(Minghui.org) Salam, Guru! Salam, rekan-rekan praktisi!

Saya praktisi Vietnam dan pindah ke Australia saat berusia 11 tahun. Saya ingin berbagi perjalanan kultivasi saya saat membantu membentuk satu tubuh di antara praktisi muda di Sydney. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendukung praktisi muda dalam hal kultivasi pribadi dan menyelamatkan orang-orang, serta menciptakan lingkungan bagi mereka untuk terhubung, berbagi, dan belajar satu sama lain.

Saya Mulai Berlatih Falun Dafa

Saat berusia awal dua puluhan, saya suka bepergian dengan ransel ke berbagai negara, menjelajahi budaya, dan mengenal orang-orang. Saya tinggal di mobil van selama dua tahun. Melalui pengalaman ini, saya membentuk kepribadian yang mandiri dan percaya diri. Saya juga belajar berkomunikasi dengan orang lain dan lebih memahami diri sendiri dan dunia.

Pada tahun 2017, ketika saya sedang bepergian ke Australia bagian tengah, saya mengalami kecelakaan mobil yang serius dan mengalami pengalaman hampir mati, dan mengingat kembali setiap kenangan indah yang saya miliki sejak saya lahir. Saya teringat seorang teman dari sekolah dasar yang memberi tahu saya tentang Falun Dafa. Saya menghubunginya dan dia menyarankan agar saya membaca Fa bersamanya dan pergi menonton Shen Yun di Taiwan.

Ketika saya membaca Fa, saya tersentuh oleh nilai-nilai inti Sejati, Baik, dan Sabar dan prinsip "kembali ke jati diri sejati" karena prinsip tersebut memberi saya kompas moral tentang cara menjadi orang yang lebih baik.

Menengok ke belakang, saya memperoleh perspektif baru tentang pengalaman hampir mati itu. Ketika mobil berputar di udara, saya merasakan suatu kekuatan mendorong mobil itu ke bawah dan mobil itu mendarat dengan roda-rodanya alih-alih terbalik, yang akan berakibat fatal. Saya menyadari bahwa Guru selalu menjaga saya.

Saya juga memahami bahwa Guru mengatur segalanya agar saya dapat melakukan apa yang seharusnya saya lakukan sekarang, terutama ketika saya mengerjakan proyek-proyek Dafa untuk menyelamatkan orang. Misalnya, karena pengalaman hidup mandiri saya di waktu kecil dan diperlakukan buruk oleh pihak keluarga ayah, saya bisa bersimpati dengan kesulitan, rasa sakit, dan kesepian orang lain.

Saya memahami bahwa semua manusia di dunia ini adalah anggota keluarga Guru. Jadi, ketika mengerjakan proyek dan membantu orang lain, saya merasa seperti menemukan anggota keluarga saya, dan menemukan bagian yang hilang dari teka-teki yang selama ini saya cari.

Masalah dalam Lingkungan Kultivasi Kita

Setelah saya mulai berlatih Falun Dafa pada akhir tahun 2018, saya berjuang untuk menemukan lingkungan yang baik untuk meningkatkan diri. Tampaknya ada dua masalah utama.

Masalah pertama yang saya perhatikan adalah kurangnya hubungan yang mendalam di antara para praktisi. Setelah belajar Fa dan latihan kelompok, sebagian besar praktisi pulang ke rumah atau membuat pengumuman tentang proyek tanpa berbicara tentang bagaimana mereka meningkatkan Xinxing atau berinteraksi satu sama lain. Saya merasa kecewa dan frustrasi karena saya merasa tidak ada seorang pun yang dapat menginspirasi atau membantu saya dalam hal kultivasi, kecuali seorang praktisi Vietnam yang kemudian menjadi istri saya. Lingkungan kelompok untuk praktisi muda dan non-Tiongkok hampir tidak ada.

Bagi praktisi baru, hal ini menciptakan lapisan kesulitan tambahan dalam berkomitmen pada kultivasi. Bagi proyek-proyek Dafa, ini adalah alasan utama di balik kurangnya sumber daya manusia. Bukan karena kami tidak mengklarifikasi fakta dan menarik orang-orang baru, tetapi karena tidak ada apa pun di lingkungan tersebut yang membuat mereka bertahan.

