(Minghui.org) Dua puluh empat tahun setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, praktisi Falun Gong dari 44 negara menyerahkan daftar pelaku baru ke pemerintah masing-masing sebelum Hari Hak Asasi Manusia, pada tanggal 10 Desember 2023, mendesak pemerintah mereka untuk meminta pertanggungjawaban dari orang-orang ini atas penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok. Praktisi meminta pihak berwenang untuk melarang pelaku dan anggota keluarga mereka masuk dan membekukan aset mereka di luar negeri.

Di antara para pelaku yang terdaftar adalah Jing Junhai, sekretaris Komite Partai Provinsi Jilin.

Informasi Pelaku

Nama Lengkap Pelaku: Jing (nama keluarga) Junhai (nama depan) (景俊海)
Jenis Kelamin: Laki-laki
Negara: Tiongkok
Tanggal/tahun Lahir : Desember 1960
Tempat Lahir: Baishui, Shaanxi

Jing Junhai

Jabatan atau Posisi

Januari 2021 hingga Sekarang – sekretaris Komite Partai Provinsi Jilin dan direktur Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi, anggota pengganti Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok ke-19

November 2020 – sekretaris Komite Partai Provinsi Jilin

Januari 2018 – wakil sekretaris Komite Partai Provinsi Jilin, wakil gubernur, penjabat gubernur dan sekretaris Kelompok Pimpinan Partai Pemerintah Provinsi

Desember 2017 hingga Januari 2018 – wakil sekretaris Komite Partai Provinsi Jilin

Kejahatan Utama

Selama masa jabatan Jing Junhai sebagai wakil gubernur Provinsi Shaanxi antara tahun 2008 dan 2015, dia secara terbuka memfitnah Falun Gong di telekonferensi pariwisata Olimpiade provinsi tersebut.

Keterlibatannya dalam penganiayaan terus berlanjut sepanjang karir politiknya, terutama setelah ia menjabat di Provinsi Jilin pada tahun 2017. Sejak penganiayaan dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, Provinsi Jilin, tempat Falun Gong pertama kali diperkenalkan kepada publik, telah menjadi salah satu daerah yang memiliki kasus penganiayaan terparah. Seluruh pimpinan provinsi secara aktif menjalankan kebijakan penganiayaan, menyebut kegiatan ini sebagai “pencapaian politik” untuk meningkatkan jenjang politik.

Selama masa jabatan Jing sebagai gubernur dan sekretaris provinsi, Komite Urusan Politik dan Hukum, Kantor 610, dan departemen keamanan publik di seluruh provinsi memobilisasi semua sektor masyarakat dan menghasut komunitas akar rumput untuk berpartisipasi dalam penganiayaan.

Polisi berpakaian preman dan individu yang dibayar dikirim untuk mengikuti dan memantau praktisi Falun Gong. Mereka juga mengganggu, mengintimidasi, dan menganiaya praktisi dan anggota keluarga mereka. Selain penangkapan, mengganggu, penahanan dan penyiksaan, praktisi juga menghadapi penganiayaan finansial, termasuk denda dan penangguhan gaji atau pensiun.

Pada tanggal 21 Januari 2020, pada konferensi kerja politik dan hukum di Provinsi Jilin, Jing memerintahkan Komite Urusan Politik dan Hukum provinsi tersebut, jaksa penuntut umum, dan sistem penegakan hukum untuk “Bekerja keras melawan kultus di tahun baru.”

Selama masa jabatan Jing di Provinsi Jilin, setidaknya 41 praktisi Falun Gong dianiaya hingga meninggal. Banyak yang menjadi cacat, keluarga mereka terpecah belah, dan/atau terpaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari polisi.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2018

Pada tahun 2018, di Provinsi Jilin, seorang praktisi meninggal akibat penganiayaan, 65 praktisi dijatuhi hukuman, 26 orang diadili di pengadilan, 15 orang didakwa, 463 orang ditangkap, 134 orang diganggu, 31 orang menjadi sasaran penganiayaan finansial, dan dua orang hilang, dan tiga orang terpaksa tinggal jauh dari rumah.

Yang Baosen dari Kota Songyuan, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara. Setelah menjalani hampir sembilan tahun penyiksaan di Penjara Gongzhuling, dia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat pada tanggal 27 Februari 2018.

