(Minghui.org)  Kebetulan saya mengunjungi seorang praktisi lanjut usia di desa tetangga beberapa hari yang lalu. Kami sudah tidak bertemu selama beberapa tahun karena dia pergi membantu merawat cucu-cucunya di tempat lain. Saya biasa mengirimkan artikel Minghui kepadanya selama bertahun-tahun. Kami membicarakan segala hal satu sama lain dan sangat dekat. 

Dia senang bertemu dengan saya setelah sekian lama. Kami mulai mendiskusikan kultivasi kami. Dia sangat bersemangat untuk memberi tahu saya, “Saya telah menghilangkan rasa takut saya!” Saya bilang itu bagus. Saya tahu bahwa dia dulunya mempunyai rasa takut yang kuat. 

Setelah pulang ke rumah, saya memberi tahu suami saya tentang percakapan kami dan menambahkan, “Dia bilang dia menghilangkan rasa takutnya, tapi mengapa dia tidak mengklarifikasi fakta Falun Dafa kepada polisi? Apakah dia benar-benar melepaskan rasa takutnya?” Suami saya, yang belum lama berlatih kultivasi, menjawab perlahan namun tegas, “Kamu harus berbahagia untuk rekan praktisi. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu? Kalian tidak bertemu selama beberapa tahun. Dia pasti telah berkultivasi dengan rajin, membuat peningkatan, dan menghilangkan rasa takut karena dia tidak akan berbohong kepadamu.”

Saya merasa sangat malu. Suami saya mampu melihat situasi dari sudut pandang Fa meskipun dia belum lama berkultivasi. Guru pasti telah mengingatkan saya dengan kata-katanya. Guru telah memberi tahu kita,

“Rasa takut merupakan lintasan maut bagi manusia melangkah menjadi Dewa.” (“Melangkah ke Luar dari Lintasan Maut,”  Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju III)

Bukankah menghilangkan rasa takut merupakan kemajuan besar? Saya seharusnya ikut berbahagia untuknya. Bagaimana saya bisa menyimpan keraguan yang buruk itu? Saya harus secara serius mencari ke dalam untuk mengetahui keterikatan saya sendiri. Saat merenungkan diri sendiri, saya terkejut saat mengetahui bahwa saya mempunyai rasa iri!

Guru telah menggambarkan kecemburuan dalam Zhuan Falun:

“Ia dapat menimbulkan sifat iri hati, bila seseorang telah memperoleh manfaat, bukannya ikut gembira, hatinya malah jadi tidak seimbang.” (Ceramah 7,  Zhuan Falun)

Sungguh mengerikan memiliki iri hati! Saya tidak menginginkannya! Tindakan saya merupakan cerminan dari budaya Partai Komunis, kemunafikan, mentalitas bersaing, keterikatan pamer, dan kebiasaan buruk membicarakan orang lain di belakang mereka.

Saya baru saja menonton film Once We Were Divine. Saya terkejut melihat betapa iri hati telah menggelapkan dan hampir menghancurkan dunia salah satu karakter di dimensi lain. Sungguh sangat berbahaya!

Kata-kata dan tindakan saya membantu saya menyingkapkan iri hati saya yang tersembunyi dan licik. Saya menangkapnya dan melenyapkannya. Sekarang, saya tidak mengizinkan adanya ruang untuk itu. Mulai sekarang, saya akan memperbaiki setiap pikiran buruk, melenyapkan sisa-sisa budaya Partai Komunis dalam diri saya, dan melakukan tiga hal dengan pikiran murni.

Silakan menunjukkan apa pun yang tidak sejalan dengan Fa.