(Minghui.org) Liu Handong, mantan sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum di Provinsi Jiangsu secara resmi ditangkap oleh Kejaksaan Agung Rakyat pada bulan Maret 2024 atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Dia sebelumnya mengundurkan diri dari jabatannya pada bulan Januari 2023 dan ditempatkan di bawah investigasi pada 16 April 2023.

Selama lima tahun Liu menjabat sebagai sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Nanjing antara tahun 2001 dan 2006, dia secara aktif berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Banyak praktisi yang ditangkap, dijatuhi hukuman, rumahnya digeledah, dan dilecehkan karena menolak untuk meninggalkan keyakinannya. Beberapa mengalami disorientasi mental dan yang lainnya menyerah pada tekanan mental serta meninggal dunia. Keluarga para praktisi dan tempat kerja mereka juga terdampak.

Informasi Pelaku

Nama Lengkap Pelaku: Liu (nama belakang) Handong (nama depan) (刘捍东)
Jenis Kelamin Laki-laki,
Negara: Tiongkok,
Tanggal/tahun lahir: Agustus 1959,
Tempat lahir: Kabupaten Shucheng, Kota Lu'an, Provinsi Anhui

Jabatan atau Posisi

Bulan November 2001 - September 2006: Anggota Tetap Komite Partai Kota Nanjing, Sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum, Sekretaris Komite Partai Kabupaten Jiangpu dan daerah, Sekretaris Komite Partai Distrik Pukou

Bulan September 2006 - April 2008: Anggota Tetap Komite Partai Kota Nanjing dan Sekretaris Komite Partai Distrik Jiangning

Bulan April 2008 - Januari 2012: Wakil Sekretaris dan Walikota Komite Partai Kota Zhenjiang

Bulan Januari 2012 - Januari 2018: Direktur Departemen Keuangan Provinsi Jiangsu, Sekretaris Kelompok Kepemimpinan Partai dan Sekretaris Kelompok Kepemimpinan Partai Biro Perpajakan Daerah Provinsi

Bulan Februari 2018 - Januari 2023: Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Jiangsu

Liu Handong

Di bawah ini adalah beberapa kasus penganiayaan yang melibatkan Liu secara langsung.

Tujuh Kematian Akibat Penganiayaan

Chen Jiafang (wanita), 65 tahun, seorang penduduk Distrik Dachang, Kota Nanjing, adalah penghubung sukarelawan Falun Gong setempat. Pada tahun 1999, dia diberi hukuman kamp kerja paksa. Karena penganiayaan tersebut, penyakit yang dideritanya kambuh, dan ia dibebaskan untuk menjalani perawatan medis. Dia meninggal pada bulan Januari 2005.

Jiang Xiuyun (wanita), dari Distrik Gulou, Kota Nanjing, ditangkap pada akhir tahun 2000 dan dikirim ke Kamp Kerja Paksa Wanita Judong selama setahun. Dia dipaksa melakukan kerja paksa tanpa bayaran dan menjalani cuci otak. Dia menjadi sangat lemah dan mengalami masalah hati. Pada bulan Juni 2001, dia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis. Namun, setelah dia kembali ke rumah, Kantor Polisi Yijiangmen dan personil Kantor 610 setempat masih datang untuk melecehkan dan mengawasinya, menyebabkan kesehatannya semakin menurun. Dia meninggal bulan Oktober 2005, pada usia 68 tahun.

Ning Peihua (wanita), dari Distrik Pukou, Kota Nanjing, pergi ke Beijing untuk memohon hak berlatih Falun Gong pada bulan November 2000 dan ditangkap. Pihak berwenang masih terus melecehkannya setelah dia dibebaskan. Kanker paru-parunya kambuh karena tekanan mental dan dia meninggal pada bulan April 2003. Dia berusia 70 tahun.

Xu Taibin (pria) adalah seorang staf pengajar di Universitas Pertanian Nanjing. Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, dia ditahan di kamp kerja paksa, di sana dia menderita stroke karena penganiayaan. Dia meninggal pada musim dingin tahun 2004.

Wang Fuxin (pria) adalah seorang penduduk Distrik Dachang, Kota Nanjing, dan seorang karyawan Nanjing Chemical Industry Cooperation. Ketika penganiayaan dimulai pada tahun 1999, staf dari komite perumahan, bersama dengan polisi, sering melecehkan dia di rumah dan memerintahkannya untuk meninggalkan Falun Gong. Dia menyerah pada tekanan mental dan menderita beberapa penyakit. Dia meninggal pada musim semi tahun 2004.