Hasil CT scan pada dadanya pada tanggal 3 Maret, menunjukkan bahwa dia menderita infeksi paru-paru yang parah. Cairan menumpuk di rongga di paru-parunya. Dia tidak bisa makan dan harus mendapat suntikan nutrisi cair melalui infus.

Pihak berwenang pada awalnya menjadwalkan Yang untuk dibebaskan dengan alasan kesehatan pada tanggal 5 Maret, namun dia tidak diizinkan untuk dijemput pulang sampai tanggal 7 Maret. Dia tidak dapat berjalan dan kesulitan berbicara ketika dia dibebaskan. Terlepas dari kondisinya, pihak berwenang terus mendatangi rumahnya untuk mengganggunya. Dia meninggal pada jam 3 pagi pada tanggal 7 April. Dia berusia 61 tahun.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2019

Pada tahun 2019, delapan praktisi dianiaya hingga meninggal, 72 orang dijatuhi hukuman, 19 orang diadili, 582 orang ditangkap, dan 236 orang diganggu. Selain itu, delapan orang ditahan di pusat pencucian otak, sembilan orang didakwa, dan 27 orang telah disetujui penangkapannya. Enam praktisi hilang dan sepuluh orang terpaksa tinggal jauh dari rumah. 38 praktisi lainnya mengalami berbagai bentuk pemerasan keuangan, dengan total 286.605 yuan diambil dari mereka.

Beberapa praktisi senior dijatuhi hukuman berat. Li Jing [wanita], 64 tahun, dijatuhi hukuman sepuluh tahun, Guo Yunian [pria], 85 tahun, dijatuhi hukuman enam tahun, Yu Hongfu dan istrinya Chu Yuzhen, berusia 70an tahun, masing-masing dijatuhi hukuman 8,5 dan 9,5 tahun .

Zhang Yuanyuan [wanita] ditangkap beberapa kali pada April 2019 dan rumahnya digeledah. Karena tekanan darah tingginya, dia ditolak masuk oleh pusat penahanan. Namun, polisi setempat terus mengganggunya dan menyerahkan kasusnya ke kejaksaan. Pada pagi hari tanggal 24 Juni 2019, polisi menangkapnya lagi dan membawanya ke kejaksaan setempat. Mereka mengancamnya dan memerintahkan dia untuk tidak meninggalkan rumah selama 15 hari, dan selama periode ini, dia harus selalu siap dihubungi. Mereka mengatakan jika dia tidak mematuhi, dia akan ditangkap lagi.

Pada tanggal 1 Juli 2019, Zhang dibawa ke pengadilan setempat untuk sidang tanpa sepengetahuan keluarganya. Dia terjatuh ke tanah segera setelah dia kembali ke rumah pada jam 4 sore. Dia kehilangan kesadaran dan meninggal dua hari kemudian.

Pada tanggal 15 Agustus 2019, polisi di Kota Siping dan Kabupaten Lishu mengerahkan beberapa ratus petugas. Bersama polisi di Kota Changchun, mereka menangkap lebih dari 30 praktisi dan anggota keluarga mereka di Changchun.

Di antara mereka, empat belas praktisi, dengan tujuh orang dari satu keluarga besar, diadili oleh Pengadilan Kabupaten Lishu pada tanggal 28 September 2020. Hakim melarang pengacara dan anggota keluarga mereka membela mereka, dan sering menyela praktisi ketika mereka bersaksi untuk pembelaan mereka sendiri. Hakim menjatuhkan hukuman penjara kepada praktisi-praktisi itu pada tanggal 26 Februari 2021.

Meng Xiangqi [pria], 37 tahun, dan ibu mertuanya, Fu Guihua [wanita], 55 tahun, keduanya dijatuhi hukuman 7,5 tahun penjara. Ayah Meng, Meng Fanjun, 59 tahun; adik iparnya Yu Jianli [wanita], 30 tahun; Suami Yu, Wang Dongji, 40 tahun; dan orang tua Wang, Wang Kemin [pria], 69 tahun, dan Wang Fengzhi [wanita], 69 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman tujuh tahun.

Fu dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Jilin pada tanggal 27 Mei 2021. Dia tidak mendapat izin kunjungan keluarga, dipaksa duduk di bangku kecil tanpa bergerak selama berjam-jam setiap hari dan menjadi sasaran penyiksaan lainnya. Dia meninggal di penjara pada 25 Juli 2021.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2020

Pada tahun 2020, meskipun ada COVID-19, penganiayaan terhadap Falun Gong masih terus berlanjut. Enam praktisi dianiaya hingga meninggal, 68 orang dijatuhi hukuman, 21 orang menjalani sidang di pengadilan, sepuluh orang didakwa, 486 orang ditangkap, 471 orang diganggu, 337 orang ditahan di pusat pencucian otak, dan 58 orang didenda dengan total 810.550 yuan.

