(Minghui.org) Falun Dafa telah menjadi bagian dari hidup saya sejak saya masih kecil, tetapi saya baru benar-benar berlatih pada Februari 2022. Saya lahir dari keluarga petani pada tahun 2000 dan dibesarkan oleh nenek saya, yang berlatih Falun Dafa. Jadi sejak kecil saya sudah mengetahui bahwa Falun Dafa mengajarkan orang-orang bagaimana meningkatkan diri mereka sendiri dengan menjadi orang baik.

Nenek saya buta huruf dan terkadang meminta saya membacakan Zhuan Falun dan Hong Yin untuknya. Saya mempunyai ingatan yang baik dan mampu menghafal banyak puisi dalam Hong Yin. Saya akan membacakan satu kalimat untuk nenek dan dia akan mengikutinya. Akhirnya, dia bisa membaca buku itu sendiri. Nenek sering mengingatkan saya untuk mengucapkan, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik,” ketika sesuatu yang buruk terjadi dan Guru melindungi saya.

Kondisi kultivasi nenek saya relatif baik pada saat itu, namun perlahan-lahan dia tertinggal seiring berjalannya waktu. Selama beberapa tahun terakhir, dia mempunyai karma penyakit dan mulai mendapatkan suntikan dan minum obat.

Saya Mencoba Mulai Berlatih Dafa

Dafa telah mengakar kuat di hati saya sejak kecil. Saya ingat apa yang Guru ajarkan di Zhuan Falun setiap kali saya memikirkan tentang makna hidup. Guru berkata, “...Sifat kebuddhaan setiap orang memiliki, hati untuk berkultivasi Tao setiap orang juga memiliki...” (Ceramah 6, Zhuan Falun)

Saya mencoba berlatih berulang kali. Ketika saya masih di sekolah menengah, saya membaca Zhuan Falun dengan rajin dan buku itu sangat menyentuh hati saya. Ketika saya memberi tahu nenek bahwa saya ingin berkultivasi, dia tidak mendukung karena dia takut hal itu akan mempengaruhi tugas sekolah saya. Saya kecewa, tetapi saya tidak mengatakan apa pun dan menyerah.

Saya kemudian menyadari bahwa saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berkultivasi Dafa alam semesta yang agung. Saya mempertimbangkan untuk berlatih lagi tanpa memberi tahu keluarga saya, namun saya khawatir pada apa yang terjadi jika orang tua saya mengetahuinya. Saya masih muda dan harus bergantung pada mereka dalam segala hal. Jadi, sekali lagi, saya melepaskan pikiran untuk berkultivasi.

Selama liburan sekolah di tahun pertama kuliah, saya membaca Zhuan Falun lagi dan bahkan lebih kagum dengan prinsip-prinsip Dafa. Saya mengambil foto beberapa paragraf di buku dan menyimpannya ke ponsel saya sehingga saya dapat membacanya di sekolah. Saya tidak yakin apakah ini pantas, tetapi saya tidak memiliki akses ke banyak artikel kultivasi, jadi saya benar-benar tidak tahu cara berlatih. Saya tidak tahu cara memancarkan pikiran lurus atau melakukan latihan. Meskipun saya sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan sendiri, saya masih merasa takut. Saya sekali lagi menyerah dalam berkultivasi.

Keinginan saya untuk berkultivasi tidak pernah hilang. Jauh di lubuk hati, saya merasa dilahirkan untuk Dafa dan suatu hari akan menjadi seorang praktisi, meskipun saya telah gagal beberapa kali karena keterikatan rasa takut. Saya merasa malu di hadapan Guru yang belas kasih atas kegagalan saya dan memutuskan untuk berkultivasi sampai akhir ketika ada kesempatan lagi.

Menerobos Blokade Internet

Selama liburan sekolah di tahun kedua saya, saya belajar cara menerobos blokade internet Partai Komunis Tiongkok (PKT) menggunakan ponsel saya. Saya sangat senang membaca begitu banyak artikel bagus yang ditulis oleh praktisi di situs Minghui. Artikel-artikel tersebut membantu saya memahami makna lebih dalam dari Zhuan Falun yang belum saya kenali sebelumnya. Artikel tentang melenyapkan keterikatan paling menyentuh hati saya, karena saya mempunyai hampir semua keterikatan yang disebutkan. Saya juga menemukan bahwa semua buku dan tulisan Guru tersedia secara daring. Semua ini meletakkan dasar bagi kultivasi saya nantinya.

Membaca buku dan artikel di situs Minghui membantu saya memahami Dafa dengan lebih baik. Saya memahami mengapa manusia datang ke dunia ini dan mengapa Partai menganiaya Falun Dafa. Saya juga mengetahui bahwa moralitas manusia telah menurun drastis. Meskipun saat itu saya belum menjadi seorang praktisi, saya ingin menjadi orang yang selaras dengan Fa. Jadi saya mulai berusaha mengubah hati saya sendiri.

