(Minghui.org) Berkultivasi selama 28 tahun telah membawa perubahan yang luar biasa dalam hidup saya. Saya berubah dari orang yang egois, menyedihkan, dan sombong dengan harga diri yang rendah, menjadi seseorang yang baik hati, percaya diri, dan peduli terhadap orang lain. Inilah kekuatan dan kebajikan Dafa.
Kehidupan yang Menyedihkan
Saya mengalami masalah kulit saat berusia 8 bulan. Saya memiliki luka di seluruh kepala yang sangat gatal sehingga saya terus-menerus menggaruknya. Setiap kali saya menggaruk, darah dan nanah keluar. Terkadang luka tersebut terinfeksi, dan terbentuk koreng jika nanah tidak keluar. Penyakit yang membandel ini mengganggu saya selama 30 tahun. Saya minum obat, tetapi tidak ada yang menyembuhkan.
Saya berusia 3 tahun, tetapi saya masih belum bisa berjalan, dan kepala saya botak. Ketika saya bersekolah, seolah-olah ada penutup kepala yang menghalangi pengetahuan memasuki otak saya. Saya kesulitan belajar. Saya tidak disukai teman sekelas dan tidak disukai guru.
Saya menderita meningitis saat berusia 11 tahun. Ibu saya harus menemani saya selama beberapa hari dan malam. Setelah itu, saya selamat, tetapi saya semakin kesulitan belajar. Saat berusia 12 dan 13 tahun, luka di kepala saya berhenti muncul dan berpindah ke tangan, serta mengeluarkan nanah. Kami menempuh perjalanan melewati pegunungan untuk mencari dokter tua yang memiliki reputasi baik, dan mencoba berbagai macam pengobatan, tetapi tidak ada yang menyembuhkan. Mata saya berair saat terkena angin. Saya juga menderita berbagai penyakit termasuk hepatitis, radang sendi, dan anemia berat. Saya memiliki harga diri yang rendah.
Ketika saya dewasa, saya mendapat pekerjaan di sebuah pabrik. Wanita lain memiliki tangan yang halus dan lembut, sedangkan tangan saya penuh dengan luka. Karena takut tidak disukai, saya mengoleskan obat secara diam-diam setiap hari. Setelah menikah, saya terus mengoleskan obat tanpa sepengetahuan suami saya. Bertahun-tahun menderita sakit membuat saya kehilangan rasa percaya diri, dan saya menjadi penyendiri serta merendahkan diri sendiri.
Suami saya adalah orang terpelajar yang tumbuh di desa. Ia cerdas dan lebih berpengetahuan daripada saya. Ia sering menerima hadiah. Saya pikir saya telah menemukan seseorang yang dapat saya andalkan, tetapi ketika putra kami baru berusia 3 setengah tahun, suami saya meninggal dalam kecelakaan mobil saat saya berusia 28 tahun. Tempat kerja suami saya berusaha semaksimal mungkin untuk bernegosiasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut, dan mereka membayar semua biaya medis serta pemakaman.
Saya meminta tempat kerja suami saya untuk mengizinkan saya tinggal di kompleks karyawan, tetapi mereka menolak, meskipun mereka memiliki unit kosong. Saya membobol unit kosong di tempat kerja suami saya, membawa serta anak laki-laki dan ibu mertua saya, dan tinggal di sana tanpa izin. Hal ini membuat semua orang di tempat kerja marah. Saya diabaikan dan tidak ada yang membantu kami. Saya menjadi marah dan kesal. Saya sering menangis sendirian di malam hari.
Ini adalah saya sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa. Dunia saya gelap. Saya tidak melihat harapan untuk hidup, dan saya tidak tahu bagaimana bersikap. Saya tidak masuk akal dan melakukan segalanya tanpa memikirkan orang lain. Saya tidak berterima kasih kepada mereka yang membantu saya. Saya bahkan berpikir, “Saya orang yang jujur. Saya menderita begitu banyak penyakit dan saya diganggu oleh orang lain. Saya seharusnya menjadi lebih jahat! Anak laki-laki saya masih sangat muda dan saya tidak punya siapa pun untuk diandalkan. Saya tidak bisa membiarkan orang lain menindas anak saya, dan saya harus mengajarinya untuk melindungi dirinya sendiri!” Suatu kali, saya bertengkar dengan ibu mertua saya. Saya berlari ke tempat kerja saudara ipar saya untuk memarahinya dan melampiaskan kemarahan saya.