Pada tanggal 15 Juli 2020, polisi di Kabupaten Nong’an menangkap 22 praktisi. Tiga belas di antaranya dijatuhi hukuman. Di antara mereka, Zhang Xiuzhi [wanita] dijatuhi hukuman sepuluh tahun, Gao Xiaoqi [wanita], Cai Yuying [wanita], dan Feng Liqi [pria] masing-masing menerima sembilan tahun, Wu Dongmei [wanita] dijatuhi tujuh tahun, dan Yu Jiaozhu [wanita], Shan Weihe [pria] dan Lyu Xiangfu [pria] masing-masing dijatuhi hukuman enam tahun.

Sun Xiuying dan suaminya, Jiang Quande, ditangkap di rumahnya. Jiang sedang menderita penyakit dan dalam kondisi kurus pada saat itu, namun polisi masih menahannya. Setelah dia dibebaskan sekitar dua minggu kemudian, dia tetap menggunakan infus setiap hari untuk mempertahankan hidupnya. Polisi menolak melepaskan Sun agar dia bisa merawat suaminya. Jiang meninggal dunia pada usia 66 tahun pada tanggal 26 Agustus 2020.

Zhang Ziyou [pria] dari Kota Changchun ditangkap pada tanggal 14 April 2017. Dia dijatuhi hukuman enam tahun oleh Pengadilan Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi pada tanggal 1 November 2017, dan dibawa ke Penjara Gongzhuling pada tanggal 22 November. Di sana, dia menderita stroke dan diketahui menderita diabetes. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri atau berjalan sendiri. Keluarganya mengajukan permohonan pembebasan bersyarat medis untuknya, namun penjara berulang kali menolak permohonan mereka, secara terbuka mengakui bahwa itu hanya karena dia tidak berhenti berlatih Falun Gong. Setelah dipenjara selama tiga tahun sepuluh hari, Zhang meninggal dunia di penjara pada tanggal 13 Desember 2020. Dia berusia 68 tahun.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2021

Pada tahun 2021, sepuluh praktisi disiksa hingga meninggal, 96 orang dijatuhi hukuman, enam orang diadili di pengadilan, 14 orang didakwa, 287 orang ditangkap, 732 orang diganggu, 79 orang ditahan di pusat pencucian otak, dan 43 orang diperas dengan total uang sebesar 115.160 yuan. PKT juga meluncurkan “kampanye sapu-bersih” untuk melacak semua praktisi Falun Gong yang masuk daftar hitam pemerintah, termasuk praktisi berusia 90-an. Jika pihak berwenang tidak dapat menemukan praktisi, mereka akan mengganggu anggota keluarga mereka.

Liu Yongcun [pria], dari Kota Shulan, Provinsi Jilin, ditangkap pada musim dingin tahun 2020. Polisi menggeledah rumahnya dan dia mengalami trauma sebagai akibatnya. Dia menderita stroke dan terbaring di tempat tidur. Pada Mei 2021, polisi kembali menggeledah rumahnya. Liu meninggal dunia pada tanggal 10 September 2021. Dia berusia 89 tahun.

Sun Fengxian [wanita], warga Kabupaten Nong'an, Provinsi Jilin berusia 65 tahun, ditangkap bersama 21 praktisi Falun Gong lainnya pada tanggal 15 Juli 2020. Dia dijatuhi hukuman dua tahun oleh Pengadilan Kota Dehui pada tanggal 26 Juli 2021. Dia menderita stroke di Pusat Penahanan Kabupaten Nong'an pada pukul 16.30, tanggal 3 Desember 2021. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengoperasinya atas persetujuan keluarganya. Operasi tersebut berlangsung hampir lima jam dan dokter mengatakan berhasil. Sun tetap dalam keadaan koma setelahnya dan dipindahkan ke Rumah Sakit Pengobatan Tiongkok Kabupaten Nong’an pada tanggal 13 Desember. Keluarganya diberitahu pada pukul 00:40 pada tanggal 15 Desember bahwa dia sedang menjalani perawatan darurat. Sun meninggal sekitar pukul 1:30 pagi.

