(Minghui.org) Saya adalah praktisi Falun Dafa berusia 70 tahun. Dengan bantuan belas kasih Guru, saya telah menempuh perjalanan kultivasi yang tidak mudah selama lebih dari 20 tahun. Guru menyelamatkan saya dari kematian dan mengubah saya menjadi wanita yang bahagia.

Setelah suami saya dan saya menikah, kami tinggal bersama keluarganya, termasuk saudara laki-lakinya. Saya harus memasak untuk semua orang. Saya memiliki dua orang putri yang lahir dengan selisih satu tahun. Sebulan setelah putri kedua saya lahir, saya harus memasak tiga kali sehari. Saya selalu sibuk, membersihkan dapur, menidurkan bayi saya, mencuci popok, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Saya sibuk setiap menit sepanjang hari dan tidak pernah tidur sebelum tengah malam.

Ibu mertua saya mengobrol dengan tetangga kami setiap hari. Kemudian dia akan mencari kesalahan dalam pekerjaan saya saat dia pulang. Suami saya bekerja di kota lain. Bahkan saat dia berada di sini, dia bermain Mahyong dengan teman-temannya di rumah dan tidak membantu saya dengan pekerjaan rumah. Tidak ada yang membantu saya. Saya sedih karena hidup saya begitu menyedihkan! Hati saya dipenuhi dengan begitu banyak keluhan sehingga saya hampir pingsan.

Saya punya penyakit lambung yang parah, yang membuat saya hanya bisa makan bubur. Saya merasa seperti berada di akhir hayat saya, tetapi saya khawatir dengan putri-putri saya. Saya menangis setiap malam dan terkadang berhalusinasi. Saya seperti mendengar putri kedua saya memanggil, “Mama! Mama!” dari jauh.

Demi kedua putri saya, saya memaksakan diri untuk terus maju. Akhirnya, saya mengusulkan agar kami pindah. Atas desakan saya yang terus-menerus, kami berempat akhirnya pindah ke tempat lain. Meskipun saya tidak perlu mengurus banyak orang seperti sebelumnya, kesehatan saya memburuk. Kondisi saya  memburuk sampai-sampai saya bahkan tidak bisa mengangkat cangkul. Selama musim bertani yang sibuk, suami saya mengeluh bahwa saya tidak dapat membantunya. Saya gelisah, kesakitan, dan tidak berdaya.

Ayah mertua saya terbaring di tempat tidur karena cedera akibat kecelakaan mobil pada tahun 1996. Kakak ipar saya datang mengunjunginya dan membacakan buku untuknya. Karena jendelanya terbuka, saya dapat mendengarnya saat saya sedang bekerja di halaman. Saya kesulitan memahami apa yang sedang dibacanya, tetapi saya ingin mendengar lebih banyak, jadi saya berhenti bekerja dan mendengarkan, sambil berdiri di dekat jendela.

Kakak ipar saya memperhatikan bahwa saya mendengarkan dan memberi tahu saya bahwa itu adalah Falun Dafa, sebuah latihan kultivasi dari aliran Buddha. Dia mengatakan bahwa buku itu mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar. Hati saya terguncang saat mendengarkannya membaca. Saya belum pernah mendengar tentang ini sebelumnya. Saya langsung berkata, “Bagus! Saya juga ingin mempelajarinya!” Saat saya mengatakan ini, saya merasa bahwa sebuah pintu besar terbuka bagi saya, dan hati saya terasa ringan.

Kakak ipar saya memberi saya buku Zhuan Falun dan mengajarkan lima perangkat latihan. Saya mulai berkultivasi sendiri. Saya tidak ingin berhenti begitu saya mulai membaca Zhuan Falun. Saya menuliskan kata-kata yang tidak saya kenal dan meminta putri saya untuk memberitahu saya.

Saya sangat haus akan Fa sehingga saya bergegas menyelesaikan pekerjaan saya setiap hari agar saya dapat membaca Fa dan melakukan latihan. Semua perasaan sedih saya hilang. Satu-satunya hal yang ada di hati saya adalah kebahagiaan. Saya pulih dari penyakit saya. Saya merasa lebih ringan dan mampu melakukan pekerjaan pertanian apa pun.

Falun Dafa telah memberi saya kehidupan kedua. Saya berterima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkan saya.

Saya adalah orang pertama di desa saya yang berlatih Falun Dafa. Tetangga saya melihat kekuatan Falun Dafa dari bagaimana kesehatan saya membaik. Salah satu dari mereka mulai belajar Fa bersama saya.

Praktisi ketiga adalah tetangga lain yang saya panggil “Bibi.” Suatu hari, saya mendengar dari putrinya bahwa Bibi telah didiagnosis menderita kanker payudara dan sangat kesakitan. Saya berkata kepada putrinya, “Beri tahu ibu kamu untuk datang belajar Falun Dafa. Lihat, saya sembuh dari semua masalah kesehatan saya setelah mulai berlatih.”

Setelah Bibi mendengar tentang apa yang terjadi pada saya, dia datang ke rumah saya. Dia belajar Fa dan berlatih gerakan. Beberapa hari kemudian, gejala kanker payudaranya menghilang. Itu terjadi 20 tahun yang lalu. Bahkan di usianya yang ke-80, dia masih sehat. Pengalamannya sekali lagi membuktikan kekuatan Falun Dafa.

Lebih dari 10 orang mulai berkultivasi setelah mendengar kabar baik tentang Bibi. Kami memperkenalkan Falun Dafa di empat desa terdekat. Saya berjalan lebih dari 48 kilometer hari itu, tetapi saya tidak merasa lelah. Saya memasak makan malam dan mengurus pekerjaan rumah tangga lainnya segera setelah saya kembali ke rumah.

Kedua putri saya kini telah berkeluarga dan memiliki pekerjaan yang baik. Saya membantu mereka mengurus anak-anak mereka sembari saya melakukan hal-hal untuk membuktikan kebenaran Fa. Setiap hari dipenuhi dengan kebahagiaan dan rasa puas.

Saya sangat bersyukur bahwa Guru menyelamatkan saya dari penderitaan dan memberi saya kehidupan baru. Itu semua terjadi setelah mengikuti prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.