT. Saya sudah lama tahu bahwa PKT yang mengatur bakar diri di Tiananmen dan berencana untuk menjebak Falun Dafa. Saya mengagumi anda karena berani mengungkap tindakan memalukan PKT di sini. Ini sangat menginspirasi, anda luar biasa!”

Dia juga memberi tahu praktisi itu bahwa dia sudah lama meninggalkan PKT dan Liga Pemuda Komunis di situs web Epoch Times. Suaminya melihat bahwa dia berbicara tanpa henti dan ingin menariknya pergi. Dia mengatakan kepadanya, “Mereka adalah praktisi Falun Dafa. Akhirnya, saya bertemu dengan mereka. Saya harus mengobrol baik-baik dengan mereka.”

Dia melanjutkan, “PKT menganiaya Falun Dafa dan menyebabkan orang menderita selama bertahun-tahun. Selama penguncian pandemi COVID, kami semua dikurung di rumah. Kami tidak diizinkan keluar meskipun kami tidak punya apa-apa untuk dimakan atau diminum, dan tidak ada yang peduli jika kami mati kelaparan. Pasar real estat di Tiongkok telah membuat banyak orang menderita selama bertahun-tahun. Sekarang, semua orang tahu bahwa PKT terlalu jahat, dan kami semua berharap agar PKT segera hancur!”

Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan agar penganiayaan diakhiri.

Seorang Wisatawan Tiongkok Mengetahui Tentang Penganiayaan

Pada suatu Sabtu sore, ada arus pengunjung yang terus menerus melewati stan praktisi. Seorang pria setengah baya dariTiongkok dan temannya membaca papan informasi dengan saksama, lalu ia mulai berbicara dengan seorang praktisi Barat dalam bahasa Inggris. Praktisi Barat itu memberi tahu dia tentang Falun Dafa, bagaimana ia mengikuti prinsip Sejati-Baik- Sabar ketika menghadapi konflik dalam pekerjaan dan kehidupan, bagaimana pikirannya menjadi tenang dan damai, serta bagaimana kesehatan fisik dan mentalnya membaik.

Praktisi itu juga memberi tahu dia bahwa karena ia memperoleh manfaat dari berlatih Falun Dafa, ia ingin mengungkap kebohongan PKT dan mengatakan fakta kebenaran kepada dunia. Pria itu mendengarkan, mengangguk terus-menerus, dan akhirnya mengacungkan jempol untuk menunjukkan persetujuannya.

Setelah itu, pria itu berbicara dengan seorang praktisi Tiongkok. Setelah mengetahui tentang pengambilan organ hidup-hidup oleh PKT, ia terdiam cukup lama. Sebelum pergi, ia berkata, “Ya, bagaimana bisa begitu banyak sumber ginjal tiba-tiba muncul? Juga, bagaimana anak-anak muda di Tiongkok tiba-tiba meninggal atau menghilang? Tampaknya skala pengambilan organ hidup semakin membesar.” Ia juga berkata, “Anda telah bertahan untuk mengatakan fakta kebenaran dan mengungkap penganiayaan, itu tidak mudah!”

Seorang pria dari Hong Kong mengatakan bahwa ia sedang belajar di Universitas Stockholm. Ia segera menandatangani petisi dan menyatakan dukungannya terhadap Falun Dafa. Seorang praktisi bertanya kepadanya, “Apakah anda tahu tentang Falun Dafa?”

Ia berkata, “Sangat menyenangkan melihat anda praktisi Falun Dafa. Saya tidak tahu banyak tentang Falun Dafa sebelumnya. Ketika saya berada di Hong Kong, saya sering melihat orang-orang mengganggu kegiatan anda. Di mana pun anda muncul, anda selalu begitu damai dan harmonis. Jelas terlihat mana yang baik dan mana yang jahat. Sekarang, tampaknya mereka yang dengan jahat memfitnah anda semua dihasut oleh PKT.”

Ia juga mengatakan bahwa setelah mengalami gerakan anti-ekstradisi, orang-orang Hong Kong seharusnya memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang kebrutalan PKT dan sifat jahatnya.