(Minghui.org) Wang Hongmei, 57 tahun, dari Kabupaten Yinan, Provinsi Shandong, menghadapi tuntutan karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan jiwa-raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Wang ditangkap di jalan pada tanggal 24 Oktober 2023, setelah Yan Xiaoyu (+86-13969919858), seorang petugas berpakaian preman, memergokinya sedang membagikan materi informasi Falun Gong. Yan dan Guo Jing (kapten Divisi Keamanan Domestik Kabupaten Yinan, +86-18769921296) memimpin lebih dari dua puluh agen dari Kantor Polisi Kota Zhuanbu dan menggerebek kediaman utama dan rumah lain yang dimilikinya malam itu. Sejumlah besar buku dan materi informasi Falun Gong disita.

Polisi membawa Wang ke Penjara Kota Linyi dan memberi tahu putranya bahwa mereka akan membebaskannya setelah 15 hari penahanan administratif. Namun, mereka tidak membebaskannya pada tanggal 9 November 2023 seperti yang dijanjikan. Sebaliknya, mereka memasukkannya ke dalam tahanan kriminal dan memindahkannya ke Pusat Penahanan Kota Linyi. Linyi mengawasi Kabupaten Yinan.

Putra Wang belum mendengar kabar terbaru mengenai kasus ibunya sejak saat itu. Seorang kerabat mereka, yang pernah membantu Wang mendapatkan pekerjaan sementara, ditangkap dua kali setelah Wang ditangkap. Kerabat tersebut dibebaskan setiap kali setelah ditahan sebentar.

Ini bukan pertama kalinya Wang menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa dan disiksa secara brutal.

Penganiayaan di Masa Lalu

Wang pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan bagi Falun Gong segera setelah penganiayaan dimulai pada bulan Juli 1999. Dia ditangkap dan dipecat dari pekerjaannya di Pabrik Pupuk Kabupaten Yinan. Sebagai seorang janda, dia berjuang untuk membesarkan putranya yang masih kecil sendirian. Kakak laki-lakinya memberikan sejumlah dukungan keuangan untuk membantunya memenuhi kebutuhan hidup. Setelah putranya beranjak dewasa, dia melakukan pekerjaan serabutan di sana-sini.

Selama penangkapan kelompok pada bulan Desember 2008, komputer Wang dan beberapa peralatan rumah tangganya disita oleh polisi. Dia ditahan di Pusat Pencucian Otak Kota Linyi untuk jangka waktu yang tidak diketahui sebelum dijatuhi hukuman tiga tahun kerja paksa. Penjaga kamp kerja paksa menyiksanya dengan berbagai bentuk, termasuk disetrum dan dilarang tidur. Putranya, yang saat itu masih remaja, didiskriminasi dan diintimidasi di sekolah.

Setelah Wang dibebaskan, dia pindah kembali ke kampung halamannya di Kota Zhuanbu (yang berada di bawah administrasi Kabupaten Yinan). Kerabat tersebut membantunya mendapatkan pekerjaan serabutan.