Saya juga mengetahui beberapa praktisi muda yang datang, tetapi karena mereka tidak memiliki lingkungan yang baik dan tidak memiliki cukup dukungan mental dan sosial, mereka menjadi kurang tekun dan kemudian meninggalkan Dafa. Praktisi Barat mengalami masalah yang sama. Saya pikir jika masalah ini terus berlanjut, itu akan menghambat proses penyelamatan orang-orang di Australia. Ini mirip dengan situasi di antara praktisi Jepang.

Guru berkata,

“Di Jepang adalah pengikut Dafa etnis Tionghoa yang berperan membimbing. Ada banyak orang lokal Jepang yang seharusnya memperoleh Fa, jangan sampai langkah masuk mereka terpengaruh. Saya memang telah melihat kondisi semacam ini, tetapi setiap daerah juga ada tingkat kesulitan sendiri, jika ada masalah kalian sebagai pengikut Dafa harus saling memikirkan cara bagaimana mengatasinya dengan baik.”

“Jika dikarenakan aspek tersebut membuat pengikut Dafa Jepang tidak dapat melangkah masuk, itu barulah jadi masalah. Anda sebagai pengikut Dafa Jepang seyogianya menyelamatkan orang-orang Jepang. Tentu saja di tengah anti-penganiayaan, semua orang juga akan bersuara terhadap penganiayaan partai jahat PKT ini, mencegah dan menyingkap penganiayaan, ini adalah kewajiban kita, namun yang utama bagi anda bukankah menyelamatkan manusia? Pengikut Dafa setempat masih harus menyelamatkan orang-orang setempat.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 13)

Namun, ketika saya menyampaikan kekhawatiran saya kepada praktisi lain, mereka tidak mengakui hal ini sebagai masalah yang harus diperbaiki, tetapi malah menerima situasi tersebut. Salah satu alasan umum yang sering dikemukakan adalah jika seseorang tidak dapat lulus ujian ini atau melanjutkan kultivasi meskipun mengalami kesulitan, itu berarti mereka tidak cukup baik atau tidak memiliki cukup hubungan takdir.

Namun, pemahaman saya adalah bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam mempengaruhi orang, dan kita tidak akan dapat memperbaikinya sampai kita mengenali masalah yang ada.

Masalah kedua yang saya perhatikan adalah citra yang ditunjukkan praktisi kepada masyarakat umum. Pada awalnya, kesan saya terhadap beberapa praktisi adalah bahwa mereka sering menyendiri, memiliki sikap yang agak negatif, dan tidak cukup memperhatikan penampilan mereka. Praktisi lain tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarga mereka atau tidak berperilaku dengan cara yang sesuai dengan masyarakat Australia. Hal ini dapat memengaruhi upaya kita untuk membuktikan Fa kepada orang-orang biasa.

Selain itu, beberapa praktisi menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk mengerjakan proyek, yang merupakan hal yang bagus. Namun, mereka tidak memiliki keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan orang-orang di masyarakat Barat arus utama. Mereka tidak memiliki banyak topik umum untuk dibicarakan dan menganggap menjadi bagian dari masyarakat biasa adalah buang-buang waktu. Hal ini menyebabkan orang lain membentuk kesan bahwa praktisi Dafa hanya peduli dengan masalah hak asasi manusia dan latihan mereka sendiri, alih-alih bersikap terbuka dan terhubung dengan masyarakat yang lebih luas. Saya pikir ini adalah salah satu alasan mengapa kita tidak dapat membuat terobosan dalam masyarakat umum karena orang-orang melihat kita sebagai orang luar dan tidak merasakan belas kasih kita terhadap mereka.

Menurut pemahaman saya, di masa lalu, tujuan kultivasi adalah pembebasan diri dan para kultivator tinggal di tempat-tempat terpencil. Di sisi lain, kultivasi Dafa terjadi di tengah masyarakat biasa dan misi pengikut Dafa adalah untuk menyelamatkan orang. Oleh karena itu, saya percaya bahwa praktisi harus membentuk hubungan yang positif dengan orang-orang di masyarakat. Kita perlu dipahami dan diterima oleh orang lain sebelum kita dapat mengklarifikasi fakta atau menyebarkan Fa kepada mereka.

