(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa memasang stan di pusat kota gunung Brașov yang historis pada 23 dan 30 November. Atmosfer perayaan menjelang hari raya menarik arus stabil wisatawan dan penduduk setempat. Praktisi membagikan brosur informasi dan memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa dan prinsip universal Sejati-Baik-Sabar. Mereka juga mengungkapkan penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Tiongkok, yang mengambil organ paksa praktisi secara hidup-hidup demi keuntungan. Mereka mengumpulkan tanda tangan petisi untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan.

 Praktisi membagikan brosur, menjawab pertanyaan, dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Banyak orang mengungkapkan dukungan dan empati mereka bagi praktisi yang dianiaya di Tiongkok, dan sebagian orang berkata mereka sebelumnya pernah mendengar tentang Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) serta prinsip Sejati-Baik-Sabar. Mereka harap masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menghargai prinsip tersebut dan institusi terkait bisa bantu menghentikan upaya PKT yang ingin memusnahkan praktisi.

Ahli Ekonomi: “Sejati-Baik-Sabar Harus Menjadi Inti dari Seluruh Masyarakat”

Bianca Popa telah mendukung Falun Dafa selama lebih dari 10 tahun.

Bianca Popa, seorang ahli ekonomi dari Brașov, mendengar tentang Falun Dafa lebih dari 10 tahun yang lalu dan berkata dia menandatangani petisi praktisi setiap tahunnya. Dia berbicara dengan praktisi selama kegiatan tanggal 23 November, dan menyemangati mereka, “Awalnya saya mendengar tentang Falun Dafa beberapa tahun lalu, saya rasa sekarang sudah lebih dari sepuluh tahun, dan mungkin itu adalah momen yang membuat saya tiba-tiba sadar dengan kenyataan keji dunia yang kita tinggali ini. Penganiayaan, pelecehan, dan politik kebencian yang ditujukan kepada praktisi dari aliran yang damai ini, bahkan sampai membunuh mereka, sungguh membuat saya geram, jadi saya mulai mencari informasi lebih banyak.”

Meski Bianca menandatangani petisi setiap tahun, dia yakin ada banyak hal yang bisa dilakukan bagi praktisi di Tiongkok. Dia berkata, “Sulit melawan sistem yang tidak menghargai individu dan nyawa. Saya sangat gembira mengetahui bahwa masalah pengambilan organ paksa untuk transplantasi di Tiongkok sedang didiskusikan secara resmi di Eropa, dan sudah diperjelas bahwa ada hubungan hal ini dengan penangkapan dan kematian dari tahanan hati nurani Falun Dafa. Saya rasa penting agar orang sebanyak mungkin mengetahui faktanya dan menghargai upaya yang dibuat oleh mereka yang melakukan ini bagi Romania.”

Selama sepuluh tahun terakhir, Bianca telah berbicara dengan banyak praktisi dan mendapat pemahaman mendalam tentang bagaimana mereka berlatih dan prinsip yang mereka jalani. Dia berkata latihan ini membawa manfaat bagi seluruh masyarakat dengan mendukung peningkatan moral.

Dia berkata, “Nilai moral praktisi–Sejati-Baik-Sabar–adalah nilai yang harus menopang seluruh masyarakat yang mendambakan perkembangan dan kesejahteraan bagi penduduknya.”  Bianca melanjutkan, “Saya yakin latihan spiritual atau bahkan latihan fisik apapun yang menyatukan orang dalam kebaikan, tanpa kekerasan, yang membuat mereka sehat, lebih tenang serta lebih toleran adalah sangat bermanfaat. Orang-orang butuh keyakinan, mereka perlu harapan dan mereka mendapatkan ini dari berbagai cara tergantung akar budaya tradisi mereka.”

Bianca mulai melihat perkembangan dalam situasi praktisi, dan kesadaran luar biasa masyarakat atas nilai yang menjadi pedoman hidup praktisi. Dia berkata, “Akhir tahun ini saya merasa gelombang kesadaran meningkat dengan kekuatan yang awalnya saya rasa tidak mungkin. Fakta tidak lagi bisa disembunyikan, belas kasih dan toleransi dari sesama manusia, bagaimanapun tingkat pemahaman mereka, sungguh penting untuk melewati masa yang akan datang.”

Dia berharap praktisi melanjutkan upaya mereka untuk membela keyakinan mereka. Dia berkata, “Saya yakin praktisi Falun Dafa tidak akan menyerah dengan tekanan dari luar, saya harap hari itu akan tiba ketika praktisi bisa melakukan latihan ini dengan bebas, tanpa ketakutan. Semoga beruntung!”

“Mari Sebarkan Hal Ini ke Lebih Banyak Orang”

Sandra Zodie dan teman-temannya menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.

Sandra Zodie, dari Bucharest, adalah anggota dari Sekolah Pengetahuan Batin Solisis serta bekerja di Penerbitan Solisis. Dia serta teman-temannya berhenti di stan Falun Dafa tanggal 30 November. Mereka semua menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan dan mengecam kejahatan PKT.

