(Minghui.org) Menjelang Tahun Baru, praktisi Falun Dafa di Toronto, Kanada, berkumpul di Nathan Phillips Square untuk menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru kepada Guru agung yang penuh belas kasih. Mereka menyatakan tekad untuk tekun berkultivasi di tahun baru dan menjadi lebih teguh dan tak tergoyahkan dalam menghadapi badai dan kesulitan. Mereka bersumpah untuk tetap rasional dan tenang dalam menghadapi cobaan, gejolak sosial, dan kekacauan.

Praktisi Falun Dafa di Toronto berkumpul di Nathan Phillips Square dan mengucapkan selamat Tahun Baru kepada Guru pada 22 Desember.

Video: Praktisi Falun Dafa di Toronto mengucapkan selamat Tahun Baru kepada Guru.

Dengan mengucapkan terima kasih kepada Guru, praktisi berbagi pengalaman kultivasi mereka dalam memperoleh pencerahan dari Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan mengatasi kesulitan.

Berlatih Falun Dafa Membuat Hidup Bahagia dan Memuaskan

Sebelum berlatih Falun Gong, Sarah mengatakan bahwa dia merasa hidup tidak ada harapan. Dia menderita beberapa masalah kesehatan dan sangat menderita serta kelelahan. Ayah Sarah adalah seorang kapten dan jarang pulang ke rumah. Namun, setiap kali pulang, dia mengumpat dan memaki ibunya. Ibunya melampiaskan kebenciannya terhadap ayahnya kepada Sarah sambil memanjakan saudara laki-lakinya, yang akhirnya putus sekolah. Setelah lulus kuliah, Sarah mendapatkan pekerjaan dan menghidupi ibu serta saudara laki-lakinya.

Sarah menghormati Guru.

Saat itu, beban hidup membuatnya berpikir bahwa kematian akan melegakan. Dia sering pergi ke kuil untuk memuja Buddha, tetapi dia masih merasa bingung. Dia sering bertanya-tanya, "Mengapa hidup begitu sulit? Mengapa orang-orang yang dekat dengan kita menyakiti kita lebih dalam?" Bekas luka dari masa lalu itu masih ada padanya selama bertahun-tahun—sampai dia mulai berlatih Falun Dafa.

Di surat kabar langganannya, Sarah membaca artikel tentang orang-orang yang hidupnya diperbarui setelah mulai berlatih Falun Dafa. Dia mencari di internet dan menghubungi seorang praktisi setempat, yang mengundangnya untuk datang mempelajari latihan di taman. Sarah mengenang, “Pada 2018, ketika saya masih di Vietnam, saya mengalami insomnia setiap hari karena sakit. Namun setelah saya pergi berlatih untuk pertama kalinya, saya tidur nyenyak. Saya sangat terkejut menemukan efek luar biasa dari latihan tersebut, jadi saya pergi ke taman untuk melakukan latihan setiap hari, dan semua penyakit saya secara ajaib lenyap.”

Karena Sarah berlatih Falun Dafa untuk menyembuhkan masalah kesehatannya saat itu, fokus hidupnya masih mengejar uang, status, dan keluarga bahagia. Namun, semakin dia mengejar hal-hal ini, semakin jauh hal-hal itu tidak dapat diraihnya. Meskipun dia menghasilkan banyak uang, keluarganya mengalami kemalangan demi kemalangan, yang membuatnya tidak mungkin mempertahankan kekayaannya.

Pada 2019, Sarah pindah ke Kanada. Dengan mempelajari Fa secara mendalam, dia memahami bahwa Dafa jauh melampaui tingkat penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan. Sarah berkata, “Saya menyadari bahwa tujuan dari penderitaan adalah untuk membayar karma. Saya melepaskan semua perasaan ketidakadilan dan rasa sakit, merawat ayah, ibu, dan saudara laki-laki dari lubuk hati saya, dan menemukan kebahagiaan batin.”

Sarah sekarang menjadi manajer regional Amerika Utara dari sebuah perusahaan teknologi. Dia juga merintis sebuah perusahaan. Baru-baru ini, Sarah mengalami ujian kepentingan pribadi. Demi menghemat uang, mitra bisnisnya mengabaikannya dan bekerja langsung dengan pelanggan dalam sepuluh proyek. Selain itu, tiba-tiba, salah satu pelanggan mengeluh tentangnya.

