(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa dari Polandia dan Ukraina berkumpul dengan damai di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Warszawa dan Konsulat Tiongkok di Gdansk pada 25 April 2024, menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan terhadap praktisi di Tiongkok. Acara tersebut memperingati tahun ke-25 permohonan damai 25 April di Beijing oleh sekitar 10.000 praktisi, pada tanggal 25 April 1999.

Praktisi memasang spanduk dengan pesan dalam bahasa Polandia yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Praktisi dari Polandia dan Ukraina mengadakan rapat umum dan melakukan latihan di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Warszawa pada tanggal 25 April 2024, untuk memperingati 25 tahun Permohonan 25 April.

Praktisi mengadakan aksi damai di depan Konsulat Tiongkok di Gdansk

Banyak orang berhenti untuk mendapatkan materi informasi tentang Falun Dafa dan penganiayaan berkelanjutan Partai Komunis Tiongkok (PKT), dan menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhirinya. Beberapa meminta untuk mempelajari latihan selama acara dan beberapa mengambil informasi tentang arena latihan setempat dan tautan online ke situs web tempat mereka bisa belajar Falun Dafa.

Pengaruh Positif dari Permohonan 25 April

Dua puluh lima tahun yang lalu, sekitar 10.000 praktisi dari berbagai daerah di Tiongkok secara spontan datang untuk memohon ke kantor Administrasi Pengaduan dan Proposal Nasional pada tanggal 25 April 1999. Seluruh proses berlangsung damai dan tertib. Perdana Menteri saat itu memberi praktisi tanggapan positif. Akibatnya, praktisi yang ditangkap secara ilegal di Tianjin dibebaskan hari itu. Para praktisi yang berpartisipasi dalam permohonan juga bubar dengan damai malam itu. Insiden itu mengejutkan dunia. Media luar negeri memuji aksi itu sebagai interaksi damai antara pemerintah dan rakyat.

Mengetahui Fakta Adalah Harapan Terselamatkan

Maria, seorang perwakilan praktisi, berbicara di depan Kedutaan Besar Tiongkok. Dia mengatakan bahwa Falun Dafa membawa banyak manfaat bagi praktisi, "Misalnya, ini efektif dalam menyelesaikan penyakit dan menjaga kebugaran. Praktisi menjadi orang yang berpikir untuk orang lain dengan hati yang tidak mementingkan diri sendiri, menanggung kehilangan dan kesulitan selama konflik kepentingan, melepaskan kebencian dan kekesalan, mendisiplinkan diri dengan ketat, menjaga hati yang damai selama konflik, menjadi lebih baik, meningkatkan karakter mereka, dll. Praktisi mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk mengultivasi diri mereka sendiri. Sangat jelas Falun Dafa bermanfaat bagi negara dan rakyat, dan memiliki banyak manfaat tanpa membahayakan."

Praktisi Polandia Maria berbicara di depan Kedutaan Besar Tiongkok

Maria mengatakan bahwa semangat 25 April menunjukkan kontras yang mencolok antara kebaikan dan kekejaman. "Kami meminta staf Kedutaan Besar Tiongkok untuk tidak mengikuti PKT menuju kehancurannya." Dia berkata, "Kami berharap bahwa mereka dapat segera sadar dan mempelajari fakta-fakta, dan tidak kehilangan harapan terselamatkan."

Dokter: Saya ingin tahu tentang Falun Dafa dan Sejati-Baik-Sabar

Monika adalah seorang psikolog. Dia mengatakan kepada seorang praktisi bahwa dia sangat mengagumi budaya dan seni Tiongkok, dan mempelajari Konfusianisme Tiongkok dan teknik akupunktur pengobatan Tiongkok.

Monika, yang mencintai budaya tradisional Tiongkok, mengambil banyak foto informasi tentang Falun Dafa. Dia terkejut dengan kekejaman PKT.

Dia kebetulan parkir di dekat kedutaan Tiongkok hari itu. Ketika dia melihat spanduk yang dipajang praktisi di depan kedutaan Tiongkok, dia datang untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dia terkejut ketika membaca isinya, dan bertanya bagaimana penganiayaan yang begitu mengerikan bisa terjadi di Tiongkok dengan budayanya yang luas dan mendalam. Dia mengeluarkan ponselnya dan mulai memotret papan. Dia berterima kasih kepada praktisi yang memberinya brosur informasi. Dia berkata dalam bahasa Mandarin, "Saya ingin daring untuk mengetahui tentang Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar dan praktisi."

Ketika kegiatan berakhir dan praktisi mengatur papan dan spanduk mereka, dua orang muda keluar dari Kedutaan Besar Tiongkok dengan ekspresi ganas di wajah mereka. Dengan nada tidak ramah mereka mengatakan kepada polisi yang bertugas, "Kegiatan itu melebihi batas waktu." Petugas polisi Polandia memandang mereka dan dengan tenang berkata, "Tidak masalah. Semuanya baik-baik saja."