(Minghui.org) Saat praktisi di seluruh dunia merayakan Hari Falun Dafa Sedunia pada 13 Mei dan Bulan Falun Dafa pada bulan Mei, situs web Minghui menerbitkan banyak laporan mengenai kegiatan ini. Setelah membaca laporan, ucapan selamat dan serangkaian artikel Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, praktisi muda di Toronto mengatakan mereka terkesan dengan cerita dari Tiongkok.

Karena penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) masih terjadi, praktisi di Tiongkok tidak dapat mengadakan acara publik seperti yang dilakukan praktisi di negara lain di dunia. Meskipun demikian, mereka menuliskan cerita mereka yang menggambarkan bagaimana prinsip Sejati-Baik-Sabar mengubah mereka menjadi lebih baik.

(Lanjutan dari Bagian 1)

Memperbaiki Lingkungan dengan Kebaikan

Yu Liya berusia 25 tahun, dan dia mulai berlatih Falun Dafa bersama ibunya ketika dia masih kecil. Dia senang membaca artikel, “Ontario, Kanada: Upacara Pengibaran Bendera untuk Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia Diadakan di Empat Kota.” Ketika dia belajar jurnalisme di perguruan tinggi, dia memeriksa liputan Falun Dafa di luar negeri setelah penganiayaan dimulai pada 1999, dan hampir setiap media berita memuat propaganda PKT, seperti pementasan Insiden Bakar Diri di Lapangan Tiananmen pada 2001. Untungnya, situasinya telah berubah dalam 25 tahun terakhir. Misalnya saja pada upacara pengibaran bendera yang disebutkan dalam laporan, pejabat terpilih di Kanada setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan mereka mengakui bagaimana Falun Dafa telah meningkatkan kesehatan fisik dan nilai-nilai moral masyarakat.

Artikel lain yang Yu baca adalah “[Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia] Bencana Keuangan Mendorong Saya Berlatih Falun Dafa.” Penulis ditangkap dan ditahan secara ilegal karena berlatih Dafa. Di pusat penahanan, kebaikannya tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari tahanan lain, tetapi juga mengganti penjaga dan petugas yang bekerja di sana. Penulis, “Saya berterima kasih kepada Guru Li, pencipta Falun Dafa, karena telah mengajari saya untuk menjadi orang yang lebih baik, lebih dari sekedar orang baik.”

Penulisnya adalah seorang praktisi baru, tetapi Yu mengatakan dia sudah berlatih selama bertahun-tahun. Misalnya, ketika menelepon kerabatnya di Tiongkok, dia sering berbicara tentang Falun Dafa. Namun kerabatnya tidak mempercayainya dan mengulangi propaganda PKT. Ketika kerabatnya angkat suara, Yu juga berdebat dengan mereka, mengatakan mereka terlalu keras kepala. Sebaliknya, penulis artikel mampu tetap bersikap positif meskipun lingkungan di pusat penahanan berada dalam kondisi yang buruk.

Yu mengatakan dia hanya berharap kerabatnya akan setuju dengannya. Ketika dia menelepon mereka setelahnya, dia selalu mengingatkan dirinya untuk melepaskan mentalitas bertarung. Dia menambahkan, “Sungguh mengejutkan ketika saya bisa tetap berbelas kasih, banyak orang setuju untuk mundur dari organisasi PKT setelah saya menjelaskan banyak hal kepada mereka.”

Tidak Ada Kebencian

Wu Yihua lahir pada 1990-an, dan dia mulai berlatih Dafa pada 2015. Dia baru-baru ini membaca artikel, “[Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia] Falun Dafa Membantu Saya Berhenti Mengeluh.” Dalam artikel tersebut, penulis mengatakan dia sering mengeluh, bahkan hal-hal sepele pun membuatnya membanting pintu atau menggedor meja. Dia kemudian menyadari pentingnya mengikuti prinsip Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Artinya, seorang praktisi tidak boleh hanya melampiaskan kebencian atau kemarahannya tanpa mempertimbangkan dampak perilakunya terhadap orang lain.

Setelah Wu mulai berlatih Falun Dafa, dia menghindari berdebat dengan orang lain. Tapi dalam pikirannya dia masih merasa tidak seimbang, dan menganggap idenya sendiri lebih baik. Dia sering merasa kesal, namun menekannya dengan mengingatkan dirinya akan ajaran Falun Dafa.

Seiring berjalannya waktu, dan Wu mempelajari ajaran Dafa lebih lanjut, terkadang dia bisa menghindari rasa dendam. Dia menjelaskan, “Saya belajar bahwa memaksakan diri untuk bersabar dan menekan kebencian tidaklah cukup. Saya perlu melakukan yang lebih baik tanpa mengeluh atau marah. Ketika saya mampu melakukan sesuatu tanpa konsep manusia, saya menemukan skenario yang jauh lebih baik di hati saya.”

Kembali ke Nilai-Nilai Tradisional

Huang Shan, seorang praktisi muda yang tinggal di Toronto, lahir di Beijing, dan dia mulai berlatih pada 2013. Dia sangat tersentuh ketika membaca artikel, “Praktisi Muda Falun Dafa Menghargai Dafa dan Bersyukur atas Penyelamatan Guru

Dalam artikel tersebut, seorang praktisi dari Kota Zhucheng di Provinsi Shandong menulis, “Saya diperkenalkan kepada Dafa oleh ibu ketika saya berusia 9 tahun. Saya membagikan materi dan memasang spanduk bersamanya. Meskipun ibu ditangkap dan ditahan beberapa kali, keyakinan saya pada Dafa tidak pernah berubah.”

Hal ini mengingatkan Huang bahwa ketika dia masih pelajar, ibunya juga ditangkap dan dikirim ke kamp kerja paksa. Huang menjelaskan, “Setelah keluar dari Tiongkok, saya sering menceritakan kisah saya kepada orang-orang, termasuk masa sulit dalam hidup saya. Dari situ mereka mengetahui betapa brutalnya penganiayaan ini dan mengapa prinsip Sejati-Baik-Sabar sangat penting bagi kami.”

Praktisi muda lainnya berkata bahwa Falun Dafa mengajarkannya tujuan hidup dan membantunya memahami tanggung jawab. Huang setuju. Karena dia tumbuh di bawah doktrin PKT, Huang dulunya egois. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan menimbulkan banyak masalah bagi orang tuanya.

Latihan Falun Dafa membantu Huang memahami nilai-nilai tradisional, dan dia belajar menerapkan ajaran Falun Dafa dalam kehidupan sehari-hari. Huang berkata, “Ibu saya sudah tua dan dapat dimengerti bahwa dia akan mempertimbangkan banyak detail ketika menangani masalah tertentu. Sikap saya kurang baik dan terkadang menyakiti hati orang lain. Saya bersyukur Guru Li (pencipta Falun Dafa) telah menunjukkan kepada saya cara yang lebih baik untuk menangani hal ini.”

(Bersambung)