(Minghui.org) Tiga warga Kota Shulan, Provinsi Jilin, telah dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Jiang Yanping, berusia 58 tahun, dijatuhi hukuman lima tahun, Zhao Changyan, berusia 66 tahun, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun, dan Liu Minjie, berusia sekitar 70 tahun, dijatuhi hukuman tiga tahun dengan masa percobaan empat tahun. Jiang dan Zhao masih ditahan di Pusat Penahanan Kota Jilin di Provinsi Jilin pada saat penulisan artikel ini.

Penangkapan

Jiang dan Liu keluar pada sore hari, tanggal 16 Maret 2023, untuk memasang spanduk Falun Gong ketika mereka terlihat oleh polisi, yang kemudian membuntuti dan menangkap mereka di rumah masing-masing pada malam itu. Zhao ditangkap sekitar waktu yang sama ketika dia pergi mengunjungi Jiang, tanpa mengetahui polisi ada di sana.

Liu dibebaskan dengan status tahanan rumah beberapa jam kemudian. Jiang dan Liu dibawa ke lokasi yang tidak diketahui sebelum dipindahkan ke Kantor Keamanan Domestik Kota Shulan pada tanggal 18 Maret 2023. Keduanya melakukan mogok makan sebagai protes. Zhao dijatuhi hukuman 15 hari penahanan kriminal pada hari berikutnya dan dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Jilin pada tanggal 22 Maret. Jiang dipindahkan ke Kantor Polisi Jishu pada tanggal 20 Maret dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Jilin keesokan paginya.

Hukuman

Jiang dan Liu diadili bersama pada tanggal 27 Juli 2023. Hakim yang berbeda dari Pengadilan Kota Shulan yang sama memimpin persidangan Zhao pada hari yang sama. Jiang dan Liu menjalani sidang kedua pada tanggal 26 Oktober dan tidak jelas apakah Zhao hadir lagi di pengadilan. Baru-baru ini, diketahui bahwa ketiganya dijatuhi hukuman yang belum diketahui tanggalnya.

Liu tetap menjadi tahanan rumah setelah setiap persidangannya dan sekarang dalam masa percobaan. Tidak jelas kapan Jiang dan Zhao akan dipindahkan ke penjara dari Pusat Penahanan Kota Jilin.

Berbakti pada Keluarganya

Liu, Zhao, dan Jiang, semuanya memuji Falun Gong karena memulihkan kesehatan mereka dan mengubah mereka menjadi orang yang lebih perhatian dan baik hati. Mereka dikenal di kalangan penduduk setempat sebagai ibu, istri, anak perempuan, dan menantu perempuan yang baik.

Suami Liu menderita kesehatan yang buruk dan dia menjadi pencari nafkah utama di keluarganya. Dia bekerja keras di tambang batu bara untuk menyekolahkan kedua anaknya. Suaminya kini hampir lumpuh total dan Liu merawatnya tanpa keluhan apa pun. Penganiayaan terakhirnya memberikan pukulan telak bagi suaminya, yang kondisinya semakin memburuk.

Zhao menderita neurasthenia selama bertahun-tahun dan suaminya bahkan menjadi depresi melihat dia sangat menderita. Setelah dia berlatih Falun Gong, kondisinya berangsur membaik, yang semakin memperkuat keyakinannya pada latihan tersebut. Ibu mertuanya menderita atrofi otak dan tidak lagi mengenali orang. Zhao merawatnya dengan cermat sampai dia meninggal pada usia 93 tahun.

Dulunya, Jiang mempunyai temperamen buruk dan kecanduan bermain Mahjong. Setelah dia berlatih Falun Gong, dia berhenti dari Mahjong dan emosinya membaik. Dia merawat suami dan putrinya dengan baik. Ia juga menjadi pengasuh utama ibunya yang berusia 80 tahun, yang kini sering menangis saat putrinya dipenjara karena menjadi orang baik.