(Minghui.org) Seorang warga Kota Tai'an, Provinsi Shandong, berusia 62 tahun, diadili pada tanggal 13 November 2024 karena berlatih Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.
Zhao Weidong bersaksi untuk membela dirinya sendiri. Pengacaranya juga menyerukan pembebasannya karena tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong. Jaksa penuntut merekomendasikan hukuman penjara 3-7 tahun dengan masa percobaan tiga tahun. Hakim ketua, yang tampak simpatik, memberi tahu Zhao di akhir sidang, “Saya sarankan anda berlatih Falun Gong di rumah saja. Demi anak-anak anda, jangan keluar untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan.” Tidak jelas kapan dia akan membuat keputusan.
Zhao masih berada di Pusat Penahanan Kota Tai'an.
Ditangkap pada September 2024
Zhao dan istrinya, Sun Xiuwei, sedang mengantar kantong plastik ke supermarket setempat pada tanggal 12 September 2024, ketika Hou Xinliang dan beberapa petugas lainnya dari Kantor Polisi Xujialou tiba-tiba muncul. Mereka mendorong Zhao ke tanah dan memborgolnya. Dua petugas memelintir lengan Sun.
Pasangan itu dibawa ke Kantor Polisi Kota Qiujiadian dan diinterogasi secara terpisah. Petugas Wang Qingmin dan seorang pria lainnya menginterogasi Zhao. Sekitar pukul 14:00, seseorang datang untuk memeriksanya. Dia menolak untuk patuh dan kepalanya terluka selama pergumulan. Dia mengalami pendarahan hebat dan polisi memanggil ambulans. Sun melihat keributan itu dan meminta untuk pergi bersama suaminya ke klinik kesehatan setempat. Tiga petugas menahannya tetapi dia berhasil melarikan diri. Taksi pun datang dan dia melompat ke dalamnya dan mengikuti ambulans.
Sun menemukan suaminya di klinik dan melihat empat petugas polisi menekannya ke tempat tidur. Dua petugas polisi lainnya, termasuk Wang, mencengkeram lengannya dan menyeretnya ke halaman belakang klinik. Beberapa petugas polisi mengawasinya. Karena dia belum makan sejak pagi, dia pingsan. Ketika dia sadar kembali, dia tidak tahu sudah berapa lama dia tergeletak di tanah. Dia juga tidak tahu ke mana polisi membawa suaminya.
Sun pulang ke rumah lewat pukul 17:00 hari itu. Dia menelepon Hou, salah seorang petugas polisi yang menangkapnya, tetapi dia menolak untuk mengangkat telepon. Petugas polisi lainnya datang ke rumahnya pada tanggal 14 September dan memerintahkannya untuk menandatangani beberapa dokumen. Dia menolak. Pada hari yang sama, dia menerima pemberitahuan melalui pos yang menyatakan bahwa suaminya telah dibawa ke Pusat Penahanan Kota Tai'an. Dia segera pergi ke sana tetapi tidak diizinkan untuk menemuinya.
Bukti Penuntutan yang Tidak Kuat
Zhao hadir di Pengadilan Distrik Taishan pada tanggal 13 November 2024. Tidak ada hakim, polisi, jaksa, atau panitera yang mengenakan seragam sebagaimana diharuskan oleh hukum. Agen dari Kantor 610 setempat juga hadir.
Kejaksaan Distrik Taishan mengajukan dua bukti utama. Yang pertama adalah hukuman penjara 12 tahun sebelumnya yang dijatuhkan kepada Zhao yang menunjukkan bahwa ia adalah “pelanggar berulang.” Zhao memang ditangkap pada tanggal 25 Juni 2004 karena berlatih Falun Gong dan dijatuhi hukuman 12 tahun pada tanggal 23 September tahun itu. Ia mengalami penyiksaan brutal di Penjara Pertama Provinsi Shandong dan orang tuanya sangat terpukul hingga mereka berdua meninggal, satu pada tahun 2011 dan satu pada tahun 2014. Istrinya berjuang untuk merawat kedua putra mereka, yang salah satunya cacat.
Zhao membantah dengan mengatakan bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong dan bahwa ia seharusnya tidak dipenjara sejak awal. Kemudian, jaksa mengajukan bukti kedua, yaitu dua materi informasi Falun Gong yang ditemukan di keranjang sepeda milik Zhao pada bulan April 2022. Zhao mengatakan bahwa pada hari itu, ia sedang berjalan dengan sepedanya melewati sekolah teknik setempat ketika tiga petugas tiba-tiba mengelilinginya dan menjatuhkannya, yang menyebabkan cedera dada yang parah. Meskipun ia memiliki dua materi informasi di keranjang sepedanya saat itu, ia tidak pernah meletakkan 16 salinan materi informasi Falun Gong lainnya di sepeda yang diparkir seperti yang dituduhkan oleh polisi.
Kemudian, Hakim ketua menunjukkan gambar materi tersebut dan bertanya kepada Zhao apa yang tertulis di dalamnya. Ia mengatakan bahwa itu semua tentang menasihati orang untuk menjadi baik. Ia meminta hakim untuk membacanya dengan lantang, tetapi hakim itu terdiam.
Jaksa menambahkan bahwa seseorang melaporkan Zhao karena meletakkan materi informasi Falun Gong di keranjang sepeda pada hari itu di bulan April 2022. Kemudian, ia memutar rekaman yang memperlihatkan seorang pria mengenakan helm dan masker meletakkan sesuatu di sepeda yang diparkir. Ia mengklaim bahwa pria dalam video itu adalah Zhao. Pengacaranya membantah bahwa mustahil untuk mengetahui siapa orang yang mengenakan helm dan masker. Jaksa tetap diam.
Manfaat Berlatih Falun Gong
Zhao menjelaskan bagaimana ia dan istrinya berlatih Falun Gong. Putra sulung mereka tidak diberi oksigen selama delapan menit saat lahir pada tahun 1992 dan mengalami cedera otak permanen. Mereka mencoba berbagai macam pengobatan tetapi tidak berhasil. Kesehatan mereka sendiri juga menurun, dengan Sun menderita bahu beku yang parah dan Zhao menderita psoriasis, neurasthenia, pusing parah, dan nyeri punggung.
Gejala-gejala yang dialami pasangan itu sembuh setelah mereka berdua berlatih Falun Gong pada bulan Mei 1998. Sementara putra sulung mereka tetap cacat, mereka merasa lebih damai dan memiliki lebih banyak energi untuk merawatnya.
Putra bungsu mereka baru berusia lima bulan ketika Zhao dijatuhi hukuman 12 tahun pada tahun 2004. Anak laki-laki itu memiliki harga diri yang rendah saat tumbuh dewasa karena ayahnya dipenjara. Ia perlahan-lahan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya setelah Zhao dibebaskan dan kemudian kuliah. Ia berencana untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana setelah lulus.
Sebagai seorang insinyur, Zhao tidak mendapatkan pensiunnya karena keyakinannya. Setelah dibebaskan dari penjara, ia dan istrinya menjual kantong plastik untuk mencari nafkah dan menyekolahkan putra bungsu mereka di perguruan tinggi. Ia mempertanyakan bagaimana ia, seorang kepala keluarga yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, dapat merusak penegakan hukum dengan berlatih Falun Gong seperti yang dituduhkan jaksa. Hakim tidak mencoba menghentikan pembelaannya atau pengacaranya selama persidangan, tetapi menasihatinya untuk tidak melangkah keluar untuk memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan demi anak-anaknya.
Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin:
Laporan Terkait:
Shandong Province: Engineer Tortured for Almost 10 Years, Family Not Allowed to Visit
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org