Peran Penting Praktisi Muda dalam Membuktikan Kebenaran Fa dan Menyelamatkan Orang

Praktisi muda dapat memainkan peran penting dalam proses ini dalam mengubah cara masyarakat memandang praktisi Falun Dafa. Mirip dengan bagaimana penari Shen Yun sebagian besar terdiri dari anak muda dengan tujuan mengklarifikasi fakta kepada masyarakat umum. Mereka terdidik, santun, dan berpenampilan baik. Perlu dicatat bahwa Akademi Fei Tian melatih anak muda dan mendidik mereka tentang budaya dan etika tradisional.

Menurut pemahaman saya, untuk membawa citra positif Dafa ke masyarakat umum Australia dan menyelesaikan masalah sumber daya manusia untuk proyek, praktisi muda harus memiliki lingkungan untuk saling membantu dalam kultivasi dan kehidupan sehari-hari, serta mendiskusikan topik yang membantu mereka berkembang sebagai pribadi.

Saya juga menyadari bahwa pendekatan yang memaksa mereka untuk belajar Fa dan meminta mereka untuk bergabung dengan proyek ketika mereka belum siap atau tidak dalam kondisi kultivasi yang baik tidaklah efektif.

Pemahaman ini telah memotivasi saya untuk membantu orang dan mengambil tindakan, yang ingin saya bagikan.

Membentuk Satu Tubuh di Antara Praktisi Muda

Dari Fa, saya memahami bahwa perubahan perlu datang dari tingkat mikrokosmik ke tingkat makrokosmik, sampai ke permukaan. Dalam pemahaman saya, ini juga dapat diterapkan di lingkungan praktisi. Saya tercerahkan bahwa untuk membentuk satu tubuh, segala sesuatu perlu bergerak dari dalam ke luar melalui tiga lapisan: Lapisan pertama adalah praktisi yang tekun. Lapisan kedua adalah praktisi baru dan yang tidak begitu tekun, anak-anak praktisi, dan orang-orang yang telah meninggalkan kultivasi. Lapisan ketiga adalah orang-orang biasa.

Ini adalah pendekatan sistematis di mana begitu lapisan dalam menjadi padat, ia akan berdampak positif pada lapisan luar. Misalnya, begitu praktisi yang tekun membentuk lingkungan yang positif, ia dapat mendorong praktisi baru untuk bertahan dan menjadi lebih tekun. Dengan pemahaman baru ini, saya mulai membantu meningkatkan lapisan pertama. Saya mencoba mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh praktisi muda. Saya menghabiskan waktu berbicara dengan mereka, memahami pengalaman dan sudut pandang mereka. Kemudian saya berbagi pikiran dengan mereka dan meminta umpan balik tentang ide-ide ini.

Selama proses ini, saya menyadari satu alasan utama yang menghalangi kita membentuk satu tubuh yang kuat adalah kurangnya kepercayaan di antara para praktisi. Karena kita takut dihakimi oleh orang lain, kita menahan diri untuk tidak berbagi tentang keterikatan kita dan memilih untuk menyimpan semuanya sendiri. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kerenggangan dan konflik.

Jadi, tujuan pertama saya adalah membantu membangun kepercayaan di antara para praktisi muda.

Kami melakukan kegiatan untuk mempererat hubungan, seperti berkemah, makan malam, dan berkayak, serta berbagai acara untuk mempelajari budaya tradisional. Yang lebih penting, kami mengadakan kelompok belajar Fa mingguan dalam bahasa Inggris.

Dalam hal kegiatan untuk mempererat hubungan, kegiatan ini penting karena memungkinkan para praktisi muda untuk mengembangkan hubungan yang lebih dalam di antara mereka sendiri dalam lingkungan yang ramah, santai, menarik, dan tidak memerlukan komitmen.

Kegiatan untuk mempererat hubungan ini juga merupakan kesempatan yang bagus bagi para praktisi muda untuk belajar cara bekerja sama dan berkomunikasi, mengembangkan keterampilan yang penting untuk mengerjakan proyek, dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari dan kultivasi.

Misalnya, selama kegiatan berkayak, saya melihat seorang praktisi muda Tiongkok tampak terpisah dari yang lain. Dia tidak bergabung dengan kegiatan kelompok atau berbicara dengan orang lain, tetapi malah fokus pada ponselnya. Saya memperkenalkannya kepada yang lain.

