(Minghui.org) Teman-teman Chen Ye, yang telah kehilangan kontak dengannya selama lebih dari satu bulan, baru-baru ini mengetahui bahwa wanita berusia 60 tahun, yang tinggal sendirian, telah ditahan lagi karena keyakinannya pada Falun Gong.

Chen, warga Kota Xiantao, Provinsi Hubei, saat ini ditahan di lokasi yang tidak diketahui di ibu kota Wuhan. Teman-temannya meminta orang dalam untuk mengungkapkan rincian penangkapan dan penahanan terbarunya.

Chen berlatih Falun Gong pada bulan Mei 1997 dan segera pulih dari berbagai penyakitnya, termasuk radang sendi, migrain, dan insomnia. Amarahnya juga hilang dan ia menjadi lebih tenang dan menyenangkan. 

Setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanye nasional terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999, Chen berulang kali menjadi sasaran karena keyakinannya. Ia dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun dan ditahan di pusat pencucian otak sedikitnya lima kali. Putrinya, yang juga seorang praktisi Falun Gong, meninggal pada tahun 2011 pada usia 24 tahun akibat penganiayaan tersebut.

Satu Tahun Kerja Paksa

Chen pergi ke Beijing pada tanggal 12 Oktober 1999 untuk mengajukan banding atas haknya atas kebebasan berkeyakinan. Ia ditangkap di Lapangan Tiananmen dan disiksa di Kantor Polisi Nanyuan. Enam petugas menahannya di tanah dan menusuknya dengan jarum listrik. Ia kemudian dibawa kembali ke Provinsi Hubei dan ditahan selama sebulan lagi. Ia juga didenda sejumlah uang yang tidak diketahui.

Chen pergi ke Beijing lagi pada tanggal 18 Oktober 2000 untuk mengajukan banding bagi Falun Gong. Ia ditangkap dan dibawa kembali ke Kota Xiantao. Setelah lebih dari 70 hari di pusat penahanan, ia dipindahkan ke Kamp Kerja Paksa Shayang untuk menjalani hukuman kerja paksa selama satu tahun. 

Ketika ia melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanan ilegalnya, para penjaga kamp kerja paksa mencongkel mulut Chen untuk mencekoknya. Mereka juga menyetrumnya dengan tongkat listrik dan memborgolnya dalam waktu yang lama. Kemudian mereka menyuruh Chen melakukan kerja kasar tanpa dibayar pada siang hari dan memaksanya melakukan jongkok ala militer (lihat gambar di bawah) pada malam hari hingga lewat pukul 2 pagi. 

Rekonstruksi penyiksaan: jongkok

Chen tetap teguh pada keyakinannya dan kemudian ditempatkan di sel isolasi dan tidak diizinkan tidur selama berhari-hari. Seorang pecandu narkoba juga menampar wajahnya.

Ditahan di Pusat Pencucian Otak Tiga Tahun Berturut-turut (2002 – 2004)

Chen ditangkap lagi pada tahun 2002 dan ditahan di pusat pencucian otak di Kota Xiantao selama jangka waktu yang tidak diketahui. Ia dibawa ke pusat pencucian otak lain di Kota Wuhan tahun berikutnya. Selama penahanannya, ia pernah digantung dengan kedua kakinya hampir tidak menyentuh tanah (lihat gambar di bawah).

Rekonstruksi penyiksaan: digantung

Chen dikirim ke pusat pencucian otak ketiga (kali ini di Kota Macheng, Provinsi Hubei) pada tahun 2004. Para penjaga di sana menyeretnya di tanah, menyebabkan pergelangan kakinya berdarah parah. Dia melakukan mogok makan sebagai bentuk protes dan dicekok air cabai melalui hidungnya. Dia kemudian dipindahkan ke pusat pencucian otak di Wuhan dan ditahan di sana selama beberapa waktu lagi.

Dua Penahanan di Pusat Pencucian Otak Lagi – Satu Setelah Penangkapan Putrinya dan Satu Lagi Setelah Kematiannya

Putri Chen, Wang Yujie, tersentuh oleh keyakinan teguh ibunya dan bergabung dengannya dalam berlatih Falun Gong pada tahun 2006. Wanita muda itu ditangkap pada tanggal 11 Maret 2010 karena menyebarkan materi Falun Gong dan dijatuhi hukuman kerja paksa selama satu tahun. Karena berupaya membebaskan putrinya, Chen ditangkap pada tanggal 20 Maret tahun itu dan ditahan di pusat pencucian otak selama dua bulan.

Wang Yujie

Setelah masa kamp kerja paksa Wang berakhir pada tanggal 11 Maret 2011, ia langsung dibawa ke pusat pencucian otak di Kota Wuhan, di mana ia diberi suntikan racun. Pada saat ia dikirim kembali ke Kota Xiantao pada tanggal 17 Mei 2011, ia telah mengalami gangguan mental. Ia meninggal pada tanggal 3 September 2011. Ia berusia 24 tahun. 

Chen ditangkap lagi pada 19 Oktober 2023 dan ditahan di pusat pencucian otak selama sepuluh hari. Tidak jelas kapan tepatnya penangkapan terakhirnya pada tahun 2024 itu terjadi.

Laporan Terkait:

24-Year-Old Ms. Wang Yujie Has Died after 14 Months of Persecution (Photo)

Wuhan City Brainwashing Center: Our Job Is to Make You Lose Your Mind

Penganiayaan Yang Diderita Wang Yujie, Perempuan Muda Dari Provinsi Hubei, Sebelum Kematiannya