Sandra berkata, “Saya sudah tahu Falun Dafa selama bertahun-tahun sejak mulai menghadiri pameran Jiwa, Raga, dan Sukma di Bucharest bersama sekolah. Saya mengetahui informasinya di sana, jadi kini saya datang untuk menandatangani petisi.

Sandra berkata, “Saya yakin [prinsip Falun Dafa] berada jauh di lubuk hati setiap umat manusia dan akan sangat baik bila prinsip ini dimulai dari kehidupan sehari-hari di masyarakat. Saya yakin ada banyak penindasan dan penganiayaan di dunia, termasuk terhadap praktisi Falun Dafa, dan saya yakin bila setiap umat manusia bisa menjadi testimoni hidup yang tidak menerima pelanggaran kejam hak kehidupan dari semua orang yang dianiaya, tentu penganiayaan akan berhenti.”

Sandra berkata dia mempunyai pesan tulus kepada praktisi Falun Dafa, dan berkata dia bersyukur Falun Dafa adalah bagian dari kekuatan kebaikan yang memberi kesempatan bagi kemanusiaan untuk mendapatkan kembali watak aslinya yang sejati.

Dia berkata, “Bagi praktisi Falun Dafa, saya senang mereka menjangkau orang lebih banyak dengan cara ini. Sedangkan bagi mereka yang dianiaya, harapan saya yang tulus tertuju pada mereka. Mereka memiliki kekuatan untuk menahan dan membela kebenaran meski dianiaya–keberanian semacam ini sangat langka di dunia saat ini. Saya sangat harap mereka akan segera bebas. Hati saya pilu mendengar tentang penganiayaan ini serta apa yang terjadi di dunia.”

Sandra menaruh perhatian pada pentingnya keyakinan tulus, tanpa pamrih, dan teguh dalam memenuhi hidup. “Keyakinan yang tulus adalah satu-satunya keyakinan yang bisa mengubah orang dan pada akhirnya masyarakat yang kita tinggali ini. Bila keyakinan yang menjadi pijakan mereka, maka hidup akan memiliki aliran, arti, dan nilai berbeda, itu sangat penting. Bila seseorang mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, itu akan membuatnya selaras dengan sumber asalnya, dengan Tuhan, dengan hidup.”

Sandra melanjutkan, “Latihan meditasi sangat membantu kita terhubung dengan inti spiritual serta menyeimbangkan tubuh fisik kita. Prinsip Falun Dafa dapat membantu orang mengingat siapa mereka serta inti mereka, yang kemudian membuat masyarakat yang berbeda. Itu seperti saat anda pulang ke rumah setelah berkeliling ratusan ribu tahun di berbagai tempat. Anda di rumah. Anda tahu siapa diri anda dan apa yang anda lakukan. Semuanya mengalir dari sini dan akan bermanfaat karena selaras dengan Tuhan, dengan hidup.”

Mengenai penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap Falun Gong, Sandra yakin bahwa “kepentingan pemerintah yang melancarkan penganiayaan semacam itu terhadap rakyatnya tidak ada hubungannya dengan kepentingan rakyat.”

Dia berkata, “Penganiayaan menunjukan betapa melencengnya hal ini, dan kita semua harus melakukan sebisa mungkin demi menghentikan penganiayaan ini di Tiongkok.” Dia harap lebih banyak orang memihak pada praktisi di seluruh dunia. Dia berujar, “Mari teruskan informasi ini kepada orang sebanyak mungkin agar ada kesadaran tentang apa yang terjadi di dunia. Mari dukung organisasi yang sudah berjuang demi hak asasi manusia. Banyak tekanan akan muncul demi membuat organisasi seperti PBB agar mengakhiri situasi ini.”

“Penting agar Orang-Orang Tahu Prinsip Sejati-Baik-Sabar”

Giulia Miia dan Kim Atias berempati terhadap praktisi Falun Dafa.

Kim Atias, dari Taiwan, dan temannya Giulia, seorang mahasiswa dari Brașov, datang ke stan Falun Dafa pada tanggal 23 November untuk menandatangani petisi menghentikan penganiayaan dan mengecam kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh PKT.

“Saya berharap semuanya akan baik-baik saja dan akan terselesaikan, saya sangat berharap demikian!” kata Giulia.

Kim berkata, “Penting bagi orang-orang untuk mengetahui nilai dari prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.” Dia menjelaskan mengapa ia ingin menandatangani petisi tersebut.

 “Ketika saya mendengar bahwa orang-orang dibunuh di Tiongkok karena melakukan latihan ini, saya merasa sangat tidak nyaman karena ibu saya tinggal di Tiongkok, dan jika ibu saya berlatih, dia dapat dibunuh. Itulah mengapa saya menandatangani petisi ini untuk membantu orang-orang di Tiongkok. Tidak benar jika orang mati karena mengikuti latihan ini, jadi saya lebih memilih untuk membantu orang-orang di Tiongkok agar mereka dapat hidup lebih baik.”