(Minghui.org) Saya adalah praktisi Falun Dafa berusia delapan tahun. Saya telah mengkultivasi diri selama lebih dari setahun. Saya menuliskan pengalaman saya untuk memberi tahu orang-orang betapa baiknya Falun Dafa dan belas kasih Guru yang sangat besar.

Nenek menyuruh saya melafalkan “Falun Dafa baik” ketika saya masih di taman kanak-kanak. Dia juga menceritakan banyak kisah tentang kultivasi kepada saya. Ketika saya mengalami sakit tenggorokan atau ketidaknyamanan lainnya, saya akan melafalkan “Falun Dafa baik” dan saya akan merasa baik-baik saja setelah beberapa saat. Seolah-olah Dewa telah melenyapkan rasa sakit atau ketidaknyamanan tersebut. Saya pernah menderita sakit kaki, sakit perut, dan mabuk perjalanan ketika saya kelas satu. Semua ini sudah lenyap sekarang.

Saya menghabiskan liburan musim dingin saya pada tahun 2021 di rumah nenek. Beberapa orang pergi belajar Fa bersama nenek saya. Saya duduk bersama mereka dalam lingkaran. Semua orang membaca satu halaman dari Zhuan Falun, termasuk saya. Nenek mengajari saya kata-kata yang tidak saya ketahui, namun kami baru menyelesaikan empat ceramah sebelum saya harus pulang. Orang tua saya tidak berkultivasi. Tidak ada yang mengajak saya belajar Fa sesampai di rumah, namun nenek mengatakan kepada saya untuk mengingat “Falun Dafa baik!”

Saya mengalami demam tinggi saat pandemi pada Oktober 2022. Orang tua saya membawa saya ke rumah sakit. Hasil rontgen menunjukkan area putih di bagian bawah paru-paru kanan saya. Saya mengulangi dalam hati, “Falun Dafa baik!” Saya pulih dengan cepat dan keluar dari rumah sakit setelah seminggu.

Segera setelah penguncian selesai, saya dan keluarga saya semua tertular COVID. Demam saya mencapai 40 derajat (104 derajat Fahrenheit). Saya tidak bisa makan apa pun dan tidak punya kekuatan untuk melakukan apa pun. Ibu saya, yang telah mundur dari semua organisasi komunis, mengingatkan saya untuk melafalkan “Falun Dafa baik.” Kami melakukannya bersama-sama. Saya tertidur setelahnya. Keesokan paginya, saya ingin makan, minum, dan makan makanan lezat. Ibu mengukur suhu tubuh saya dan hasilnya normal. Saya sangat senang sampai saya melompat-lompat! Ketika saya mengucapkan “Falun Dafa baik,” Guru menjaga saya! Terima kasih, terima kasih, Guru!

Nenek saya datang berkunjung setelah Tahun Baru 2023. Kami belajar Fa bersama. Saya sangat menikmati mendengarkan program Radio Minghui tentang pengalaman praktisi anak-anak. Saya belajar bagaimana meningkatkan Xinxing saya.

Dulu saya memaksa ibu untuk bermain dengan saya atau menceritakan sebuah kisah. Saya duduk di pangkuannya dan memaksanya untuk berbicara dengan saya. Saya akan membuat masalah untuknya agar dia melakukan apa yang saya inginkan, tidak mengerti jika dia lelah. Saya menangis bila dia menolaknya. Ketika dia harus berangkat kerja, saya memegangi kakinya dan tidak mau melepaskannya.

Sekarang saya praktisi Falun Dafa. Saya tidak akan bersikap seperti sebelumnya. Saya ingin menjadi anak yang baik. Ketika dia harus pergi, saya dengan senang hati mengantarnya ke pintu dan mengucapkan “selamat tinggal” padanya.

Sebelum saya mulai berkultivasi, saya sering bertengkar dengan adik perempuan saya demi ibu. Saudari perempuan saya tinggal bersama nenek dari pihak ayah, sedangkan saya tinggal bersama orang tua. Saya sering marah ketika ibu saya menggendong adik perempuan saya atau membelikannya sesuatu. Saya menjaga mainan saya dan menangis ketika saudari perempuan saya menyentuhnya. Dia harus meminta maaf. Dia harus mendengarkan saya. Saya biasa memarahinya ketika dia tidak berperilaku baik.

Guru berkata,

“Yang benar adalah dia, 
Yang salah adalah aku, 
Apa yang diperdebatkan?” (“Siapa Benar Siapa Salah,” Hong Yin 3)

Saya memahami prinsip-prinsip Fa. Ketika saya mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, saya ingat bahwa saya adalah orang Xiulian. Saya tidak lagi pelit seperti dulu. Saya merasa kasihan pada adik perempuan saya karena dia jarang bertemu ibu. Saya bermurah hati dengan saudara perempuan saya sekarang. Saya memberikan apa yang dia suka. Saya juga lebih akrab dengan teman-teman sekelas saya. Saya salah satu siswa terbaik di kelas saya. Orang-orang memuji saya karena kebaikan saya. Dafa telah mengajarkan saya untuk menjadi orang baik dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Saya akan berusaha untuk lebih baik lagi.

Namun terkadang saya belum bisa berperilaku baik dan saya menyesalinya. Nenek saya berkata dia yakin saya akan melakukan lebih baik lagi di kemudian hari. Sebelum saya belajar Dafa, saya sering mengalami mimpi buruk setiap malam. Dalam mimpi, monster dari kartun mengejar saya dan ingin memakan saya. Saya juga bermimpi tersesat. Setelah belajar Fa, saya mengetahui bahwa rumah saya yang sebenarnya bukanlah di dunia ini, dan saya di sini untuk balik ke asal kembali ke jati diri. Sejak saat itu saya tidak pernah mengalami mimpi buruk lagi. Saya tahu Guru telah menyelamatkan saya dari kesesatan. Saya sedang dalam perjalanan pulang bersama Guru.

Terima kasih Guru karena telah menyelamatkan saya!

Heshi