Wang Qingwen [wanita] sebelumnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Meskipun pihak berwenang mengizinkannya menjalani hukuman di luar penjara, polisi menahannya di Pusat Penahanan Kota Liaoyuan pada tahun 2021. Dia kemudian dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Jilin di mana dia mengalami gejala penyakit yang parah. Dia dibawa ke rumah sakit polisi pada akhir Oktober 2021 dan segera meninggal di sana pada tanggal 26 Oktober 2021. Pihak berwenang mengkremasi jenazahnya keesokan harinya dan mengirim abunya ke kampung halamannya di Kota Liaoyuan, Provinsi Jilin. Dia berusia 78 tahun. Penjara menolak memberikan informasi lebih lanjut tentang kematian Wang kepada keluarganya. Beberapa pejabat mengatakan dia meninggal karena kanker dubur, sementara yang lain mengatakan dia meninggal karena kanker paru-paru.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2022

Pada tahun 2022, empat praktisi dianiaya hingga meninggal, 40 orang dijatuhi hukuman, 338 orang ditangkap, 384 orang diganggu oleh aparat, 41 orang ditangguhkan dana pensiunnya, 34 orang ditahan di pusat pencucian otak, dan tujuh orang terpaksa tinggal jauh dari rumah.

Wang Guiqin [wanita] ditangkap pada tanggal 18 Juni 2020 dan dijatuhi hukuman dua tahun dua bulan oleh Pengadilan Distrik Chaoyang pada Juni 2022. Saat ditahan, kesehatannya mulai memburuk dan benjolan tumbuh di payudara kanannya, yang segera mengeluarkan nanah. dan darah. Dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan pada tanggal 19 Juni 2022 dan dipastikan menderita kanker payudara stadium akhir. Dia kesulitan mengangkat lengan kanannya dan sering terjaga di malam hari karena rasa sakit yang hebat.

Keluarga Wang sering mengunjungi kantor polisi dan pengadilan untuk meminta pembebasannya segera, namun tidak berhasil. Dia baru dibebaskan pada tanggal 18 Oktober 2022, setelah menjalani masa hukuman penuhnya. Sekembalinya ke rumah, kondisi Wang terus menurun. Payudara kanannya bernanah. Dia menjadi kurus dan koma. Keluarganya membawanya ke rumah sakit, namun dokter mengatakan kondisinya tidak dapat diobati. Dia meninggal tujuh bulan kemudian pada tanggal 8 Mei 2023. Dia berusia 53 tahun.

Kasus Penganiayaan pada tahun 2023

Dari Januari hingga Juni 2023, praktisi Falun Gong di 30 kota, kabupaten, dan distrik di Provinsi Jilin dianiaya dalam tingkat yang berbeda-beda. 11 orang meninggal akibat penganiayaan, 56 orang dijatuhi hukuman, 239 orang ditangkap, 283 orang diganggu oleh aparat (termasuk 70 praktisi yang sampel air liurnya dikumpulkan), 149 orang digeledah rumahnya, dan 38 orang diperas dengan total uang sebesar 184.728 yuan.

Jiang Yong [pria], seorang warga Kota Changchun, Provinsi Jilin, ditangkap pada tanggal 28 Juni 2021, dan dijatuhi hukuman 8,5 tahun di Penjara Gongzhuling atas tuduhan palsu “menumbangkan kekuasaan negara.” Meskipun kondisinya kritis karena melakukan mogok makan berkepanjangan untuk memprotes penganiayaan, pihak berwenang menolak untuk membebaskannya dengan alasan medis, dengan alasan penolakannya untuk melepaskan keyakinannya. Ia meninggal pada tanggal 23 Januari 2023, hari kedua Tahun Baru Imlek. Dia berusia 31 tahun.

Pihak berwenang dari Kantor 610 dan Departemen Kepolisian Kota Jilin di Provinsi Jilin mengirimkan sejumlah besar agen dan menangkap lebih dari 30 praktisi Falun Gong pada tanggal 4 Juni 2023. Polisi telah memantau para praktisi sejak lama dan mengumpulkan rekaman dari kamera pengintai sebelum melakukan penangkapan. Jika ada praktisi atau keluarga mereka yang menolak membuka pintu, polisi akan mendobrak masuk, terkadang memecahkan jendela, menangkap praktisi dan menggeledah rumah mereka.