(Minghui.org) Salam, Guru. Salam, rekan-rekan praktisi.
Saya merasa sangat beruntung dapat menghadiri konferensi berbagi pengalaman ini. Saya lahir pada tahun 1990-an dan pindah dari Tiongkok ke Swiss beberapa tahun lalu untuk mengejar gelar Ph.D. Saya berhenti berkultivasi Falun Dafa selama beberapa tahun tetapi kembali berlatih awal tahun ini.
Masa Kecil Saya
Saya mulai berlatih Falun Dafa sejak kecil bersama orang tua saya. Saya belajar cara melakukan latihan dan mendengarkan ibu saya dan praktisi lain membaca Zhuan Falun. Karena Ibu menghabiskan banyak waktu menghafal Hong Yin, saya dapat melafalkan banyak puisi dalam buku tersebut. Saya masih muda saat itu dan tidak tahu banyak tentang latihan kultivasi, tetapi saya tahu dalam hati bahwa Dafa itu baik. Meskipun Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengarang banyak kebohongan yang mencemarkan nama baik latihan tersebut pada bulan Juli 1999, tidak ada yang dapat mengubah keyakinan saya terhadap ajaran tersebut.
Kakak perempuan saya mulai berlatih ketika saya masih di sekolah menengah atas. Karena itu, saya juga menghabiskan waktu mempelajari ajaran Falun Dafa dan melakukan latihan. Namun, begitu saya mulai kuliah, saya mengendur karena pengaruh kekuatan lama dan karma pikiran saya. Menganggap bahwa apa yang saya pikirkan adalah pikiran saya sendiri, saya secara bertahap berhenti mempelajari ajaran Dafa dan melakukan latihan. Keadaan menjadi lebih buruk seiring berjalannya waktu.
Sejak saya meninggalkan kampung halaman untuk kuliah, saya tidak lagi berinteraksi dengan praktisi lain. Budaya Partai PKT terus mencuci otak saya. Setelah masuk sekolah pascasarjana, saya tidak lagi percaya pada keberadaan Buddha atau dewa lainnya; sebaliknya, saya hanya percaya pada sains. Lebih buruk lagi, dalam masyarakat yang mengalami kemerosotan moral ini, saya dikelilingi oleh banyak kebohongan, keegoisan, nafsu, homoseksualitas, dan banyak lagi. Saya tidak lagi mengukur segala sesuatunya dengan prinsip-prinsip Dafa dan melakukan beberapa hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai dan moral tradisional.
Disesatkan oleh ideologi modern, saya menuruti hawa nafsu dan sering tidak tahu bagaimana mengatasinya ketika saya mengalami konflik dengan kekasih saya. Karena bosan sendirian, saya berganti-ganti pacar tanpa pertimbangan yang serius. Pikiran-pikiran jahat tentang hubungan-hubungan itu sangat memengaruhi saya, yang merupakan alasan lain mengapa saya tidak dapat kembali berkultivasi.
Sementara itu, saya tidak dapat menangani tuntutan studi doktoral saya dan mencoba menjauh dari kultivasi. Akibatnya, saya menghabiskan banyak waktu di ponsel dan tidak dapat menjauh dari dunia maya. Saya sering begadang hingga larut malam untuk bermain game dan menjadi mudah gelisah. Ketika kalah dalam game, saya sering memukul diri sendiri dan memaki pemain lain.
Karena lab tidak memiliki jam kerja yang ketat, saya sering datang larut malam, dan pekerjaan saya pun tertunda. Lambat laun, saya menjadi depresi, dan berbagai masalah kesehatan, seperti gula darah rendah, insomnia, dan cedera di leher, jari, dan lutut saya pun muncul. Suatu kali, saya bahkan ingin bunuh diri.