Sarah berkata, “Saya seharusnya memperoleh $60.000 Kanada dari transaksi ini, tetapi saya tidak memperoleh sepeser pun. Awalnya, saya kesal. Namun, kemudian, perlahan-lahan, saya menyadari keterikatan saya. Setelah membaca artikel baru Guru ‘Sadarlah,’ saya memahami bahwa saya harus selalu menjaga sikap belas kasih dan tidak terpengaruh oleh emosi. Seiring dengan peningkatan Xinxing, saya mampu menangani perselisihan bisnis dengan tenang. Bisnis saya tidak hanya tidak terpengaruh, tetapi juga meluas dari Kanada ke Amerika Serikat.”

Dengan datangnya tahun baru, Sarah berkata, “Saya tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasih kepada Guru dengan kata-kata. Kultivasi telah memberi saya kehidupan baru, dan keluarga saya juga telah diselimuti rahmat agung Dafa—seluruh keluarga mulai hidup dalam keharmonisan. Tahun lalu, ibu sakit parah. Saudara saya membawanya ke dokter Tiongkok dan Barat, tetapi tidak ada perbaikan. Namun, ibu pulih dengan cepat setelah membaca buku Zhuan Falun dan sekarang dapat mengendarai sepeda. Menariknya, dia dulu membutuhkan kacamata untuk membaca. Sekarang, dia dapat melihat kata-kata dalam buku dengan jelas tanpa kacamata. Hidup saya telah berubah dari penderitaan menjadi kebahagiaan. Terima kasih, Guru!”

Mengultivasi Pikiran Terbuka

Ty Chen berusia 23 tahun dan bekerja di bidang desain grafis. Dia telah berlatih Falun Dafa bersama keluarganya sejak dia masih kecil. Setelah tiba di Kanada, dia menjalani pemeriksaan fisik bersama dengan siswa lainnya. Seorang dokter menunjuk Ty Chen dan berkata bahwa dari semua siswa, dia berada dalam kondisi fisik yang sesuai untuk usianya.

Ty Chen mengucapkan selamat Tahun Baru kepada Guru.

Ty Chen terkejut, “Saya tidak suka olahraga dan tidak suka berolahraga. Setelah saya datang ke negara bebas, saya pergi ke taman bersama ayah untuk berlatih Falun Dafa di akhir pekan. Teman-teman sekelas berlatih bela diri dan bermain bola, tetapi saya yang paling sehat. Tiba-tiba saya menyadari bahwa berlatih Falun Dafa telah mengubah tubuh saya.”

Sejak kecil, dia mendengarkan ayahnya membaca Zhuan Falun, dan dia bisa melafalkan Hong Yin. Dia tahu bahwa Falun Gong mengajarkan orang untuk menjadi baik, tetapi dia tidak begitu memahami latihan tersebut. Ketika dewasa, dia mulai membaca Zhuan Falun sendiri, tidak lagi bersama ayahnya. Dia memiliki keinginan untuk berlatih dan mulai bekerja keras untuk mengikuti Sejati, Baik, Sabar dalam perkataan dan perbuatannya.

“Sewaktu kecil, teman-teman mengatakan hal-hal yang tidak mengenakkan, dan saya melotot ke arah mereka dan marah kepada mereka. Setelah itu, saya masih kesal dan marah. Setelah memutuskan untuk berlatih, ketika menemui sesuatu yang tidak mengenakkan lagi, saya berkata kepada diri sendiri: ‘Saya orang baik, saya harus toleran, dan saya harus baik kepada orang lain.’ Lambat laun saya terbiasa memikirkan masalah dari sudut pandang orang lain terlebih dahulu. Sekarang, saya dapat menghadapi konflik dengan tenang dan sabar serta benar-benar menyelesaikannya.

Dia terinspirasi oleh legenda kultivasi Putri Miaoshan. Miaoshan adalah putri Raja Miaozhuang. Keluarganya memperlakukannya dengan tidak adil dan membuatnya menderita. Ketika ayahnya sakit, Miaoshan menyelamatkannya tanpa mempedulikan dendam masa lalu. Ty Chen berkata, “Saya menangis ketika membaca cerita ini. Saya berpikir, ‘Tidak peduli bagaimana orang lain memperlakukan saya, saya harus memperlakukan semua orang dengan baik.’ Ketika saya diperlakukan tidak adil lagi, saya memikirkan perilaku Miaoshan dan saya langsung tenang.”