Ketika saya berpikir kembali, kalau saja saya tidak menjadi praktisi Dafa dan keadaan terus seperti itu, saya pasti sudah gila. Anak saya juga pasti sudah saya hancurkan. Kalau saya tidak mulai berkultivasi, saya pasti sudah memutuskan hubungan dengan keluarga saya dan keluarga suami. Yang bisa saya pikirkan hanyalah betapa menyedihkannya saya, dan mereka tidak memberi saya bantuan yang saya rasa pantas saya dapatkan. Pikiran untuk memperlakukan orang lain dengan baik tidak pernah muncul dalam benak saya. Betapa mengerikannya jika saya mengingat kehidupan saya saat itu.
Guru Menarik Saya Keluar dari Jurang yang Kotor dan Dalam
Pada awal tahun 1996, sepupu saya terus-menerus menyebut Falun Dafa kepada saya dan memberi saya buku “Falun Gong.” Saya duduk di tempat tidur setiap malam dan membacanya. Semakin banyak saya membaca, semakin saya mengerti dan semakin ringan hati saya. Pertanyaan-pertanyaan yang saya miliki tentang kehidupan, penyakit saya, dan penderitaan—saya tiba-tiba mengerti untuk apa semua itu! Falun Dafa sangat menakjubkan! Siapa pun dapat berlatih kultivasi tanpa memandang tingkat pendidikan mereka, kaya atau miskin. Selama seseorang benar-benar berkultivasi, Guru akan menjaga mereka. Apa pun yang terjadi, saya harus berlatih kultivasi!
Semua penyakit saya hilang setelah saya mulai berlatih Falun Dafa, termasuk masalah kulit yang telah menyiksa saya selama 30 tahun. Kulit saya menjadi halus dan lembut. Saya terlahir kembali. Saya berperilaku sesuai dengan standar Sejati, Baik, Sabar. Saya menjadi ceria dan optimis.
Ibu mertua saya bersikeras bahwa saya telah mengambil sepatunya dan membuangnya. Saya tidak membantahnya. Sebaliknya, saya membelikannya sepasang sepatu baru. Putrinya kemudian memberi tahu saya, “Sepatunya ada di bawah sofa!” Saya tersenyum dan berkata, “Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya tidak akan menanganinya seperti ini!”
Saya menyadari bahwa saya salah karena tinggal di kompleks milik tempat kerja suami saya. Saya pindah dan tinggal bersama keluarga saya.
Ketika suami saya meninggal dunia, tempat kerjanya mengajukan dua kali uang pensiun atas nama ibu mertua dan nenek mertua saya. Uang itu diberikan kepada saya dan ibu mertua saya setiap bulan. Setelah ibu mertua saya meninggal dunia, saya mendatangi tempat kerja suami saya dan meminta mereka untuk menghentikan pemberian uang pensiun. Saya berkata kepada mereka: “Karena ibu mertua dan nenek mertua saya telah meninggal dunia, mohon hentikan pemberian uang pensiun!” Mereka menyarankan agar saya menerimanya tahun itu dan berhenti mengambilnya setelah itu. Saya menolak tawaran mereka. Berita tersebar di tempat kerja: “Praktisi Falun Dafa tidak mengambil uang yang bukan milik mereka!”
Saya memiliki 3 saudara laki-laki yang kaya dan berkuasa. Saya satu-satunya yang miskin dan tidak memiliki siapa pun untuk diandalkan. Setelah tinggal bersama keluarga saya selama setahun, saudara-saudara laki-laki saya memandang rendah saya karena saya miskin. Ayah saya terus menekan saya untuk menikah lagi. Ketika saya menolak, ia mengusir saya dan anak saya dari rumah. Karena keluarga saya memiliki banyak rumah, saya bertanya apakah saya dapat membayar sewa dan tinggal di salah satunya. Ayah saya menolak. Saya berperilaku sesuai dengan ajaran Dafa dan tidak berdebat dengannya. Saya tinggal di asrama yang disediakan oleh tempat kerja saya. Saya tidak diizinkan membawa perabotan apa pun.
