(Minghui.org)  Lian pernah menderita depresi berat dan harus minum obat setiap hari. Kematian ayahnya pada tahun 2019 sangat berat baginya dan memperburuk kondisinya. Perilakunya tidak menentu, dan dia dirawat di rumah sakit jiwa untuk kedua kalinya.

Setelah Lian keluar dari rumah sakit, ibunya, Ju, berusia 80-an, harus merawatnya. Ju dulunya adalah kolega saya dan kami masih terus berhubungan setelah pensiun. Saat suami Ju meninggal, saya pergi mengunjunginya. Saya menemukannya dalam situasi yang sangat menyedihkan, penuh dengan keluhan dan penderitaan.

Dia menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, nyeri kaki, kesulitan berjalan, dan insomnia parah. Dia juga takut sendirian di rumah. Meski begitu, dia harus mengantar Lian bolak-balik ke rumah sakit dan merawatnya di rumah. Itu sangat sulit baginya. 

Selama kunjungan kami, saya berbicara tentang Falun Dafa dan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Secara khusus, saya mendorong Ju untuk menenangkan diri dan melafalkan kalimat “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Dia setuju dan sepertinya penuh harapan. 

Segera setelah itu, Ju memberi tahu saya bahwa dia tidak lagi takut sendirian di rumah dan dia bisa tidur dengan nyenyak. Rasa sakit di kakinya juga membaik. Perubahan ajaib dalam kesehatannya membuatnya lebih percaya diri, dan dia terus melafalkan kalimat tersebut dengan lebih khusyuk. 

Saat kami berbincang, Ju mengetahui fakta sebenarnya tentang Falun Dafa dan bahwa latihan ini diterima di seluruh dunia. Dia pernah mengatakan kepada saya bahwa dia sebenarnya menghadiri ceramah yang diberikan oleh Guru Li, pencipta Falun Dafa, pada tahun 1993. Saat itu di Beijing, dan dia dengan tulus menyesal tidak menghadiri seluruh rangkaian ceramah karena kualitas kesadarannya yang buruk di ceramah tersebut saat itu.

Jadi saya memberinya buku Zhuan Falun, buku elektronik berisi ceramah Guru lainnya, video fakta kebenaran Dafa, dan buku Mingguan Minghui. Dia sangat senang memilikinya. Ju semakin membaik dari hari ke hari dan mulai terlihat sangat sehat dan bersemangat. Bahkan separuh ubannya mulai menghitam. Dia tahu bahwa Guru menjaganya, dan dia menjadi lebih rajin mempelajari ajaran Dafa.

Namun ketika dia melihat putrinya, Lian, dia diliputi rasa khawatir, tidak yakin apa yang akan terjadi padanya di masa depan. 

“Jangan khawatir,” saya menghiburnya. “Selama anda mempunyai keyakinan sejati terhadap Dafa dan Guru, anggota keluarga anda juga akan mendapat manfaat. Semakin rajin anda berkultivasi, semakin cepat putri anda pulih. Dia akan baik-baik saja.”

Lian pun memperhatikan perubahan pada Ju. “Bu, apa yang Ibu baca?” dia bertanya. “Saya membaca  Zhuan Falun, dan mulai berlatih Falun Dafa. Bagus sekali,” jawab Ju.

Pada suatu malam di tahun 2022, Lian mengalami sakit perut yang parah dan berkeringat dingin. Tidak nyaman untuk membawanya ke rumah sakit pada saat itu, jadi Ju menyarankan kepada Lian, “Mari kita melafalkan kalimat ini bersama-sama, 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.'”

Lima atau enam menit kemudian, rasa sakit Lian hilang, dan dia tertidur lagi. Ketika dia bangun, semuanya baik-baik saja. Lian sangat terkesan dengan kekuatan Dafa sehingga dia pun mulai berlatih. Dia dan ibunya telah mempelajari ajaran bersama setiap hari. Keduanya aman dan sehat selama pandemi COVID-19. 

Lian kini telah berubah menjadi lebih baik secara fisik maupun mental. Raut wajahnya yang tadinya kosong sekarang sudah berseri, dan dia jauh lebih bahagia. Ia mampu menulis artikel berbagi pengalaman yang murni dan indah.

Falun Dafa telah memberi Lian kehidupan baru dan masa depan yang lebih baik. Melihat wajahnya yang tersenyum, hati saya dipenuhi rasa terima kasih kepada Guru. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia membaca  Zhuan Falun  setiap hari dan sangat bahagia. Dia menjadi lebih menghormati ibunya dan melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tangga. Dia juga membantu tetangganya kapan pun dibutuhkan dan sangat senang melakukan apa yang dia bisa.