Keluarga saya memiliki kebun buah pir. Bekerja di perkebunan itu sulit, terutama saat musim panas, jadi saya sering mencari alasan untuk menghindarinya. Namun setelah membaca artikel Guru di Minghui, sikap saya berubah. Saya mendengarkan rekaman ceramah Guru di Guangzhou ketika melakukan pekerjaan pertanian. Saya kemudian mengetahui bahwa ini tidak menghormati Guru dan Dafa, jadi saya berhenti. Seiring berjalannya waktu, meski mentalitas saya berubah, godaan terhadap novel, serial TV, dan perangkat elektronik terlalu besar untuk saya tolak. Ditambah dengan keterikatan saya pada kenyamanan, saya perlahan-lahan berhenti membaca Fa dan berperilaku seperti manusia biasa.

Menyingkirkan Nafsu

Ketika saya masih di sekolah menengah, saya begadang selama liburan sekolah dan membaca novel, terutama cerita-cerita yang berdarah, penuh kekerasan, atau erotis. Kebiasaan buruk ini berlanjut hingga kuliah. Karena paparan jangka panjang terhadap konten buruk tersebut, saya mengembangkan keterikatan yang kuat pada nafsu berahi. Pikiran berahi muncul di kepala saya dimanapun dan kapanpun. Cerita dari novel yang saya baca tiba-tiba muncul di benak saya saat kelas berlangsung, istirahat makan siang, atau malam hari. Terkadang saya mempunyai pikiran berahi selama satu atau dua jam di malam hari, sebelum saya tertidur.

Keterikatan pada nafsu berahi ini sangat mengganggu saya dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Untuk menyingkirkannya, saya fokus belajar Fa. Saya membaca ceramah Guru, artikel berbagi pengalaman praktisi, dan buku melenyapkan Nafsu dan Keinginan (tersedia dalam bahasa Mandarin). Setiap malam, saya melafalkan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” atau menghafal “Lunyu” di Zhuan Falun. Sulit untuk mengusir pikiran berahi saya, karena begitu saya menolak satu pikiran, pikiran baru akan menggantikannya. Terkadang saya berhasil, tetapi di lain waktu saya gagal.

Saya bersikeras menolak nafsu birahi saya selama satu atau dua semester sebelum saya membaca artikel baru yang Guru “Sadarlah.” Malam setelah membaca Fa, ketika saya berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup, pemandangan berahi yang biasanya terjadi—tidak muncul. Mereka hanya muncul sedikit jika saya memikirkannya. Hal yang sama terjadi setiap malam setelahnya. Saya tiba-tiba menyadari bahwa Guru membantu saya melenyapkan sebagian keterikatan saya. Terima kasih Guru!

Diterima di Perguruan Tinggi Tanpa Mengikuti Ujian

Siswa yang diterima di perguruan tinggi tanpa harus mengikuti ujian masuk yang akan diumumkan pada tahun terakhir saya. Karena nilai saya berada di ambang batas, saya sangat cemas dan meminta bantuan Guru selama liburan musim panas tahun pertama saya. Saya tidak ingin mengikuti ujian tersebut karena saya ingin menghindari menghafal teori-teori politik Partai yang rumit.

Ketika saya merasa cemas dan gelisah, saya kebetulan membaca sebuah artikel di situs web Minghui tentang penerimaan di perguruan tinggi yang mengatakan, “Percaya pada Guru dan Fa, dan kesuksesan akademis dengan mengikuti keadaan secara wajar.” Saat daftar siswa diumumkan, nama saya ada di urutan paling bawah. Saya menganggap ini sebagai petunjuk dari Guru bahwa saya akan berhasil.

Saya berjanji kepada Guru bahwa saya akan mengambil kelas lebih sedikit sehingga saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu luang untuk belajar Fa setelah saya diterima. Tapi saya malu untuk mengatakan bahwa saya tidak memenuhi janji saya dengan baik. Saya malas dan jarang belajar atau menghafal Fa. Saya benar-benar merasa sangat malu pada diri saya sendiri di hadapan Guru.

Sakit Gigi Sembuh Setelah Saya Mulai Berlatih

Dulu ketika saya masih di sekolah menengah, saya mulai mengalami sakit gigi. Pada tahun pertama saya di perguruan tinggi, saya memiliki gigi berlubang besar di gigi paling dalam kanan bawah saya, jadi saya melakukan perawatan saluran akar dan mengisi rongga tersebut. Namun giginya mulai sakit lagi setelah libur sekolah pada Desember 2021. Saya kira bukan masalah besar, tapi ternyata akar gigi meradang karena sarafnya belum dicabut semua, dan perawatan untuk memperbaikinya agak rumit. Dokter gigi juga mengatakan bahwa salah satu gigi bungsu saya terkena benturan dan perlu dicabut sebelum perawatan saluran akar kembali dan saya memerlukan mahkota. Keseluruhan proses akan memakan waktu cukup lama dan memerlukan beberapa kali kunjungan ke klinik. Saya takut, jadi saya menundanya selama beberapa hari.