Setelah saya pergi ke Beijing untuk memohon bagi Dafa, tempat kerja saya memecat saya dan saya kehilangan pekerjaan. Saya mengambil berbagai pekerjaan seperti pengasuh anak, perawat, dan juru masak. Dengan perlindungan Guru, meskipun hidup sulit, saya tidak pernah kekurangan uang. Di mana pun saya bekerja, saya berperilaku sebagai seorang kultivator. Saya tidak takut menderita kerugian. Saya melakukan yang terbaik dalam segala hal dan tidak seorang pun dapat menemukan kesalahan pada saya. Sebelum berhenti, saya berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan saya dengan standar tertinggi, tidak seperti orang lain yang akan menghindari tanggung jawab atau mengambil jalan pintas karena mereka tahu mereka akan berhenti dari pekerjaan. Saya terus-menerus mengingatkan diri saya untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa Falun Dafa baik. Oleh karena itu, atasan saya enggan melihat saya berhenti.
Saat memasak makanan untuk bisnis, karyawan membuang sisa makanan. Saya sering memberi tahu mereka untuk tidak membuang-buang makanan dan bagaimana menjadi orang baik. Bos wanita sebelah membiarkan biji-bijian mengalir terbuang bersama air saat dia mencucinya, dan saya dengan baik hati mengingatkannya bahwa seseorang harus menghargai semua berkah yang mereka terima. Seiring berjalannya waktu, orang-orang di sekitar saya mengubah kebiasaan mereka dan mengucapkan terima kasih dengan tulus, "Kamu orang yang sangat baik!"
Saya menerima pekerjaan sebagai pengasuh istri mantan rekan kerja suami saya yang lumpuh. Karena itu, saya pindah kembali ke kompleks keluarga karyawan yang disediakan oleh tempat kerja suami saya sebelumnya. Saya bekerja keras, memperlakukan orang lain dengan baik, dan bersikap tegas terhadap diri sendiri. Saat itu, ponsel dianggap mahal dan kebanyakan orang menghindari menelepon dengan ponsel. Namun, saya sering menelepon menggunakan ponsel saya sendiri bila perlu. Saya tidak menggunakan ponsel majikan saya. Di waktu luang, saya membersihkan lantai seluruh kompleks. Rekan kerja suami saya mengatakan kepada saya, "Orang-orang mengatakan betapa buruknya dirimu, tetapi tampaknya kamu orang baik!"
Setelah bekerja sebagai pengasuh selama beberapa waktu, mantan rekan kerja suami saya mengubah kesan mereka terhadap saya dan menyadari bahwa itu karena saya berlatih Dafa. Saya menggunakan perbuatan saya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Falun Dafa itu baik! Saya juga membalikkan pengaruh buruk yang disebabkan oleh cara-cara saya yang tidak masuk akal sebelum saya mulai berkultivasi. Enam tahun setelah saya meninggalkan pekerjaan ini, keluarga ini bertanya apakah saya bersedia untuk kembali bekerja untuk mereka.
Setelah tinggal di asrama yang disediakan oleh tempat kerja saya selama setahun, seorang praktisi mengizinkan saya tinggal di rumahnya ketika ia harus pindah ke tempat lain untuk bekerja. Akhirnya, saya dan putra saya memiliki tempat tinggal sendiri. Melalui seorang rekan kerja perempuan, saya membeli sebuah properti tua. Sulit bagi seorang wanita untuk membesarkan anak sendirian, dan orang-orang sering menindas kami. Karena saya sekarang adalah seorang praktisi Dafa, saya tidak lagi merasa kesepian atau takut. Saya sering kali periang dan memperlakukan orang lain dengan tulus, tidak menyimpan dendam ketika diperlakukan dengan buruk.
Ketika saya pertama kali pindah ke rumah tua yang saya beli, ada seorang guru laki-laki di antara tetangga saya. Dia datang ke rumah saya beberapa kali dan mengatakan hal-hal yang tidak sopan. Dia bahkan mengajak saya keluar berdua dengannya di malam hari. Saya memberi tahu dia bagaimana manusia seharusnya bersikap dan dia berhenti melecehkan saya. Dia kemudian memaki saya, tetapi saya tidak membalas. Setelah itu, saya pergi mengunjungi istrinya dan bertanya kepadanya, “Apakah saya melakukan kesalahan yang membuat suamimu marah? Mengapa dia datang ke rumah saya untuk mempermalukan saya?” Istrinya terkejut dan terus berkata, “Bagaimana mungkin? Dia sering memujimu dan mengatakan kamu orang baik!” Saya menyadari bahwa selama saya berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Dafa, bahkan orang jahat pun akan menghormati saya.
