(Minghui.org) Baru-baru ini, diketahui bahwa seorang penduduk Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang, telah dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Hukuman penjara Gao Ke berasal dari penangkapannya pada tanggal 14 September 2022 karena membagikan kalender yang berisi informasi tentang Falun Gong. Petugas Zhao Gang dari Kantor Polisi Jingyu membebaskannya dengan jaminan beberapa hari kemudian setelah dia diketahui menderita tekanan darah tinggi selama pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk penahanan.

Zhao menelepon Gao pada tanggal 5 Februari 2023 dan memerintahkan dia untuk melapor ke Kejaksaan Distrik Daowai. Dia menolak pergi karena dia tidak melanggar hukum apa pun dalam menyebarkan informasi tentang Falun Gong.

Empat hari kemudian, Zhao mendatangi rumah Gao bersama dua petugas lainnya. Mereka membawanya ke Kejaksaan Distrik Daowai, di mana jaksa Yin Yanhong memverifikasi nama dan identitasnya tanpa melakukan interogasi lebih lanjut. Kemudian, dia dilepaskan dan disuruh menunggu Yin meneleponnya dalam beberapa hari.

Jaksa Zhang menelepon Gao pagi-pagi sekali pada tanggal 17 Februari 2023 dan memerintahkan dia untuk melapor ke kejaksaan pada pukul 10:00 untuk deposisi.

Gao tidak ingin dituntut karena menjunjung tinggi keyakinannya sehingga dia meninggalkan rumah dan bersembunyi. Polisi dan pekerja komite jalan setempat mulai mengganggu istri dan putranya, dan mengancam akan menahan putranya jika Gao tidak menyerahkan diri sebelum tengah hari pada tanggal 4 Maret 2023. Mereka juga menempatkan petugas di luar gedung apartemennya untuk memantau semua orang yang masuk atau keluar gedung.

Keluarga Gao kehilangan kontak dengannya pada tanggal 16 Juni 2023 dan kemudian mengetahui bahwa dia ditangkap pada hari itu di Kabupaten Bin, yang berada di bawah administrasi Kota Harbin. Dia pergi berbelanja pada hari itu dan bertemu dengan petugas polisi dari Departemen Kepolisian Distrik Daowai. Petugas tersebut mengetahui siapa Gao dan langsung menangkapnya.

Gao dibawa ke Pusat Penahanan Yaziquan di Kota Harbin. Para penjaga menugaskan dua narapidana untuk mengawasinya sepanjang waktu. Para narapidana memukuli Gao dan tidak mengizinkannya menggunakan kamar kecil atau berbicara dengan orang lain tanpa izin mereka. Dia melakukan mogok makan sebagai protes dan dicekoki makan secara paksa pada hari ketujuh. Dia mengalami syok saat dicekoki makan secara paksa dan dilarikan ke rumah sakit.

Meskipun kondisi Gao serius, penjaga pusat penahanan mengeluarkannya dari rumah sakit empat hari kemudian. Dia tidak mampu berjalan dan membutuhkan dukungan untuk menggunakan kamar kecil.

Kemudian, Gao dijatuhi hukuman empat setengah tahun dan dipindahkan ke Penjara Hulan. Rincian persidangan, hukuman, dan pemindahan penjara masih harus diselidiki.

Dua penangkapan terakhir Gao dan hukuman penjara berikutnya didahului oleh 14 penangkapan sebelumnya (yang mengakibatkan lima hukuman kerja paksa) karena keyakinannya pada Falun Gong. Dia ditolak masuk atau dibebaskan lebih awal pada setiap masa hukuman kamp kerja paksa karena kesehatannya buruk atau telah disiksa hingga kondisi kritis.

14 Penangkapan Sebelumnya

Gao, pensiunan guru sekolah dasar, mulai berlatih Falun Gong pada akhir tahun 1996. Dia segera sembuh dari penyakit yang dideritanya selama puluhan tahun, termasuk batu empedu, batu ginjal, herniasi lumbal, sistitis, kolesistitis, rematik, hipertensi, hiperlipidemia, dan penyakit jantung koroner. Ia pun menjadi guru yang lebih sabar dan pribadi yang baik hati.

Setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999, Gao memegang teguh keyakinannya dan berulang kali menjadi sasaran. Di bawah ini adalah daftar singkat 14 penangkapan Gao sebelumnya. Untuk rincian penganiayaannya, lihat laporan terkait di akhir artikel ini.

- Penangkapan pertama pada tanggal 12 Desember 2000, yang dilanjutkan dengan hukuman kerja paksa selama satu tahun (Gao dibebaskan lebih awal pada tanggal 30 September 2001).

- Penangkapan kedua pada tanggal 7 Februari 2002, yang dilanjutkan dengan penahanan selama 16 hari.

- Penangkapan ketiga pada tanggal 12 Maret 2002, yang dilanjutkan dengan hukuman kerja paksa selama tiga tahun (Gao dibebaskan lebih awal pada tanggal 18 September 2004).

- Penangkapan keempat pada awal November 2004, yang dilanjutkan dengan penahanan beberapa hari.

- Penangkapan kelima pada akhir bulan Februari 2006, yang dilanjutkan dengan hukuman kerja paksa selama dua tahun (Gao ditolak masuk oleh kamp kerja paksa setempat dan dibebaskan setelah jangka waktu yang tidak diketahui di pusat penahanan).

- Penangkapan keenam pada bulan September 2007, yang dilanjutkan dengan penahanan selama lima bulan (Gao diperintahkan untuk menjalani hukuman kamp kerja paksa selama dua tahun yang diberikan pada tahun 2006, namun dibebaskan lebih awal).

- Penangkapan ketujuh pada bulan Februari 2009, yang dilanjutkan dengan penahanan beberapa hari.

- penangkapan kedelapan pada awal Juni 2009, yang dilanjutkan dengan penahanan beberapa hari.

- Penangkapan kesembilan pada akhir bulan Juni 2009, yang dilanjutkan dengan hukuman kerja paksa selama dua tahun (Gao dibebaskan dalam kondisi di ambang kematian setelah 21 hari penahanan).

- Penangkapan kesepuluh pada tanggal 20 Februari 2010, yang dilanjutkan dengan sembilan hari penahanan.

- Penangkapan kesebelas pada tanggal 22 Oktober 2012, yang dilanjutkan dengan penahanan selama lima hari.

- penangkapan kedua belas pada tanggal 14 November 2012, yang dilanjutkan dengan hukuman kerja paksa yang tidak diketahui (Gao dibebaskan lebih awal pada tanggal 5 Desember 2012).

- Penangkapan ketigabelas pada tanggal 25 Maret 2013, yang dilanjutkan dengan penahanan selama dua hari.

- penangkapan keempat belas pada tanggal 19 Juni 2014, yang dilanjutkan dengan penahanan selama lima hari.

Artikel Terkait:

十四次被非法关押 哈尔滨教师高科控告江泽民

Elementary School Teacher Recounts Drug Torture and Electric Shocks at Labor Camps

Mr. Gao Ke Tortured in Changlinzi Forced Labor Camp

Mr. Gao Ke Tortured at Changlinzi Labor Camp in Harbin City, Heilongjiang Province (Photo)