Namun, saya masih beruntung karena Guru Li tidak meninggalkan saya. Saya merasakan hal ini dengan kuat setelah saya kembali berlatih. Selama tahun-tahun itu, saya tidak benar-benar menganggap diri saya sebagai seorang praktisi. Namun, pengalaman saya dengan Dafa di masa kecil membuat saya memahami banyak hal. Saya kurang lebih mengikuti tuntunan prinsip-prinsip Dafa, dan pemikiran saya berbeda dari orang-orang biasa. Jadi, ketika menghadapi konflik dengan orang lain, saya dapat menanganinya dengan cukup baik.
Meskipun orang lain sering menindas atau memanfaatkan saya, saya tidak akan mempermainkan mereka. Artinya, pada tingkat saya saat itu, saya bersikap baik kepada orang lain dan penuh perhatian kepada mereka. Dengan cara ini, saya secara bertahap berhasil melewati tahun-tahun Ph.D. saya meskipun saya bersikap pasif dan menderita. Seiring berjalannya waktu, saya menjadi berpikiran terbuka dan toleran terhadap orang lain serta dapat memaafkan orang-orang di sekitar saya. Kecanduan saya terhadap gim ponsel secara ajaib memudar, dan saya hanya bermain sesekali ketika tidak ada yang harus dilakukan. Saat itu, saya tidak menyadari bahwa kekuatan Dafa telah membimbing saya selama ini. Saya pikir apa yang disebut EQ [kecerdasan emosional] saya lebih tinggi setelah mengalami tahun-tahun yang menyakitkan itu, dan saya telah menjadi dewasa.
Tetap saja, saya merasa hampa. Dengan pendidikan yang lebih tinggi, saya memiliki pekerjaan yang layak dan penghasilan yang baik, orang lain menghormati saya, dan saya dapat bepergian ke berbagai tempat dan bersenang-senang. Namun, hal-hal ini tidak membuat saya merasa produktif dan bahagia. Saya sangat ingin mengunjungi keluarga saya, berharap bahwa kasih sayang dari orang tua saya dapat mengisi pikiran saya yang kosong.
Saya hampir menyerah untuk melakukan perjalanan karena pekerjaan laboratorium yang saya lakukan mengalami beberapa kesulitan, tetapi semuanya teratasi secara ajaib. Pada hari saya akan berangkat untuk perjalanan saya, salju turun tanpa peringatan, yang memengaruhi semua penerbangan—penerbangan saya dibatalkan. Sambil menunggu dengan gelisah, saya diberi tahu bahwa penerbangan baru dijadwalkan pada tengah malam. Jadi, setelah tinggal di bandara hampir sepanjang hari, saya naik pesawat pulang.
Melanjutkan Latihan dan Memahami Kultivasi
Tak lama setelah saya tiba di rumah, ibu saya memberi saya artikel baru Guru: "Mengapa Ada Umat Manusia" dan "Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup." Saya setuju untuk membacanya karena saya tidak ingin mengecewakannya.
Temperamen saya berubah drastis sejak saya masuk sekolah pascasarjana. Ibu saya melihat ini dan mengkhawatirkan saya selama bertahun-tahun. Setiap kali saya kembali ke rumah, dia mendorong saya untuk kembali berlatih Falun Dafa.
Dia mengatakan kepada saya bahwa saya perlu mempunyai keyakinan kepada Dafa dan keinginan untuk menjadi orang baik menurut prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Ini akan memberi saya masa depan yang baik. Namun saya menjadi semakin tidak sabar ketika mendengar nasihatnya. Karena suasana hati saya yang buruk, saya bahkan berdebat dengannya berulang kali dengan ekspresi tidak senang di wajah saya. Saya tidak menyadari bahwa kata-kata dan tindakan saya tidak pantas saat itu; Ibu memberi tahu saya tentang hal itu di kemudian hari.