Saya merenovasi rumah saya saat anak saya kuliah. Ada tetangga pria bernama Zheng yang tinggal di sebelah kanan saya. Dia terus membuat masalah saat saya merenovasi rumah. Saya tidak membuat keributan dan berkata pada diri sendiri bahwa saya harus melupakan semuanya. Setelah rumah saya dibangun kembali, saya terus memperlakukan Zheng dengan baik. Saya melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi keluarganya. Dia merasa malu dengan perlakuannya terhadap saya.
Sejak saya mulai berkultivasi 28 tahun yang lalu, tidak peduli betapa saya dipermalukan atau diperlakukan tidak adil, saya tidak pernah memberi tahu anak saya. Saya berusaha untuk tidak menyebarkan kebencian atau menanam benih kejahatan dalam dirinya, sebaliknya memilih untuk mendidiknya menggunakan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.
Perilaku lurus praktisi Falun Dafa juga memiliki pengaruh positif terhadap makhluk hidup. Kakak perempuan suami saya sangat membenci ibu mertuanya karena keluarganya memperlakukannya dengan buruk. Saya sering memberi tahu dia cara menjadi orang baik dan menjelaskan hubungan karma. Dia mengubah sikapnya terhadap ibu mertuanya. Suatu hari, dia berkata, "Kakak ipar, kamu telah menyelamatkan saya!" Saya menjawab, "Guru sayalah yang menyelamatkanmu."
Kakak laki-laki suami saya juga memuji saya karena melakukan lebih baik daripada mereka, meskipun saya membesarkan anak saya sendirian. Saya mengatakan kepadanya, "Itu karena saya berlatih Falun Dafa dan saya telah menerima berkah!" Saya berusaha sebaik mungkin untuk membantu keluarga mereka. Ketika pasangan itu bekerja di kota lain, mereka mengirim anak mereka kepada saya dan saya merawatnya selama lebih dari setahun. Saya menggunakan uang saya sendiri untuk membayar semua kebutuhan anak itu. Saya menolak untuk mengambil uang dari saudara ipar saya ketika dia menawarkannya. Dia menitipkan kartu banknya kepada saya, tetapi saya tidak pernah menggunakannya—saya mengembalikannya kepadanya tanpa tersentuh ketika mereka kembali ke rumah. Guru memberi saya dan putra saya kesehatan yang luar biasa selama 28 tahun, dan kami tidak pernah minum pil atau menerima suntikan. Ketika keuangan saya sedang bagus, saya akan membantu teman dan kerabat.
Menjadi Putri yang Baik
Orang tua saya tidak mampu mengurus diri sendiri setelah mereka berusia 80 tahun. Ketiga saudara laki-laki saya pindah dan membangun rumah mereka sendiri, tetapi tidak ada yang menawarkan diri untuk mengurus orang tua. Karena saya sudah pensiun, saya kembali ke rumah orang tua saya dan mengemban tanggung jawab berat untuk mengurus mereka. Selama lebih dari setahun, saya memberi mereka makan, membersihkan air seni dan kotoran mereka, dan merawat mereka dengan hati-hati dan tanpa lelah. Beberapa malam saya tidak tidur.
Ketika ibu saya dirawat di rumah sakit karena sakit parah, dokter mengatakan bahwa ia hanya dapat hidup selama dua atau tiga bulan. Namun, dengan restu Dafa dan perawatan saya yang sangat teliti, ia meninggal setelah lebih dari setahun. Kerabat saya menyaksikan betapa luar biasanya Dafa dan semua yang saya lakukan untuk menjaga orang tua saya tetap bersih dan rumah tetap rapi. Mereka yakin bahwa Dafa itu baik. Ibu saya meninggal terlebih dahulu. Pada pemakaman ayah saya, sepupu saya meminta saudara-saudara saya untuk bersulang, memuji saya atas kebaikan saya dalam merawat orang tua saya. Dengan penuh rasa hormat, saudara laki-laki tertua saya mengatakan bahwa saya adalah orang yang berkeyakinan!
