(Minghui.org) Praktisi di Bali mengadakan pawai megah di Lapangan Niti Mandala, Renon pada 5 Mei 2024 untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-25 dan 32 tahun diperkenalkannya Falun Dafa ke publik oleh Guru Li Hongzhi.

Barisan Pawai berbaris dari depan Gedung Keuangan Negara Denpasar, melewati kantor gubernur dan kantor DPRD Provinsi Bali serta bergerak menuju Monumen Bajra Sandhi, menempuh jarak keseluruhan sekitar 3 km.

 

Praktisi di Bali mengadakan pawai pada 5 Mei 2024 untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

Pawai tersebut merefleksikan keindahan Falun Dafa dan kebaikan praktisi kepada orang-orang. Para penonton tertarik dengan pertunjukan yang dibawakan oleh Tian Guo Marching Band dan Barisan Genderang Pinggang. Mereka berhenti dan memperhatikan, dan banyak orang yang mengabadikan prosesi pawai tersebut.

 

Penonton mengabadikan pawai tersebut

Para Pengunjung Bergabung dalam Perayaan

Praktisi memperagakan latihan Falun Dafa sebelum pawai. Beberapa penonton tertarik dengan gerakan latihan yang lembut dan perlahan tersebut dan bergabung mempelajari perangkat latihan.

 

Yuyun (kanan) senang dapat berpartisipasi dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia

Yuyun belajar perangkat latihan dan tertarik untuk melanjutkannya. Dia berkata sangat gembira bisa berpartisipasi dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia dan menyampaikan ucapan selamatnya kepada para praktisi.

 

Thiolina (kanan) mengucapkan selamat Hari Falun Dafa kepada para praktisi

Thiolina, editor di sebuah perusahaan penerbit mengatakan sudah sering melihat aktivitas Falun Dafa. Ketika berjumpa praktisi yang tengah melakukan latihan, dia seringkali berhenti dan mengamati. Ia mengatakan, “Saya dapat merasakan gerakan Falun Dafa sangat lembut dan musiknya memberikan kenyamanan jika didengarkan dengan sepenuh hati, seperti berada di suatu tempat yang indah tidak dapat diungkapkan padahal tengah berdiri di lapangan.”

Baginya prinsip yang diajarkan Falun Dafa, yaitu: Sejati, Baik dan Sabar memberi peningkatan pada jiwa dan kesehatan serta dapat mencapai umur yang panjang. Dalam peringatan Hari Falun Dafa Sedunia ini, Thiolina mengucapkan selamat dan menyampaikan harapan agar praktisi terus melakukan yang terbaik untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada masyarakat luas sehingga lebih banyak orang dapat merasakan manfaatnya.

 

Praktisi mengklarifikasi fakta penganiayaan yang masih terjadi di Tiongkok kepada para pengunjung.

Praktisi mendirikan stan informasi dan memajang papan-papan untuk menyampaikan pesan-pesan mereka. Beberapa warga menghampiri dan ingin tahu lebih banyak tentang Falun Dafa. Praktisi menjelaskan mengapa Falun Dafa dianiaya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.

Praktisi Berterima Kasih kepada Guru Li

Ami sebelumnya adalah orang yang bertemperamen tinggi dan egois, juga tidak sabar. Dia tergantung pada obat-obatan karena penyakit jantung yang dideritanya. Suatu hari, dokternya menganjurkan agar dia mencoba latihan meditasi.

 

Ami sembuh dari penyakitnya setelah mulai berlatih Falun Dafa.

Pada 2003, seorang rekan kerjanya memperkenalkan Falun Dafa kepadanya. Dia mengalami perubahan mendasar. Semua penyakitnya lenyap setelah Ami belajar Fa dan berlatih perangkat gerakan selama tiga bulan. Dia tidak lagi merasakan nyeri di dadanya dan dapat tidur dengan nyenyak. Dia tidak memerlukan obat-obatan lagi. Dia juga berubah menjadi lebih ramah dan sabar. Ami berkata dia merasa seperti diberikan hidup baru.

Pada peringatan Hari Falun Dafa ini, Ami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Guru Li Hongzhi. Dia berharap semakin banyak orang akan mempelajari Falun Dafa, mengultivasikan Sejati-Baik-Sabar dan memperoleh manfaat dari Falun Dafa.