(Minghui.org) Praktisi mengadakan kegiatan di dekat Balai Kota Jenewa (l'Hôtel de Ville) pada tanggal 19 April 2024, untuk menandai peringatan 25 tahun Permohonan Damai 25 April. Beberapa anggota Dewan Kota Jenewa berbicara pada acara tersebut untuk menyatakan dukungan mereka terhadap praktisi.
Praktisi melakukan latihan dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di dekat Balai Kota Jenewa pada tanggal 19 April.
Beberapa praktisi memperagakan latihan Falun Dafa sementara yang lain membagikan brosur, mengklarifikasi fakta, dan mengumpulkan tanda tangan yang menyerukan diakhirinya penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Pemandangan yang damai ini menarik banyak orang untuk berhenti dan menonton. Beberapa anggota parlemen menyambut praktisi dengan antusias dan berbicara untuk mendukung Falun Dafa. Beberapa wisatawan berbicara dengan praktisi dan meminta informasi lebih lanjut mengenai latihan ini.
Walikota Jenewa: Kebebasan Berkeyakinan Adalah Nilai Paling Mendasar
Walikota Alfonso Gomez dari Kota Jenewa (foto internet)
Alfonso Gomez, Walikota Jenewa, mengatakan, “Saya dapat mengatakan atas nama Kota Jenewa bahwa kota kami selalu mementingkan kebebasan beragama, kebebasan berekspresi, kebebasan berkeyakinan, dan bagi kami ini adalah nilai yang paling mendasar. Oleh karena itu, kami menghormati demokrasi, kami menghormati satu sama lain, kami sangat mementingkan nilai-nilai ini, dan kami mendukung setiap kegiatan yang diluncurkan dengan semangat ini di negara kami sendiri atau di dunia internasional.”
Legislator Mengecam Penganiayaan
Francois Baertschi, Anggota Dewan Agung Kanton Jenewa dan Ketua Partai Gerakan Sipil Jenewa (foto internet)
Francois Baertschi telah berbicara atas nama praktisi Falun Dafa sejak awal penganiayaan. Dia berkata, “Biasanya kami tidak ikut campur dalam urusan negara lain. Namun, ketika perilaku yang tidak dapat diterima ini terjadi, memang kita tidak bisa tinggal diam. Jadi kami mendukung para korban dan berharap solusi yang mengarah ke arah yang benar. Saya percaya seseorang harus selalu menyimpan harapan.”
Marjorie de Chastonay, anggota Dewan Agung Kanton Jenewa, menandatangani dukungan untuk mengakhiri penganiayaan.
Marjorie de Chastonay berkata, “Falun Gong telah dianiaya di Tiongkok selama 25 tahun, jadi penting bagi kami, sebagai anggota Partai Hijau di Jenewa, untuk mendukung kegiatan mereka yang dianiaya karena ini adalah masalah menjaga hak dasar dan hak asasi manusia. Selama 25 tahun mereka [Falun Gong] telah bekerja keras untuk melawan penganiayaan, menunjukkan kebenaran, dan berusaha agar suara mereka didengar. Saya pikir kita harus mendengarkan mereka dan menyadari bahwa penganiayaan masih terjadi di Tiongkok.”
Jean-Luc von Arx, Anggota Partai Tengah Dewan Kota Jenewa (foto internet)
Jean-Luc von Arx berkata, “Pertama-tama saya ingin mengungkapkan kekaguman saya kepada anda atas pekerjaan yang telah anda lakukan [untuk melawan penganiayaan]. Anda telah bertahan selama 25 tahun. Di negara kami, kami beruntung memiliki demokrasi, dan kami sangat memahami jenis konfrontasi yang anda lakukan, dan kami terkesan dan terkejut melihat anda mengulangi tugas ini dengan teratur. Memberkati anda atas apa yang anda lakukan. Saya berharap suara ini akhirnya didengar.”
Carole Fumeaux, sekretaris jenderal organisasi non-pemerintah Liga Internasional Melawan Rasisme dan Anti-Semitisme (LICRA), mampir di acara tersebut. Dia berkata bahwa dia sangat tersentuh ketika melihat praktisi melakukan latihan dan menandatangani petisi untuk menyatakan dukungannya terhadap upaya mereka mengungkap penganiayaan.
Orang-orang menandatangani petisi untuk mengakhiri penganiayaan.
Jalan tempat dewan berada juga merupakan tempat wisata sehingga ramai dikunjungi orang. Pejalan kaki berhenti untuk menyaksikan praktisi memperagakan latihan dan mengambil foto dengan ponsel mereka. Beberapa orang mengambil materi informasi, membacanya, dan menandatangani petisi.
Latar Belakang: Apa Itu Permohonan Damai 25 April?
Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) pertama kali diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi di Changchun, Tiongkok, pada tahun 1992. Disiplin spiritual ini sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Jutaan orang telah mempelajari ajaran—yang didasarkan pada prinsip Sejati, Baik, Sabar serta lima perangkat latihan lembut—dan mengalami peningkatan kesehatan dan kebahagiaan.
Pada tanggal 23 & 24 April 1999, petugas polisi di Tianjin, sebuah kota dekat Beijing, menyerang dan menangkap puluhan praktisi yang berkumpul di luar kantor majalah. Mereka datang ke sana untuk membahas kesalahan yang ada dalam artikel yang baru diterbitkan yang menyerang Falun Dafa. Ketika berita penangkapan menyebar dan lebih banyak praktisi bertanya kepada pejabat, mereka diberi tahu bahwa mereka harus mengajukan banding ke Beijing.
Hari berikutnya, tanggal 25 April, sekitar 10.000 praktisi Falun Dafa secara spontan berkumpul di kantor Pusat Banding di Beijing, seperti yang diperintahkan oleh pejabat Tianjin. Silaturahmi berlangsung damai dan tertib. Beberapa perwakilan Falun Dafa dipanggil untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok, Zhu Rongji, dan anggota stafnya. Malam itu, kekhawatiran praktisi terjawab. Praktisi yang ditangkap di Tianjin dibebaskan dan semua orang pulang.
Jiang Zemin, mantan kepala PKT, menganggap popularitas disiplin spiritual yang semakin meningkat sebagai ancaman terhadap ideologi ateistik PKT. Kemudian pada tanggal 20 Juli 1999 Jiang Zemin mengeluarkan perintah untuk melarang Falun Dafa.
Minghui.org telah mengonfirmasi kematian ribuan praktisi karena penganiayaan selama bertahun-tahun; jumlah sebenarnya diduga jauh lebih tinggi. Lebih banyak lagi yang dipenjara dan disiksa karena keyakinan mereka.
Ada bukti nyata bahwa PKT mendukung pengambilan organ dari praktisi yang ditahan, yang dibunuh untuk memasok industri transplantasi organ.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org