(Minghui.org)  Sembilan penduduk Kabupaten Changtu, Provinsi Liaoning dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 25 Maret 2024 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Sun Wanliang dijatuhi hukuman dua tahun. Zhao Chunlin (wanita), Meng Guilan (wanita), Shi Guimin (wanita), Zhao Hongjie (pria), dan Geng Ming (pria) masing-masing diberikan satu tahun penjara. Tian Wei (pria) dijatuhi hukuman delapan bulan. Wang Huafeng (pria) dan Liu Zhiyong (pria) masing-masing menerima hukuman empat bulan dan keduanya telah dibebaskan setelah menjalani hukuman. Kesembilan orang tersebut juga didenda, namun jumlahnya tidak diketahui.

Persidangan, dipimpin oleh hakim Lyu Chi, berlangsung dari pukul 10.00 hingga 17.20. Pengacara praktisi mengajukan pembelaan tidak bersalah bagi mereka. Hanya tiga anggota keluarga dari masing-masing praktisi yang diizinkan menghadiri sidang tersebut. 

Lima Ditangkap pada 15 Mei 2023

Para praktisi menjadi sasaran karena menyebarkan materi Falun Gong di Kota Fujia sekitar jam 9 malam pada tanggal 15 Mei 2023. Lima dari mereka, termasuk Zhao Chunlin, Shi, Liu, Zhao Hongjie dan Meng, ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Kota Fujia malam itu. 

Sun dan Wang Ditangkap pada tanggal 2 Juni 2023

Dua bulan kemudian pada tanggal 2 Juni, dua praktisi lagi, termasuk Sun dan Wang, ditangkap oleh polisi. 

Dipimpin oleh Liu Jianxin, kepala Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Changtu, enam petugas berpakaian preman datang ke rumah Sun dengan mobil pribadi sekitar jam 10 pagi pada tanggal 2 Juni 2023. Tanpa surat perintah penggeledahan atau menunjukkan kartu identitas polisi, mereka menerobos masuk dan membawa Sun pergi. Istrinya, Zhang Yufen, menuntut untuk mengetahui alasan penangkapannya. Liu menyatakan bahwa Sun melakukan pelanggaran lalu lintas. Mereka mengambil kunci rumah pasangan itu dari Zhang dan menekannya ke tanah. Mereka berusaha memborgol dan menangkapnya, namun mengalah karena mendapat protes keras dari keluarga mereka. Pergelangan tangan Zhang terasa sakit selama beberapa hari. 

Ayah Sun berusia 83 tahun dan cacat memohon kepada Liu untuk tidak menangkap putranya dan penduduk desa juga menuntut pembebasannya, namun tidak berhasil. Polisi membawa Sun ke Kantor Polisi Kota Changfa dan tidak mengizinkannya minum air. Beberapa saat kemudian, mereka memasangkan tudung hitam di kepalanya dan membawanya ke pusat penahanan setempat.

Penangkapan Sun merupakan pukulan berat bagi ayahnya. Dia meninggal dua setengah bulan kemudian pada tanggal 16 Agustus. Ketika pengacara Sun mengunjunginya pada hari yang sama, dia mengetahui bahwa seorang narapidana menendang dada Sun hingga mematahkan tulang rusuknya. Meski terluka, dia dipaksa duduk di bangku kecil di sel isolasi. Keluarganya telah mengajukan pengaduan terhadap polisi dan direktur pusat penahanan.

Tian Ditangkap pada tanggal 23 Juli 2023

Polisi juga berusaha menangkap Tian dan Geng pada tanggal 2 Juni 2023. Setelah mereka berdua melarikan diri, polisi memasukkan mereka ke dalam daftar orang yang dicari. 

Istri Tian menderita komplikasi diabetes, termasuk pembengkakan dan keluarnya nanah di kaki kanannya serta penglihatan kabur. Namun petugas Liu dan Guo Xiaofeng berulang kali mengganggunya di rumah, menyebabkan kondisinya semakin memburuk. Pada tanggal 23 Juli 2023, hari ketiga setelah operasi amputasi kakinya, polisi mengidentifikasi Tian melalui sistem pengenalan wajah ketika dia membelikan makanan untuk istrinya, yang masih dalam kondisi kritis. Mereka menangkapnya dan membawanya ke Pusat Penahanan Kabupaten Changtu, tanpa memberi tahu keluarganya. Keluarganya baru mengetahui penangkapannya ketika dokter istrinya meneleponnya.

Geng Ditangkap pada tanggal 31 Agustus 2023

Satu bulan kemudian, pada tanggal 31 Agustus 2023, Geng juga ditangkap oleh Kantor Keamanan Domestik Kabupaten Changtu. 

Polisi kemudian menyerahkan kasus sembilan praktisi tersebut ke Kejaksaan Kabupaten Changtu, yang meneruskan kasus mereka ke Pengadilan Kabupaten Changtu pada bulan Desember 2023. Hakim awalnya menjadwalkan sidang pada tanggal 26 Januari 2024, namun kemudian menundanya hingga tanggal 25 Maret, ketika dia akhirnya menghukum mereka.