Saya tidak akan bisa mengurus orang tua saya seperti itu jika saya tidak berlatih Falun Dafa. Ayah saya selalu lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan dan memperlakukan saya dengan tidak baik. Meskipun saudara laki-laki saya berkecukupan secara finansial, ayah saya berkata: "Setiap cucu yang kuliah, saya akan membayar semua biaya kuliah mereka." Ketika dua cucu laki-laki dan seorang cucu perempuan kuliah, ayah saya memberi mereka uang dalam jumlah besar setiap tahun. Ketika anak laki-laki saya kuliah, dia hanya memberinya hadiah kecil. Bahkan saudara ipar laki-laki dan perempuan saya menyarankan agar dia memberi saya lebih banyak daripada kepada mereka, tetapi dia mengabaikannya. Dia mengawasi ibu saya karena takut ibu saya akan memberi saya uang. Ketika anak saya di sekolah menengah atas, saya mendaftarkannya di sekolah swasta. Ayah saya meminta saudara laki-laki saya untuk menghentikan saya—dia takut saya akan meminta uang kepadanya. Namun, saya tidak pernah berpikir untuk meminta bantuan siapa pun. Di rumah orang tua saya, saya diminta bekerja dan hanya makan sisa makanan. Saya tidak diizinkan menyentuh uang apa pun. Saya tidak pernah mempermasalahkan perlakuan buruk itu. Saya hanya mengingatkan diri sendiri untuk bertindak sesuai dengan persyaratan Dafa.
Menjadi putri yang baik di dunia manusia adalah bagian dari pembuktian kebenaran Dafa. Mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup adalah misi saya sebagai pengikut Dafa dan bahkan lebih penting lagi. Saya mendirikan kelompok belajar Fa di rumah orang tua saya dan memindahkan tempat produksi materi saya ke sana. Saya membuat banyak materi dan memberikannya kepada praktisi sehingga mereka dapat memberi tahu orang-orang tentang fakta penganiayaan. Saya juga berbicara kepada orang-orang secara langsung tentang Dafa setiap kali ada kesempatan.
Meskipun ayah saya memperlakukan saya dengan buruk, dia tidak menentang saya membentuk kelompok belajar Fa di tempatnya. Semakin banyak orang datang, semakin bahagia dia. Dia memberi tahu orang lain dengan tulus, "Syukurlah saya memiliki putri ini!" Dua hari sebelum kematiannya, di rumah sakit, ayah saya berteriak, 'Falun Dafa baik! Sejati, Baik, Sabar baik!" Dokter bertanya, "Apa yang anda teriakkan? Apa yang terjadi?" Dia menjawab: "Saya berteriak Falun Dafa baik! Sejati, Baik, Sabar baik!" Semua orang tertawa.
Membalas Guru dengan Pikiran dan Perbuatan Lurus
Saya memiliki reputasi yang baik di desa tempat tinggal keluarga saya. Orang-orang memuji saya dan berkata, "Menjadi janda di usia 28 tahun, membesarkan anak sendirian, membesarkannya menjadi pria yang baik, bahkan membangun rumah baru, sungguh tidak mudah!" Mereka tahu itu karena saya berlatih Falun Dafa.
Pada bulan Juli 1999, Dafa ditindas dan Guru dicemooh di Tiongkok. Pada akhir tahun 2000, saya pergi ke Beijing bersama praktisi lain untuk memohon keadilan bagi Dafa. Saya ditahan selama lebih dari tiga bulan ketika kembali ke rumah, dan saya didenda lebih dari 3.000 yuan sebelum dibebaskan dari penjara. Gaji bulanan saya saat itu kurang dari 500 yuan. Pada tahun-tahun awal itu, ketika saya dianiaya dengan sangat parah, petugas polisi sering kali mendobrak masuk ke rumah saya. Saya tidak pernah mengendur dalam mengklarifikasi fakta, membagikan materi, memasang spanduk, dan sebagainya. Proyek-proyek Dafa dimulai untuk menyelamatkan orang, dan selama saya mampu, saya berusaha sebaik mungkin untuk melakukannya dengan baik.
Saya sedang mencetak materi di rumah pada tahun 2001. Ketika seorang praktisi datang untuk mengambilnya, dia diikuti oleh seorang sekretaris Partai dari tempat kerjanya. Petugas itu memanggil polisi dan saya diseret keluar dari rumah. Dua karung materi dan spanduk disita. Saya diinterogasi dan tidak diizinkan tidur selama lima hari lima malam. Setiap kali saya memejamkan mata, seseorang memukul saya dengan tongkat dan mengancam saya: “Kami akan memukulmu sampai mati! Membakarmu dengan minyak tanah dan kemudian menguburmu! Kami menemukan begitu banyak barang dalam kepemilikanmu! Si anu dijatuhi hukuman tiga tahun karena memiliki satu brosur! Kami tidak akan mengizinkan anakmu pergi ke sekolah!” Saya berpikir dalam hati: “Apa yang kamu katakan tidak masuk akal!”