Zhou Suzhen (wanita) berasal dari Desa Daqiao, Distrik Pukou, Kota Nanjing. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996 dan penyakit jantung yang mengganggunya selama lebih dari tiga puluh tahun segera hilang. Mulai tahun 2000, polisi setempat dan pejabat dari komite desa berulang kali melecehkannya. Mereka mengancam, menggeledah rumah dan menyita barang-barang pribadinya. Dua putrinya yang juga berlatih Falun Gong ditahan di kamp kerja paksa. Zhou jatuh sakit dan meninggal pada tanggal 13 Maret 2004. Dia berusia 72 tahun.

Hukuman Penjara atau Kamp Kerja

Zhang Xuefeng lahir pada tahun 1965 dan merupakan pegawai Sekolah Tinggi Arsitektur dan Teknik Kota Nanjing, yang sekarang dikenal sebagai Universitas Industri Kota Nanjing. Istrinya, Liu Kaimei, lahir pada tahun 1966, adalah seorang insinyur penilaian infrastruktur di Biro Pendidikan Distrik Gulou, Kota Nanjing. Keduanya kehilangan pekerjaan karena penganiayaan. Pada tahun 2002, Pengadilan Distrik Xiaguan menghukum Zhang delapan tahun dan Liu tujuh tahun.

Chen Yujie ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita Judong pada tahun 2003. Penjaga Zhao Yulan dan Zhou Ying memaksanya menulis pernyataan jaminan untuk melepaskan keyakinannya. Mereka sering mengurungnya di ruang kurungan, memaksanya berdiri diam dan melarangnya tidur. Tungkainya menjadi sangat bengkak sehingga dia tidak bisa memakai sepatu akibat penyiksaan. Kondisi fisiknya memburuk dengan cepat; dia tidak bisa menahan makanan dan memuntahkan semua yang dia makan. Penjaga Zhao dan Zhou mengarahkan 4 narapidana untuk secara paksa menuangkan obat cair yang tidak diketahui ke dalam hidung, mata, telinga dan mulut, yang menyebabkan telinganya terinfeksi dan menjadi tuli. Dia menjadi sangat kurus dan berat badannya turun menjadi 44 kg dari 73 kg. Dia menjadi lumpuh dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Zhao Wenying pergi ke Beijing untuk mengajukan banding pada bulan Agustus 2000 dan ditangkap. Dia dibawa kembali ke Kota Nanjing dan dikirim ke kamp kerja paksa. Dia mengalami gangguan mental setelah penganiayaan tersebut.

Pada bulan yang sama, praktisi Yu Xixiang, Xu Renlan, Liang Dongmei ditangkap dan ditahan selama satu bulan karena melakukan latihan Falun Gong di Lapangan Umum Menara Martir Kabupaten Jiangpu. Yu dan Liang dijatuhi hukuman kamp kerja paksa pada bulan Januari 2001 bersama dengan lima praktisi lainnya, termasuk Ji Lianzhen, Dai Shujin, Yu Shuxia, Chen Xiangxiu, dan Geng Yingchao.

Kantor 610

Dalam penganiayaan tersebut, Komite Urusan Politik dan Hukum dan Kantor 610, dua lembaga di luar kerangka hukum, adalah organisasi utama yang mengawasi dan mengatur kebijakan penganiayaan tertentu.

Pada tahun 2004, Kantor 610 dan komite lingkungan mengadakan pameran keliling untuk memfitnah Falun Gong.

Pada tahun 2005, Kantor 610 Kota Nanjing memberikan imbalan uang kepada polisi setempat ketika mereka menangkap praktisi Falun Gong.

Juga pada tahun 2005, Kantor 610 menghabiskan lebih dari 300.000 yuan untuk menyewa sebuah pabrik dan menggunakannya untuk menganiaya para praktisi. Luo Zhijun, sekretaris Partai Kota Nanjing menginstruksikan bahwa jika praktisi membuat pernyataan khidmad di Minghui (untuk membatalkan pernyataan apa pun yang mereka buat terhadap Falun Gong), mereka akan dihukum tiga tahun kerja paksa.

Para praktisi dikurung dalam ruangan tertutup ketika cuaca mencapai 40 derajat Celcius. Selama musim dingin, para praktisi dibawa ke ruang semen dan tidak diizinkan menggunakan kamar kecil, mandi atau mengganti pakaian. Beberapa praktisi mengenakan pakaian tipis meskipun cuaca dingin dan dipaksa berdiri selama sebulan penuh tanpa tidur. Para penjaga menempatkan baskom berisi air di sekitar kaki para praktisi dan tidak mengizinkan mereka untuk bergerak. Seorang praktisi menjadi kurus kering setelah sembilan bulan disiksa. Mereka yang melakukan mogok makan untuk memprotes dicekok paksa makan dan para penjaga juga menjepit hidungnya saat dicekok paksa makan.