Setelah hatinya menjadi tenang dan stabil, nilainya pun membaik. Di perguruan tinggi, nilai rata-ratanya lebih dari 90, dan sekolah memberinya Penghargaan Kehormatan Kepala Sekolah. Dia mengambil dua mata kuliah lebih banyak dari jadwal normal dan juga bekerja paruh waktu. Dia tidak hanya menyerahkan pekerjaan rumah yang sangat baik, tetapi juga terus mengultivasi diri dengan belajar Fa dan berlatih gerakan. Teman-teman sekelasnya kelelahan meskipun mengikuti jadwal mata kuliah normal. Mereka tidak dapat berkonsentrasi saat belajar dan tertidur di kelas karena kelelahan. Ty Chen berkata, “Saya seorang kultivator. Saya dapat menenangkan diri dan berkonsentrasi dalam waktu lama. Saya juga bersemangat dan dapat tetap bersemangat bahkan setelah hari yang sibuk.”

Menjelang Tahun Baru, Ty Chen mengucapkan selamat Tahun Baru kepada Guru. Dia berkata, “Terima kasih, Guru, karena telah memberi saya setiap kesempatan untuk berkultivasi dan meningkat. Saya akan menghargainya dan melakukannya dengan baik.”

Hidup Kini Damai dan Tenang

Judith adalah seorang direktur pemasaran kreatif. Saat berusia 18 tahun, ayahnya tiba-tiba meninggal dunia, yang membuat Judith sangat sedih dan kehilangan arah. Judith mulai bertanya-tanya mengapa dunia ini penuh dengan penderitaan dan ke mana orang-orang pergi setelah kematian. Dia mulai berpikir dan mencari makna hidup.

 

Judith menghormati Guru

Ketika dia masuk kuliah, ibu Judith menyarankan agar dia membaca Zhuan Falun untuk menyembuhkan luka batinnya. Judith memutuskan untuk membacanya karena dia menyaksikan bagaimana ibunya pulih dari alergi parah setelah berlatih Falun Dafa. Dia mengenang, “Ketika saya membaca Zhuan Falun, pertanyaan-pertanyaan saya yang dulu terjawab. Saya mulai berlatih Falun Dafa.”

Judith berkata bahwa Falun Dafa menemaninya melewati masa sulit dalam hidupnya setelah kehilangan ayahnya, dan dia mampu mengatasi rasa sakit tersebut dan lulus kuliah dengan sukses.

Setelah berlatih, Judith berkata Falun Dafa memberinya kebijaksanaan dan nilainya meningkat. Dia pun menerima penghargaan tertinggi dari sekolah, yaitu medali emas. Dia berkata, “Jurusan saya adalah desain lingkungan. Profesor berkata bahwa ketika orang-orang zaman dahulu merancang bangunan, inspirasi mereka datang dari rasa hormat mereka kepada Tuhan, jadi isi ujian utama saya mencakup berbagai bidang, yang melibatkan teologi, filsafat, dan spiritual. Saya memahami prinsip-prinsip Fa yang mendalam dari buku-buku Dafa dan memadukannya ke dalam pengetahuan mata pelajaran dan menjawab semua pertanyaan ujian dan pertanyaan bonus dengan benar. Profesor itu tersenyum dan berkata bahwa ketika dia menghitung nilai saya, nilainya lebih dari 100 poin, dan dia mengira kalkulator itu rusak.”

Judith tidak hanya pandai belajar, tetapi juga santai. Sebelum mulai berlatih, dia mengevaluasi berbagai hal berdasarkan manfaat yang akan diperolehnya. Setelah mulai berlatih, dia belajar untuk bersikap penuh pertimbangan. Dia berkata, “Ketika mengikuti Sejati, Baik, Sabar, saya menjadi lebih populer di antara orang-orang di sekitar saya. Saya menjadi lebih dekat dengan ibu dan memiliki lebih banyak teman.

“Selama lebih dari sepuluh tahun, dari kuliah, hingga memulai pekerjaan pertama, hingga menikah dan memiliki putra, ajaran Guru selalu menginspirasi saya untuk terus maju. Saya dapat mengatasi kesulitan yang tampaknya tidak dapat diatasi selangkah demi selangkah dengan memikirkan ajaran Guru. Kultivasi membawa kedamaian dan ketenangan dalam hidup, yang sungguh sangat berharga.”