(Minghui.org) Saya beruntung karena keluarga saya yang beranggotakan tiga orang berlatih Falun Dafa. Meskipun demikian, konflik dan perselisihan sering muncul dalam keluarga kami.
Saya orang yang ramah dan kadang pemarah. Suami saya tidak sabaran dan pemarah, anak saya pendiam dan tidak suka mengungkapkan pikirannya.
Sering kali, ketika suami saya mencoba berbicara dengan anak saya, ia marah karena anak saya tidak meresponnya. Saya kemudian melindungi anak saya, yang berujung pada konflik dengan suami saya. Selain itu, saya menganggap diri saya sebagai orang yang lebih tenang, apa yang saya katakan biasanya benar, dan saya berharap suami saya menerima saran saya dan mengoreksi dirinya sendiri. Saya kecewa dan tidak senang ketika ia tidak mendengarkan saya.
Situasi ini berlangsung lama, hingga saya bergabung dengan Platform RTC (situs web tempat praktisi Falun Dafa menghubungi orang-orang di Tiongkok untuk memberi tahu mereka tentang penganiayaan dan mendorong mereka untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemudanya). Menjadi bagian dari proyek ini membantu kultivasi saya.
Ketika saya pertama kali bergabung dengan platform ini, para praktisi menjelaskan materi pelatihan dengan sabar dan tenang. Saya merasakan kedamaian dan ketenangan ketika mendengarkan pengalaman kultivasi mereka, dan merasa terdorong untuk berkomunikasi dengan mereka. Saya dapat melihat hati mereka yang tanpa pamrih dan penuh belas kasih, dan itu mengingatkan saya pada apa yang Guru katakan:
“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.” (Ceramah 3, Zhuan Falun)
Selama sesi pelatihan delapan hari, selain para pelatih, saya bertemu banyak praktisi lainnya. Saya mendapat banyak manfaat dari pengalaman kultivasi mereka, dan saya belajar untuk mencari ke dalam diri. Saya menyadari bahwa saya hanya peduli dengan perasaan saya sendiri, menemukan keterikatan emosional saya dengan keluarga saya, dan saya menyadari gangguan dari karma pikiran.
Oleh karena itu, ketika saya mengalami konflik di kemudian hari, saya meminta bantuan Guru: "Saya tidak menginginkan keterikatan ini. Saya adalah seorang praktisi Dafa dan harus memperlakukan semua orang dengan belas kasih. Tolong bantu saya menyelaraskan semuanya." Ini menjadi pendekatan saya ketika saya menghadapi masalah, dan ketegangan dalam keluarga berkurang secara signifikan. Kami sekarang lebih rukun, putra saya tampak lebih bahagia, dan suami saya lebih lembut.
Saya juga ingin berbagi empat pengalaman kultivasi praktisi yang meninggalkan kesan mendalam pada saya dan membantu saya meningkat.
Praktisi pertama berbagi pengalamannya menelepon orang-orang di Tiongkok. Ia berbicara dengan orang yang sama sebanyak lima kali dan dimarahi setiap kali menelepon. Ia tetap memperlakukannya dengan penuh belas kasih dan hanya ingin menyadarkannya. Akhirnya, orang tersebut tersentuh, mundur dari PKT, dan berterima kasih kepada praktisi tersebut. Ia menggambarkan pengalamannya hanya dalam beberapa kalimat pendek, tetapi saya merasakan hatinya yang murni dan penuh belas kasih. Kebaikannya membuat saya merasa damai, dan saya hanya punya satu pikiran: "Saya ingin menjadi penuh belas kasih seperti dia dan membantu lebih banyak orang."
Praktisi kedua berbicara tentang bagaimana ia membantu praktisi Dafa lainnya mengatasi karma penyakit. Praktisi tersebut tidak mampu menyingkirkan karma penyakit dalam jangka waktu yang lama dan akhirnya terbaring di tempat tidur. Banyak praktisi mendatangi rumahnya untuk memancarkan pikiran lurus guna membersihkan unsur-unsur buruk yang mempengaruhinya. Beberapa hari berlalu dan situasinya semakin memburuk.
Oleh karena itu, setiap orang mencari ke dalam diri mereka sendiri dan kondisi praktisi tersebut sedikit membaik. Setelah itu, setiap orang mencari ke dalam diri mereka sendiri setiap hari, dan praktisi tersebut pulih beberapa hari kemudian.
Sejak saat itu, praktisi kedua mencari ke dalam dirinya sendiri setiap kali ia menemui masalah dan menemukan kekurangannya. Ia segera memperbaiki dirinya, memancarkan pikiran lurus untuk menyingkirkan pikiran-pikiran buruk, dan masalah-masalah pun teratasi.
Dua kasus di atas membuat saya sadar bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan Xinxing-saya adalah dengan sungguh-sungguh mencari ke dalam, sehingga saya dapat mengultivasi hati yang penuh belas kasih.
Praktisi ketiga mengatakan bahwa ketika kondisi pikirannya tidak baik, hal itu mempengaruhi kemampuannya untuk mengklarifikasi fakta kepada orang lain. Ia berpikir bahwa kita harus memancarkan pikiran lurus sebelum berbicara kepada orang lain dan berbicara dengan kebaikan. Medan yang damai dapat memunculkan hati yang penuh belas kasih, sehingga lebih mudah untuk menyadarkannya.
Praktisi keempat bercerita tentang pengalaman praktisi lain. Ayah mertua praktisi tersebut memiliki masalah mental, dan sering buang air besar di luar toilet. Suatu hari ia buang air besar di ruang tamu, dan praktisi tersebut menjadi sangat kesal.
Saat itu, saudari praktisi tersebut sedang berkunjung. Ketika dia mengeluh kepada saudarinya, yang juga seorang praktisi, saudarinya berkata, "Bukankah ini tanggamu menuju surga?" Praktisi tersebut tidak mengatakan apa pun dan membersihkan kekacauan itu.
Saya pikir saudari itu benar. Kita sering mengalami konflik dengan orang lain, termasuk praktisi. Jika kita melihat setiap konflik sebagai "tangga menuju surga", bukankah akan lebih mudah untuk melewati ujian?
Ketika saya mencari ke dalam diri, saya menyadari bahwa Guru menggunakan orang-orang dan kejadian untuk menyadarkan saya dan membantu saya menjadi lebih baik. Jadi, ketika saya menghadapi konflik, saya segera mencari ke dalam diri untuk menemukan kekurangan saya, memancarkan pikiran lurus untuk menolak pikiran buruk, dan meminta bantuan Guru. Dan masalah pun teratasi.
Saya bersyukur atas penyelamatan Guru dan berterima kasih kepada Guru karena telah menyadarkan saya.
Ini adalah pemahaman saya yang terbatas. Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan Fa.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org