Lebih dari setahun kemudian, dia mengatakan kepada saya bahwa dia sangat menghargai cara saya membantunya hari itu. Yang mengejutkan saya, dia mengatakan ketika dia masih muda, di Tiongkok, anak-anak lain tidak mau bermain dengannya karena ayahnya adalah seorang praktisi Dafa dan dianiaya. Sejak saat itu, dia pikir wajar saja jika tidak punya teman dan sendirian. Saya meneteskan air mata saat mendengarkan ceritanya. Saya tidak menyangka tindakan sekecil itu bisa sangat berarti baginya. Kemudian, melalui lebih banyak interaksi dengan praktisi muda lainnya, praktisi Tiongkok ini menjadi lebih percaya diri, punya lebih banyak teman, dan menjadi lebih nyaman untuk terbuka kepada orang lain.

Dalam hal belajar Fa kelompok kami, tujuannya adalah untuk memperdalam diskusi, mendorong kebiasaan mencari ke dalam, dan tidak hanya membicarakan proyek. Untuk mewujudkannya, saya harus mulai dari diri saya sendiri. Jadi, saya dan istri saya berbagi tentang kekurangan kami sendiri, seperti keterikatan pada rasa takut dan menghakimi orang lain. Beberapa praktisi mulai mengikuti, berbagi lebih terbuka dan jujur tentang kesengsaraan dan kultivasi mereka.

Kemudian, dalam setiap diskusi, kami memiliki dua tema utama: apa yang kami pelajari tentang belajar Fa hari itu, dan topik yang terkait dengan peningkatan pribadi, yang berubah setiap minggu. Contoh topik peningkatan pribadi meliputi cara menjadi lebih baik sebagai seorang kultivator di tempat kerja, manajemen waktu, keterampilan komunikasi, manajemen keuangan, dan menangani hubungan dengan anggota keluarga.

Masing-masing topik ini membawa kita ke aspek yang berbeda untuk menjadi orang baik. Melalui masukan setiap orang, kita dapat memperluas wawasan, belajar dari pengalaman satu sama lain, dan menemukan di mana kita kurang. Sejak saat itu, kita belajar untuk membuktikan Fa dengan cara yang berbeda, mengetahui cara menyesuaikan diri dengan masyarakat umum, dan mengklarifikasi fakta kepada orang-orang dengan lebih alami.

Dengan mengambil langkah-langkah kecil dan bersikap konsisten, kelompok belajar Fa kami secara bertahap menjadi tempat di mana orang-orang dapat berbagi dengan lebih terbuka satu sama lain. Beberapa berbagi begitu menyentuh sehingga orang-orang terharu hingga menangis dan bertahan sampai pukul 11 malam, tidak ingin pergi. Beberapa praktisi mengatakan bahwa mereka sangat menghargai kelompok belajar Fa ini karena membantu mereka meningkatkan pemahaman mereka tentang Fa dan memperkuat pikiran lurus mereka.

Melepaskan Diri dari Keterikatan pada Kebencian dan Mengembangkan Belas Kasih

Saat mengerjakan proyek ini, saya menemui banyak rintangan, yang membantu saya meningkatkan Xinxing saya secara bertahap.

Saya menghadapi banyak penolakan dan kritik dari praktisi lain, yang tidak melihat pentingnya apa yang saya lakukan. Saya terus mempertanyakan diri sendiri tentang apakah yang saya lakukan sudah benar. Saya merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan. Saya merasa kesal, berpikir mengapa lingkungan ini tidak diciptakan sebelumnya, mengapa praktisi lain tidak menghargai bahwa saya mencoba membantu mereka, dan mengapa saya harus menjadi orang yang melakukan kerja keras.

Saya juga memiliki sikap menghakimi terhadap beberapa praktisi muda yang menurut saya tidak memenuhi standar dan saya memandang rendah mereka. Saya bahkan takut bahwa saya akan menjadi negatif dan tertekan seperti beberapa dari mereka jika saya berkultivasi dalam waktu yang lama.

Meskipun titik awal saya adalah untuk membantu orang lain, saya telah berkutat pada hal-hal yang negatif, kebencian, dan keluhan. Akibatnya, keyakinan saya pada Dafa tidak hanya goyah, tetapi saya juga kehilangan pandangan akan pekerjaan yang sebenarnya perlu dilakukan.

Untungnya, berkat bimbingan Fa dan dukungan terus-menerus dari istri saya, saya belajar untuk mengembangkan belas kasih saya, yang membantu saya mengatasi kenegatifan dan fokus pada solusi.