Ketika saya ditahan secara ilegal, saya mengajari para narapidana untuk membaca puisi Guru. Para penjaga melempari saya dengan batu ketika saya melakukan latihan, tetapi saya tidak tergerak sama sekali. Sebulan setelah saya ditahan, saya menulis surat kepada para penjaga untuk menjelaskan fakta-fakta dan melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan tersebut. Ketika saya tidak makan atau minum selama lima hari lima malam, tujuh atau delapan orang mencekok saya dengan paksa, menginjak kaki dan perut saya, mencungkil gigi saya, dan sebagainya. Para narapidana di sel saya membantu saya dan meminta para penjaga untuk membebaskan saya. Saya diizinkan pulang ketika mereka melihat bahwa saya akan mati.
Sebulan kemudian, saya menemukan bahwa polisi mengawasi saya ketika saya membawa anak saya untuk memasang pesan Dafa di tempat umum. Anak saya memegang kaki saya dan berteriak, "Kalian tidak diizinkan untuk menangkap ibu saya!" Tetap saja, saya dibawa pergi. Anak saya kembali ke rumah sendirian. Saya ditahan di penjara yang sama. Para tahanan mengatakan kepada saya, "Kamu dibebaskan terakhir kali karena kamu melakukan mogok makan. Kali ini tidak akan berhasil." Saya berkata dalam hati, "Apa yang kamu katakan tidak masuk akal!" Saya terus melepaskan keterikatan pada hidup dan mati dan melakukan mogok makan. Saya dibebaskan 13 hari kemudian. Makanan terciprat ke pakaian saya ketika saya diberi makan secara paksa. Ketika saya meninggalkan penjara, jamur putih telah tumbuh di makanan.
Pada tanggal 15 Januari 2003, ketika membagikan materi di stasiun kereta bersama praktisi lain, saya adalah satu-satunya yang ditangkap. Sekitar 20 orang dari stasiun kereta menahan dan menginterogasi saya sepanjang malam. Saya menolak untuk bekerja sama ketika mereka ingin mengambil foto. Beberapa orang menjambak rambut saya untuk mengambil foto saya. Saya berkata kepada mereka, "Silakan ambil foto, ini akan menjadi bukti kejahatan kalian!" Mereka takut dan berhenti mengambil foto. Guru memberi saya kebijaksanaan dan saya mampu menjelaskan fakta kepada mereka. Hampir 20 karyawan di stasiun kereta tidak dapat mengecoh saya. Pada akhirnya, mereka bertanya, "Apakah anda seorang guru?"
Saat fajar menyingsing, saya dikurung di kantor polisi di stasiun kereta. Para tahanan yang dikurung di sel yang sama merasa takut saat mengetahui bahwa saya adalah seorang praktisi Falun Dafa: "Kami mendengar bahwa mereka yang berlatih Falun Dafa membunuh orang dan bunuh diri!" Pada tengah malam, tahanan baru datang. Saya memberi mereka kursi bekas tempat saya duduk dan pindah ke bagian kursi yang dingin. Saya kemudian lanjut menjelaskan apa itu Falun Gong kepada mereka. Di pagi hari, saya menemukan kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada petugas polisi. Beberapa hari kemudian, saya dipindahkan ke pusat penahanan di kota. Saya lanjut melakukan mogok makan.
Pada empat kali penangkapan, saya dibebaskan karena keyakinan teguh saya pada Dafa dan karena saya melepaskan hidup dan mati. Saya berterima kasih kepada Guru dan berterima kasih kepada praktisi karena telah mendukung saya dengan pikiran lurus.
Seiring dengan semakin dewasanya saya dalam berkultivasi, jalan menjadi lebih lebar dan mulus. Guru telah memberi saya begitu banyak dalam 28 tahun ini, sehingga kata-kata tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya. Saya akan mengikuti Guru sampai akhir!
Terima kasih Guru dan rekan praktisi!
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org