Ketika Ibu memberi saya artikel-artikel itu, saya menerimanya dan membacanya. Saya tidak ingin membuatnya marah, dan artikel-artikel itu memang pendek. Saya tersadar setelah membacanya dan menyadari bahwa saya telah melakukan banyak kesalahan. Kemudian, Ibu memutar ceramah audio Guru Li. Tiba-tiba saya merasa seolah-olah semua sel yang tertidur di tubuh saya terbangun, jadi saya mulai mendengarkan ceramah Guru dengan penuh perhatian. Setelah beberapa hari, Ibu bertanya apakah saya ingin mempelajari ajaran Dafa bersama Ibu dan Ayah, dan saya dengan senang hati bergabung dengan mereka.
Pada malam sebelum meninggalkan Tiongkok untuk belajar di luar negeri, saya bermimpi tentang ujian fisika yang diadakan di sekolah menengah saya. Guru pertama-tama memeriksa kertas ujian siswa lain, dan semuanya mendapat nilai hampir sempurna. Ketika tiba saatnya untuk memeriksa kertas ujian saya, jelas bahwa jawaban saya sedikit meleset, dan artinya sangat berbeda. Yang mengejutkan saya, guru memberi saya nilai 100.
Namun, teman-teman sekelas saya tidak senang, dan mereka mengatakan saya seharusnya diberi nilai nol. Setelah mendengar ini, guru menjadi tenang. Dia menghitung poin saya pada soal ini dan soal itu, dan hasilnya menjadi 66. Teman-teman sekelas saya setuju dengan itu, dan tidak ada yang keberatan.
Begitu terbangun, saya menangis. Saya pergi ke depan potret Guru dan bersujud kepadanya. Sebenarnya, setelah membaca artikel Guru baru-baru ini dan kemudian mendengarkan ceramah audio, saya ingin melanjutkan latihan, tetapi saya juga memiliki kekhawatiran. Sejak kecil, saya telah mengenal Dafa dan ingat bahwa Guru berkata bahwa seseorang harus serius tentang hubungan antara pria dan wanita. Ibu juga menekankan hal ini berulang kali. Akan tetapi, saya tidak mengikuti aturan ini dan melakukan banyak kesalahan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai tradisional, apalagi prinsip-prinsip Dafa.
Saya merasa tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi seorang praktisi Dafa. Saat itu, saya tidak membaca ceramah Guru selama bertahun-tahun dan tidak tahu bahwa kesalahan saya telah menjadi hambatan bagi saya untuk memperoleh Dafa.
Meskipun demikian, mimpi ini memberi saya keyakinan, dan saya tahu bahwa Guru yang penuh kasih telah memperhatikan saya. Dia melihat kekhawatiran saya dan memberi saya petunjuk bahwa dia masih menganggap saya sebagai pengikut. Berkat mimpi itu, saya memutuskan untuk berlatih lagi. Kali ini, saya berpikiran jernih dan tidak terpengaruh oleh siapa pun.
Orang yang Lebih Baik dan Praktisi Sejati
Saya memperoleh banyak pengalaman baru setelah kembali berlatih Falun Dafa. Sebelum meninggalkan Tiongkok, saya mempelajari ajaran Dafa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Kakak perempuan saya juga menyimpan semua ceramah Guru di USB, dan saya menyalinnya ke iPad setelah saya pindah ke luar negeri. Ketika saya mengambil Zhuan Falun untuk dibaca sendiri lagi, saya terharu hingga menangis dan tidak bisa berhenti. Saat itu, saya tidak mengerti mengapa saya bereaksi seperti ini. Saya telah mengambil dan meletakkan Zhuan Falun berkali-kali, tetapi saya tidak pernah merasakan hal seperti itu.
Setelah membaca ceramah Guru selama bertahun-tahun dan memikirkan pengalaman saya, saya menyadari bahwa saya awalnya mulai berlatih karena orang tua saya. Saya memiliki banyak pikiran buruk dan keterikatan serta tidak tahu bahwa latihan kultivasi begitu serius. Kali ini, saya akan berkultivasi dari lubuk hati saya dan tanpa mengejar apa pun. Karena saya sekarang adalah pengikut Dafa, Guru telah melakukan semua hal yang dilakukannya untuk para pengikutnya. Sisi saya yang tahu melihat semua hal yang telah dilakukan Guru yang penuh kasih untuk saya, jadi air mata saya terus mengalir karena rasa terima kasih saya yang dalam kepada-Nya.