Saya mencari ke dalam untuk melihat mengapa situasi menjadi seperti ini dan saya mulai menempatkan diri pada posisi orang lain. Saya dapat melihat bagaimana penganiayaan berdampak pada praktisi Tiongkok veteran dalam hal kondisi fisik, situasi keuangan, dan reputasi mereka. Ketika mereka pindah ke negara baru, mereka harus memulai dari awal, berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan beradaptasi dengan budaya baru. Pada saat yang sama, mereka melakukan segala upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Saya mengagumi hati para praktisi veteran tersebut. Bagi mereka, prioritas pertama adalah memulihkan reputasi Dafa dengan membawa kebenaran kepada lebih banyak orang. Pengorbanan tanpa syarat ini bisa jadi sulit bagi praktisi muda, dan saya, untuk memahami dan memiliki fokus yang sama.

Di sisi lain, saya menemukan bahwa selama situasi sulit ini, beberapa praktisi veteran berjuang untuk membuktikan Fa di lingkungan keluarga mereka. Beberapa dari mereka tidak punya cukup waktu untuk berhubungan dengan anak-anak mereka, dan malah mengharapkan mereka untuk membaca Fa dan tercerahkan sendiri.

Akibatnya, beberapa anak tidak dapat melihat keindahan Dafa dalam perilaku dan tindakan orang tua mereka. Ketika mereka beranjak dewasa, mereka tidak terinspirasi untuk terus berkultivasi dan terseret oleh godaan di masyarakat.

Mengenai praktisi muda yang datang dari Tiongkok, saya menyadari bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan yang rumit dan harus menanggung tekanan mental dari penganiayaan. Hal ini memengaruhi cara mereka berperilaku dan bertindak. Pemikiran mereka dipaksakan kepada mereka oleh budaya Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Setelah belajar untuk memikirkan orang lain terlebih dahulu, saya mengubah pendekatan saya. Alih-alih menghakimi, saya memupuk empati dan kasih sayang serta mengenal orang-orang dan kisah mereka. Saya menyadari bahwa cara untuk membantu praktisi muda ini bukanlah dengan memaksa mereka untuk melakukan sesuatu, tetapi dengan menginspirasi, membimbing, dan mendukung mereka. Kemudian, selama proses melakukan sesuatu sendiri, mereka akan memperoleh nilai-nilai baru dan meningkat. Perubahan yang sesungguhnya tidak datang dari tekanan eksternal, tetapi dari dalam hati seseorang. Hubungan yang bermakna dan kepercayaan tidak datang dari membuka kursus dan memberi tahu orang-orang apa yang harus dilakukan, tetapi dari interaksi sehari-hari.

Saya juga menyadari bahwa ketika saya menjadi terlalu negatif dan bertindak ekstrem, saya tidak selaras dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, sehingga kebijaksanaan saya tidak akan muncul. Namun begitu saya mengatasi kesengsaraan dan meningkatkan Xinxing saya, Guru akan memberi saya kebijaksanaan dan saya akan mampu mendorong proyek tersebut maju.

Meningkatkan Pemahaman Saya Tentang Pelurusan Fa

Fa Guru juga membantu saya menyadari masalah ini dan membantu melenyapkan kebencian saya terhadap praktisi veteran.

Suatu kali, setelah saya mengeluh tentang lingkungan kultivasi, seorang praktisi berbagi dengan saya sebuah paragraf dari Zhuan Falun,

“Masyarakat manusia biasa kita berkembang mengikuti hukum sejarah, anda ingin mengembangkannya bagaimana, guna mencapai tujuan tertentu, namun kehidupan tingkat tinggi tidak berpikir demikian. Orang zaman kuno, apakah tidak terpikir oleh mereka pesawat terbang, kereta api dan sepeda yang ada pada hari ini? Saya katakan belum tentu tidak terpikirkan. Karena jika sejarah belum berkembang sampai ke tahap itu, mereka juga tidak akan mampu menciptakannya.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Tiba-tiba saya menyadari bahwa apa yang saya inginkan belum pernah terjadi sebelumnya karena waktunya tidak tepat. Periode sebelumnya adalah untuk mengklarifikasi fakta dan memberi tahu masyarakat tentang Dafa. Para praktisi veteran telah melakukan yang terbaik dalam periode bersejarah itu. Sekaranglah saatnya kita harus melakukan yang terbaik dalam periode bersejarah ini, membangun fondasi yang telah ditetapkan oleh generasi sebelumnya dan melanjutkan jalan pelurusan Fa di dunia manusia. Memberdayakan para praktisi muda adalah salah satu cara untuk melakukan ini dan merupakan jalan yang sedang saya tempuh.

