(Minghui.org) Pada tanggal 24 Februari 2023 merupakan hari musim semi yang sejuk dan menyenangkan. Saya pergi bekerja ke sebuah lokasi konstruksi di Kota Foshan, Provinsi Guangdong dengan perasaan gembira, berharap hari ini sama seperti hari-hari biasanya.

Pekerjaan pertama saya adalah membongkar perancah pipa baja, masing-masing panjangnya enam meter  dengan diameter dua inci, dan beratnya sekitar 18 kg. Sekitar pukul sembilan pagi, saya melepaskan pipa di lantai dua dan mendorongnya ke depan hingga jatuh ke tanah. Saat menyentuh tanah, ia mengeluarkan suara keras dan membuat debu beterbangan ke udara. Tiba-tiba ujung pipa lain terpental ke belakang, menghantam paha kiri bagian dalam saya dengan keras. Rasa sakit yang luar biasa membuat saya berseru, “Guru (Guru Li, pencipta Falun Dafa), tolong, tolong!”

Saya adalah praktisi Falun Dafa. Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah metode kultivasi kuno untuk meningkatkan watak dan raga.

Saya merasakan tulang saya menjadi panas, dan tubuh bagian atas saya terasa panas dan dingin. Dan udara panas dan sejuk mengalir keluar dari tubuh saya melalui kepala saya. Saya terus melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik!” Saya pusing dan sulit berdiri.

Seorang rekan kerja di sebelah saya, juga seorang praktisi, melihat apa yang terjadi dan bertanya apakah saya baik-baik saja.

Saya menjawab, “Saya akan baik-baik saja” sambil mengulangi kalimat yang mengandung kebenaran itu. Tiba-tiba rasa pusing itu hilang, dan saya teringat sesuatu yang Guru katakan:

“...apa itu pengikut Dafa? Adalah kehidupan yang diciptakan oleh Fa yang agung.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Washington D.C. Tahun 2003,” Ceramah Fa di Berbagai Tempat 4)

Saya berjalan ke asrama, duduk di tempat tidur, menurunkan tirai tempat tidur, dan menyilangkan kaki dalam posisi lotus. Saya terus melafalkan, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Perlahan-lahan saya merasakan tulang saya mengalami pendinginan (rileks), dan udara panas dan sejuk di tubuh bagian atas saya juga lenyap. Saya tahu Guru telah membantu saya. Jauh dalam lubuk hati, saya berkata, “Terima kasih, Guru, karena telah menyelamatkan hidup saya.”

Pada jam 2 siang, sore itu ketika shift kedua dimulai, saya sudah pulih dan pergi bekerja seperti biasa. Sungguh luar biasa!