Penyiksaan di Rumah Sakit Jiwa

Selama bertahun-tahun, Kantor 610 mengirim praktisi ke rumah sakit jiwa. Praktisi Hu Zhiming, Dou Wenxiang, Wu Chunru, Kong Lingzhen, dan Zhu Dongmei dikirim ke rumah sakit jiwa pada bulan Maret 2001 setelah menolak melepaskan keyakinan mereka. Tiga di antaranya dikurung selama hampir dua tahun. Biaya pengobatan mereka awalnya dibayar oleh tempat kerja namun kemudian dipotong dari gaji mereka.

Berikut ini adalah beberapa metode penyiksaan yang digunakan di rumah sakit jiwa:

Penyalahgunaan obat: Dipaksa minum obat dan disuntik secara paksa dengan obat yang merusak sistem saraf pusat.

Dipaksa tidur dalam jangka waktu yang lama: Para praktisi dikurung bersama pasien gangguan jiwa di sebuah ruangan kecil dan dipaksa tidur selama sekitar 20 jam setiap hari.

Sengatan listrik: Umumnya ada dua metode. Salah satunya adalah mengikat praktisi ke ranjang logam setiap hari dan menyetrum mereka hingga tidak sadarkan diri selama tiga - empat jam. Tujuannya adalah untuk menghancurkan sistem saraf pusat, kemampuan berpikir dan mengingat normal. Metode lainnya adalah dengan menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum telapak tangan, telapak kaki, leher dan bagian tubuh sensitif lainnya dalam waktu lama.

Penganiayaan finansial: Anggota keluarga praktisi dipaksa membayar 5.000 hingga 6.000 yuan per bulan untuk “biaya perawatan.”

Setiap praktisi yang dikurung di rumah sakit jiwa disiksa berulang kali hingga mengalami gangguan jiwa atau meninggal dunia.

Wu Shunzhen (wanita) ditangkap dan disiksa tiga kali di rumah sakit jiwa. Dia juga menjalani dua kali masa tahanan di kamp kerja paksa, satu kali di penjara, dan dua kali ditahan di pusat pencucian otak. Setelah menjalani masa hukuman tiga tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Judong yang dijatuhkan oleh Kantor Polisi Guanghua Road pada tanggal 29 November 2002, dia dibawa ke rumah sakit jiwa dan diisolasi di sel isolasi untuk waktu yang lama. Dia melakukan mogok makan untuk memprotes penganiayaan, dan masa hukumannya diperpanjang selama enam bulan.

Pusat Pencucian Otak

Selain rumah sakit jiwa, pusat pencucian otak adalah fasilitas lain yang digunakan oleh Komite Urusan Politik dan Hukum dan Kantor 610 untuk menyiksa para praktisi.

Pusat pencucian otak kota Nanjing (ada juga banyak pusat pencucian otak tingkat distrik di Nanjing) terletak di Hotel Bole, di sebelah Pabrik Mesin Tahun Baru Yanziji dan Sekolah Tinggi Normal Xiaozhuang. Pusat Pencucian Otak Nanjing menggunakan sistem yang kejam untuk menganiaya para praktisi.

Wang Sanxiu dibawa ke pusat pencucian otak sekitar bulan April 2005. Dia tidak boleh tidur selama beberapa hari dan dipaksa untuk berdiri tanpa bergerak menghadap dinding yang ditulis dengan kata-kata yang memfitnah Falun Gong dan penciptanya. Jika dia bergerak sedikit saja, penjaga akan membenturkan kepalanya ke dinding. Setelah dia pingsan karena penyiksaan, para penjaga terus memaksanya untuk berdiri ketika dia sadar. Bagian bawah tubuhnya menjadi sangat bengkak.

Kejahatan yang Dilakukan Selama Menjabat sebagai Walikota Kota Zhenjiang

Ketika Liu menjabat sebagai wakil sekretaris dan walikota Kota Zhenjiang dari bulan April 2008 hingga Januari 2012, para praktisi di daerah tersebut dianiaya dengan kejam. Lima orang praktisi, Fu Zhuhua, Ai Junqing, Xu Wei, Yang Suting, Bao Shuangdi ditangkap pada tanggal 5 September 2008 dan dijatuhi hukuman pada tanggal 8 Juni 2009. Xu, khususnya, dijatuhi hukuman delapan tahun di Penjara Suzhou.