Banyak praktisi menulis tentang pengalaman “sakit gigi” mereka di situs Minghui. Beberapa mengatakan bahwa sakit gigi mereka sembuh setelah mereka mencari ke dalam dan memperbaiki kekurangan mereka. Beberapa bahkan melaporkan gigi baru tumbuh! Saya merasa sedikit lebih baik. Saat saya menunda-nunda, dokter gigi harus pergi ke Beijing dan sekolah akan segera dimulai, sehingga perawatan gigi saya ditunda.

Sakit gigi berlanjut ketika kelas dimulai. Karena keterikatan rasa takut, saya masih ragu apakah akan mulai berkultivasi. Suatu pagi di akhir bulan Februari, sebuah pemikiran kuat tiba-tiba muncul di benak saya: “Saya ingin berkultivasi.” Itu sangat jelas dan tegas, tanpa ada rasa takut. Sebelumnya, saya selalu merasa takut jika memikirkan sedikit pun tentang kultivasi. Guru pasti telah menghentikan sementara gangguan tersebut, sehingga saya benar-benar dapat mulai berlatih!

Setelah saya mulai berkultivasi, sakit gigi saya berkurang. Namun masih mengganggu saya ketika saya makan, tetapi rasa sakitnya dapat diatasi. Pada bulan April, sakit gigi saya benar-benar hilang. Terima kasih Guru!

Melenyapkan Keterikatan Pada Rasa Takut

Ketakutan dan kekhawatiran terus bermunculan secara gila-gilaan selama dua minggu pertama kultivasi. Saya khawatir jika saya bisa bertahan dan berkultivasi dengan penuh martabat, jika keluarga saya, terutama nenek saya, akan menolak saya berkultivasi. Saya khawatir apa yang akan dipikirkan oleh teman-teman sekelas saya jika mereka mengetahui saya berlatih Dafa. Saya khawatir saya akan dikeluarkan jika kampus saya mengetahuinya. Saya khawatir keluarga saya akan terdampak jika saya tidak rajin berkultivasi. Saya juga khawatir apakah saya akan mampu menanggung akibatnya jika saya gagal membuktikan kebenaran Fa dan mengklarifikasi fakta. Pikiran-pikiran itu benar-benar mengguncang keinginan saya untuk berkultivasi dan terkadang membuat saya meragukan Dafa.

Jauh di lubuk hati saya, saya percaya pada Dafa sejak saya masih kecil. Jadi, untuk memperkuat keyakinan saya dan menghilangkan keterikatan pada rasa takut, saya rajin belajar Fa, menghafal Zhuan Falun, membaca situs web Minghui, dan mendengarkan Radio Minghui.

Keluarga saya tidak sepenuhnya setuju dengan Dafa. Berbagi pengalaman kultivasi oleh praktisi lain mendukung saya dan memperkuat kepercayaan diri saya untuk meyakinkan keluarga saya. Beberapa orang menjelaskan dalam artikelnya bagaimana mereka melewati kesulitan keluarga dan mengubah sikap keluarga mereka terhadap Dafa. Saya tersentuh oleh kebaikan dan belas kasih mereka, serta pikiran lurus mereka yang tidak dapat dihancurkan.

Saya juga mendengarkan program “Menghilangkan Budaya Partai” di Radio Minghui, dan membaca Mencerai-beraikan Budaya Partai. Hal ini memperdalam pemahaman saya tentang roh jahat komunisme. Saya tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah dan melakukan tindakan kriminal yang tak terhitung jumlahnya. PKT akan dimusnahkan—hanya masalah waktu saja. Ketakutan saya terhadap Partai dan pikiran negatif saya mulai melemah, namun belum lenyap sepenuhnya.

Meskipun saya percaya bahwa Guru pada akhirnya akan membantu saya menyingkirkan keterikatan pada rasa takut dan pikiran negatif, hal itu masih tercermin dalam banyak aspek kehidupan saya. Saya tidak berani memberi tahu teman sekelas saya tentang fakta kebenaran Falun Dafa. Saya belum memberitahu keluarga saya bahwa saya berkultivasi karena saya masih khawatir dan masih sedikit takut terhadap Partai. Pada waktunya, saya yakin saya akan mampu menghilangkan rasa takut ini sepenuhnya.

Kesimpulan

Saya sangat beruntung bisa berlatih Dafa pada periode terakhir dalam sejarah ini. Melalui belajar Fa, Xinxing saya sedikit meningkat. Saya sudah berkali-kali menyerah dalam berkultivasi, namun kali ini saya tidak akan melewatkan kesempatan ini. Saya akan dengan teguh mengikuti Guru dan berkultivasi sampai akhir. Saya berharap suatu hari nanti saya benar-benar layak menyandang gelar sakral “Pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa.”

Kebanyakan praktisi yang saya temui adalah orang lanjut usia. Saya sangat berharap semakin banyak anak muda yang bisa mulai berlatih dan kami bisa berbagi pengalaman kultivasi bersama!