Berkat petunjuk Guru, saya dapat mengubah pola pikir saya dari melihat proyek sebagai beban menjadi menerimanya secara positif. Beberapa tahun yang lalu, saya bermimpi tentang Guru yang sedang mengajar Fa di Sydney. Setelah mengajar Fa, Guru berkata, "Sekarang saatnya bagi kelompok untuk melakukan rapat proyek." Saya melihat diri saya duduk dalam sebuah lingkaran dengan banyak orang yang belum saya kenal, kecuali istri saya. Namun, saya tahu bahwa saya tidak duduk di kelompok praktisi yang lebih tua. Hal ini membuat saya menyadari bahwa membantu kaum muda adalah misi saya, ini adalah tanggung jawab saya, ini adalah kebenaran yang perlu saya terima dan berusaha keras untuk memperbaikinya.

Kesimpulan

Saya memulai proyek praktisi muda ini dengan keinginan sederhana untuk membantu orang lain, tetapi apa yang saya terima jauh lebih banyak daripada yang saya berikan. Saya menjadi lebih berpikiran jernih tentang apa yang perlu saya lakukan, memperluas kesabaran dan belas kasih saya, dan belajar untuk menghargai bahwa setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk meningkat. Orang-orang yang saya bantu sebenarnya membantu saya menjadi seorang kultivator yang lebih baik. Saya belajar bagaimana menerima kritik, memimpin, mengembangkan visi, dan menyusun strategi. Ketika menghadapi konflik, saya perlu terus-menerus memperbaiki diri agar proyek dapat berjalan dengan baik.

Upaya kami dalam membentuk satu tubuh tidak hanya berdampak pada praktisi muda, tetapi juga berfungsi untuk membuktikan Fa kepada rekan kerja dan anggota keluarga kami. Perubahan sikap ayah mertua saya, seorang pengusaha sukses, adalah salah satu contohnya. Dia memberi tahu saya bahwa istri saya dan saya lebih maju dari generasi muda ini karena kebanyakan orang seusia kami hanya fokus pada menghasilkan uang dan mendapatkan lebih banyak kepentingan pribadi, dan bahwa mereka baru berpikir untuk membantu orang lain ketika mereka sudah tua. Ayah mertua saya dulu menentang istri saya berkultivasi, tetapi sekarang dia mendukung Dafa dan berkata bahwa dia merasa terinspirasi oleh proyek praktisi muda.

Sementara itu, rekan kerja saya sering mendoakan kami agar tetap sehat agar dapat terus bekerja di masyarakat dan membawa lebih banyak manfaat bagi praktisi muda. Mereka berkata bahwa dunia membutuhkan lebih banyak anak muda yang tidak mementingkan diri sendiri dan berorientasi pada moral demi masa depan yang lebih baik.

Ketika melihat perbaikan di lingkungan, seperti ikatan yang lebih kuat di antara para praktisi, saya menganggapnya sebagai dorongan dari Guru bahwa saya berada di jalan yang benar. Itu memperkuat pikiran lurus dan kepercayaan diri saya. Bekerja pada proyek ini memberi saya energi yang tak ada habisnya dan rasa puas, karena saya tahu saya sedang melaksanakan misi saya.

Saya sering mendiskusikan ide dan berpikir tentang cara membuat segalanya lebih baik. Saya tidak akan mampu bertahan melalui ini tanpa dukungan dari istri saya dan praktisi muda lainnya, yang hati baiknya dan kerja kerasnya sangat menyentuh hati saya dan memotivasi saya untuk bertindak.

Yang terpenting, saya sangat berterima kasih kepada Guru. Saya percaya bahwa apa pun yang Guru atur adalah agar saya dapat menyelesaikan misi yang saya tuju di sini, dan untuk mengultivasi diri saya sendiri selama proses tersebut.

Di atas adalah artikel berbagi saya. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sejalan dengan Fa.

Terima kasih, Guru. Terima kasih, rekan-rekan praktisi.

(Disampaikan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa Australia 2024)