Saya juga merasa bahwa Guru telah membersihkan tubuh saya, yang telah saya rusak selama bertahun-tahun tidak berkultivasi. Dalam beberapa hari pertama setelah saya pindah ke luar negeri, saya mengeluarkan banyak keringat yang kotor dan bau setiap malam yang membuat seprai menjadi kekuningan. Saya pernah mengalami cedera lutut saat bermain ski, dan itu sering kali terasa sakit.
Rasa sakit itu berlangsung lama, bahkan setelah saya kembali berlatih, tetapi kemudian membaik. Saat ini, saya hanya merasakan sakit saat melakukan meditasi duduk dalam waktu lama. Sendi jari saya juga terasa sakit saat saya melakukan perangkat latihan keempat, dan sekarang sudah baik-baik saja.
Sekitar sebulan setelah meninggalkan Tiongkok, saya menghubungi praktisi setempat dan memperoleh buku Zhuan Falun. Meskipun merasa kedinginan dan sakit kepala serta mual keesokan harinya, semua itu hilang satu hari kemudian. Kemudian, saya mengalami sakit perut dan diare. Semua itu juga hilang setelah sehari. Sejak saat itu, kesehatan saya menjadi semakin baik. Saya berjalan dengan lincah, dan insomnia saya pun hilang.
Pikiran saya berubah total dan saya merasa seperti anak hilang yang telah menemukan jalan pulang. Saya dapat mengatur pekerjaan saya dengan baik, tetap bersemangat, dan menjaga kamar saya tetap bersih dan rapi. Saya tidak lagi takut sendirian. Sebaliknya, saya menghargai waktu ketika saya sepenuhnya fokus pada belajar Fa dan melakukan latihan sendiri. Sebagai seorang pengikut Dafa, saya memiliki Guru dan Dafa, dan saya perlu mengejar banyak hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pengikut Dafa.
Sendirian memang bisa membuat kesepian, tetapi saya menghargai dan menyayangi kebahagiaan saya. Saya bersyukur Guru telah menarik saya kembali sebelum saya jatuh dari tebing. Beliau juga membersihkan tubuh saya sehingga saya dapat menjadi pengikut Falun Dafa selama masa pelurusan Fa. Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Guru.
Setelah kembali berlatih, saya memperoleh banyak pemahaman mendalam dari membaca Zhuan Falun dan ceramah Guru lainnya. Seperti praktisi baru lainnya, saya mengalami kefanatikan dan tidak sabar untuk berbagi latihan dengan orang-orang di sekitar saya. Karena keterikatan saya, saya tidak menjelaskan banyak hal dengan baik, dan prosesnya tidak berjalan lancar.
Saya juga sempat berpikir untuk berhenti dari pekerjaan sehari-hari dan hanya fokus pada latihan kultivasi. Dengan terus belajar dan petunjuk dari Guru, saya belajar bahwa seorang pengikut Dafa perlu memperlakukan orang lain dengan rasional dan belas kasih. Sebenarnya, bekerja dan hidup dalam masyarakat biasa akan membantu latihan saya dan memungkinkan saya untuk meningkat lebih cepat.
Tetap Teguh dalam Latihan Kultivasi
Selama hari-hari mempersiapkan tesis, saya merasa gugup dan khawatir tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu. Kemudian saya teringat bahwa Guru pernah berkata bahwa kita hanya perlu melakukan segala sesuatunya dengan baik sebagai pengikut Dafa; pekerjaan kita sehari-hari tidak akan terpengaruh, dan hasilnya akan baik. Jadi, saya mengutamakan latihan kultivasi dan melakukan kelima perangkat latihan setelah bangun tidur.
