(Minghui.org) Karena orang-orang dapat berkunjung tanpa visa, Pulau Jeju menjadi tujuan wisata yang sangat populer bagi wisatawan Tiongkok. Praktisi Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa) memasang tanda dan mengadakan acara di tempat-tempat yang sering dikunjungi wisatawan Tiongkok di pulau itu, termasuk toko bebas bea dan bandara, untuk memberi tahu mereka fakta tentang penganiayaan.

Selama pandemi COVID, wisatawan berhenti datang ke Pulau Jeju, tetapi pada tahun 2024, jumlah pengunjung hampir kembali ke angka sebelum pandemi. Setiap hari, ribuan wisatawan datang ke pulau itu dengan pesawat atau kapal pesiar. Sebagian besar dari mereka berasal dari Tiongkok.

Turis Tiongkok berhenti untuk membaca informasi pada papan informasi di luar Lotte Duty Free Shop.

Turis Tiongkok mempelajari tentang penganiayaan dengan membaca papan informasi yang dipasang di depan Shilla Duty Free.

Turis Tiongkok membaca tentang Falun Dafa yang dipajang di Puncak Ilchulbong, tempat wisata terkenal di Pulau Jeju.

Lebih banyak wisatawan yang datang ke Pulau Jeju tahun ini dibandingkan tahun lalu. Mereka tiba di Pelabuhan Kapal Pesiar Gangjeong dengan kapal pesiar dan bus.

Praktisi membentangkan spanduk di luar Pelabuhan Kapal Pesiar Gangjeong untuk memberi tahu wisatawan Tiongkok tentang penganiayaan tersebut.

Turis Tiongkok Memperhatikan Fakta tentang Penganiayaan

Sebagian besar turis dari Tiongkok terkejut saat membaca tentang penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Banyak orang mengambil foto spanduk dan papan informasi.

Beberapa mengatakan bahwa mereka mengira, seperti yang dilaporkan oleh media yang dikendalikan Partai Komunis Tiongkok (PKT), bahwa Falun Gong telah lama diberantas. Sekarang, ketika mereka menyadari bahwa Falun Gong dipraktikkan secara populer di Korea dan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, mereka terkejut dan takjub.

Beberapa turis mengangguk setuju setelah mengetahui bahwa insiden bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah sandiwara yang dibuat oleh PKT untuk menjelekkan Falun Gong. Ketika mereka mengetahui tentang pengambilan organ, banyak yang mengatakan bahwa mereka terkejut sementara yang lain mengungkapkan kemarahan atas kejahatan keji tersebut.

Turis Berterima Kasih kepada Praktisi karena Mengklarifikasi Fakta kepada Mereka

Ketika praktisi mendekati turis dari Tiongkok yang berhenti untuk membaca papan informasi, sebagian besar mendengarkan dengan tenang atau mengajukan pertanyaan. Praktisi sering mengingatkan mereka bahwa foto dan informasi ini tidak dapat dilihat di Tiongkok dan mereka harus mengambil kesempatan untuk membaca dan memahami kebenaran sebelum mereka kembali ke Tiongkok.

Mereka yang mendengarkan praktisi menjelaskan fakta penganiayaan dan yang akhirnya mengetahui kebenaran biasanya mengacungkan jempol untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan rasa hormat. Banyak wisatawan yang melepaskan keanggotaan partai mereka di PKT dan berterima kasih kepada praktisi.

Turis Terkejut Mengetahui AS Mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Falun Gong

Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara bulat mengesahkan H.R.4132, Undang-Undang Perlindungan Falun Gong, pada tanggal 25 Juni 2024. Banyak wisatawan Tiongkok terkejut mendengar bahwa mereka yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong tidak akan diizinkan memasuki AS, aset mereka akan dibekukan, dan mereka akan dikenai sanksi. Berita ini akan menyebar di Tiongkok melalui wisatawan Tiongkok dan menjadi peringatan bagi siapa pun yang terlibat dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Pada tanggal 4 Februari 2002, Parlemen Inggris membahas Undang-Undang Jaringan Tubuh Manusia 2004. Melalui upaya Lord Philip Hunt dari Kings Heath, undang-undang baru, RUU Kesehatan dan Perawatan, mulai berlaku di Inggris pada akhir April 2022. Undang-undang tersebut melarang warga negara Inggris untuk terlibat dalam wisata organ yang “melibatkan pengambilan organ secara paksa atau perdagangan organ di pasar gelap.”

Di Amerika Serikat, H.R.4132, Undang-Undang Perlindungan Falun Gong, diperkenalkan oleh Scott Perry pada tahun 2023. RUU tersebut merupakan undang-undang pertama di mana Kongres AS telah membuat komitmen yang mengikat untuk mengambil tindakan hukumyang tegas terhadap penganiayaan dan pengambilan organ hidup-hidup terhadap praktisi Falun Gong, menjadikan mereka fokus undang-undang tersebut.

Spanduk tentang Undang-Undang Perlindungan Falun Gong AS dipajang di luar Shilla Duty Free.

Spanduk berisi pesan tentang Falun Gong di luar Yongduam rock.