Saya juga memancarkan pikiran lurus tepat waktu dan mempelajari Zhuan Falun atau ceramah lainnya selama tiga jam setiap malam. Akhirnya, saya menyelesaikan tesis kelulusan lebih awal. Saya perhatikan bahwa ketika latihan kultivasi saya baik, saya dapat menulis disertasi berkualitas tinggi dengan cepat. Saya tahu ini terjadi karena Falun Dafa luar biasa dan sakral.
Ketika saya menyerahkan tesis dan mempersiapkan diri untuk sidang, saya menemui berbagai macam penolakan dan rintangan Xinxing. Saya merasa terganggu dan tidak nyaman. Ketika saya menenangkan diri dan memikirkan semuanya, saya menyadari bahwa meskipun saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa saya tidak peduli dengan ijazah, saya masih banyak memikirkannya. Saya teringat perkataan Guru,
“Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (Ceramah 1, Zhuan Falun)
Jadi, saya memutuskan untuk fokus pada usaha saya sendiri, bukan pada hasilnya.
Saya bermimpi disuruh mengikuti ujian. Karena mengira itu adalah kelas politik, saya harus menghafal sesuatu yang tidak saya sukai, jadi saya tidak mempersiapkan diri sama sekali. Karena ujian sudah dekat, saya mengeluarkan materi ujian, mencoba mempelajari sesuatu. Namun setelah beberapa menit, saya diberi tahu bahwa waktunya sudah habis. Jadi, saya masuk ke kelas dan dengan gembira mengetahui bahwa itu adalah ujian Falun Dafa, bukan ujian politik.
Gurunya adalah seorang wanita Tionghoa, dan para siswanya termasuk orang Tionghoa dan orang-orang dari etnis lain. Beberapa dari mereka berseru, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya juga merasa gembira.
Guru itu berkata kepada saya, “Anda terlambat.” “Tidak, saya tepat waktu,” jawab saya. “Apakah anda sudah menghafal Zhuan Falun?” tanyanya. Saya menggelengkan kepala. "Saya sudah membaca buku itu 200 kali?" tanyanya. "Belum," jawab saya. "Tapi saya rasa saya bisa lulus ujian."
Guru itu sangat tenang. Ia mengeluarkan sebuah buku kuno, yang bertuliskan nama saya. Guru itu menunjuk ke sebuah tempat duduk dan saya berjalan ke sana. Namun, ada seseorang di tempat duduk itu ketika aku sampai di sana, jadi saya duduk di barisan belakang dan siap untuk mengikuti ujian.
Pemahaman saya tentang mimpi itu adalah bahwa hidup saya dimaksudkan untuk latihan kultivasi. Saya gagal dalam banyak ujian karena keterikatan dan bahkan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang praktisi Dafa. Adalah baik bahwa saya sadar dan melanjutkan latihan. Namun, karena kesalahan-kesalahan saya, saya mungkin tidak dapat mencapai apa yang awalnya direncanakan untuk saya. Namun, Guru tidak meninggalkan saya dan membuat pengaturan berdasarkan situasi saya. Saya tidak boleh mengecewakan Guru. Saya akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mempelajari ajaran Dafa dan tetap tekun.
Melihat ke masa lalu, saya mulai berlatih sejak kecil, berhenti saat muda, dan mulai lagi saat berusia sekitar 30 tahun. Saya sering menangis saat memikirkan rangkaian ini karena saya tahu hidup ini dimaksudkan untuk latihan kultivasi, dan Guru telah mengaturnya untuk saya. Saya tidak menjalani jalan ini dengan baik dan beruntung akhirnya memahami tujuan hidup. Ini tidak akan mungkin terjadi tanpa perhatian Guru yang penuh belas kasih, jadi saya sangat bersyukur.
Di atas adalah pemahaman saya pada tingkat saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan Fa.
(Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Swiss 2024)
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org