(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa membentangkan spanduk di Princes Bridge di pusat kota Melbourne pada 27 April 2024 untuk menandai peringatan 25 tahun permohonan 25 April.

Princes Bridge berada di samping stasiun kereta pusat dan berusia lebih dari 130 tahun. Ini adalah salah satu bagian jalan tersibuk di Melbourne, dengan turis sepanjang tahun. Spanduk praktisi yang berisi informasi tentang Falun Gong sangat menarik perhatian.

Banyak penduduk dan wisatawan mengetahui tentang penganiayaan brutal yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa dan menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri kekejaman tersebut.

Spanduk terbentang di Princes Bridge untuk menandai permohonan 25 April

Pada malam 25 April, praktisi mengadakan rapat umum di pusat kota dan menyalakan lilin untuk mengenang para praktisi yang meninggal dalam penganiayaan yang dilakukan oleh PKT selama 25 tahun terakhir.

Nyala lilin di pusat kota Melbourne pada malam tanggal 25 April

Legislator Victoria: Kagum terhadap Upaya Praktisi Falun Dafa untuk Memprotes Penganiayaan Dikagumi

Pada kesempatan memperingati 25 tahun permohonan damai 25 April, David Limbrick, anggota Dewan Legislatif Victoria, mengatakan bahwa kegigihan praktisi Falun Gong dalam melawan penganiayaan sangat mengesankan.

David Limbrick, anggota Dewan Legislatif Victoria (Foto disitus David Limbrick)

“Sebagai orang yang sangat mendukung pembelaan hak asasi manusia, saya mendukung hak praktisi Falun Gong untuk memperjuangkan kebebasan berekspresi dan berkumpul pada 25 April 1999,” ujarnya.

Dia menunjukkan bahwa sangat disesalkan bahwa PKT kemudian mengambil tindakan represif terhadap praktisi Falun Gong. Sejak itu [20 Juli 1999], mereka terus dianiaya di Tiongkok. Dia mengatakan bahwa kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul, dan kebebasan berkeyakinan adalah hal yang sangat penting. Dia berharap bisa melihat orang-orang yang dianiaya karena membela keyakinannya mendapatkan kembali kebebasannya.

Limbrick berkata selama 25 tahun, praktisi Falun Gong teguh pada keyakinan mereka dan dia menyerukan agar penganiayaan diakhiri.

Dia mengatakan bahwa sangat penting bagi pejabat terpilih untuk mengetahui penganiayaan yang terjadi di negara lain, terutama mengingat apa yang baru-baru ini kita saksikan ketika kekuatan asing [PKT] menyusup ke negara-negara Barat, bahkan Australia. Untuk memahami sepenuhnya mengapa insiden ini terjadi, kita harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai penganiayaan terhadap orang-orang di negara lain, dan harus bersuara untuk mendukung mereka yang hak asasinya dilanggar di bawah rezim otoriter.

Scott Welsh, Ph.D. mengajar menulis kreatif, sosiologi, dan mata pelajaran lainnya di Universitas Melbourne dan Universitas Victoria. Dia berkata bahwa dia menandatangani petisi karena memahami penderitaan praktisi Falun Gong di Tiongkok. Setelah mengetahui latar belakang kegiatan hari itu, beliau terinspirasi dari semangat seruan 25 April.

Dr. Scott Welsh menandatangani petisi.

“Mereka telah menderita penganiayaan parah selama 25 tahun terakhir dan saya sangat bersimpati,” katanya.

“Fakta bahwa mereka mampu menyampaikan tuntutan mereka tanpa rasa takut dengan berkumpul secara damai [25 tahun lalu] sungguh menginspirasi dan saya sangat mengagumi keberanian mereka karena bahkan di masyarakat saya pun terdapat hal-hal yang menindas, namun saya tidak berani melawan [secara damai], dan risiko yang ditanggung oleh praktisi Falun Gong di Tiongkok jauh melebihi risiko yang saya alami.”

Dr. Welsh berkata bahwa semangat damai dan rasional pada 25 April memberikan inspirasi bagi warga Tiongkok, Australia, dan negara lainnya.

Dia juga mengatakan bahwa mematuhi prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati, Baik, Sabar adalah cara hidup yang terbaik. Dia berkata, “Saya akan berusaha keras untuk mempraktikkannya, tetapi saya mungkin tidak selalu bisa melakukannya. Ini adalah nilai-nilai universal. Jika masyarakat mengikuti prinsip-prinsip ini, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik.”

Dr. Welsh menambahkan, “Sebagai seorang guru, [mengikuti prinsip-prinsip ini] adalah cara yang baik untuk memastikan kohesi dan profesionalisme dalam kelompok pengajar dan untuk berhasil mentransfer pengetahuan kepada siswa.”

Pemerintah Australia Harus Membantu Menghentikan Pengambilan Organ Hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT

Lynne Ross, dari Black Rock, pinggiran pantai Melbourne, adalah eksekutif layanan pelanggan di sebuah agensi. Setelah menandatangani petisi menentang penganiayaan, dia berkata, “Saya tidak setuju dengan segala bentuk penindasan maupun penganiayaan terhadap Falun Gong. Ini harus dihentikan sepenuhnya.”

Lynne Ross menandatangani petisi.

Lynne mengatakan dia juga tersentuh oleh keberanian dan semangat tanpa pamrih yang ditunjukkan oleh praktisi Falun Gong selama permohonan damai 25 April 1999. Dia mengatakan bahwa selama 25 tahun terakhir, semangat ini menginspirasi praktisi dan orang-orang Tiongkok, serta orang-orang di seluruh dunia.

“Saya pernah mengunjungi Tiongkok dan terinspirasi oleh cara orang-orang mengekspresikan pandangan mereka dengan cara ini [melalui permohonan damai] dan menggunakan kekuatan keyakinan mereka untuk membantu diri mereka sendiri. Saya mendukung mereka,” katanya.

“Saya sangat percaya pada kekuatan rakyat dan hak masyarakat untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan secara damai. Saya sangat meyakini hal ini dan menurut saya setiap orang berhak menjalani gaya hidup yang mereka inginkan. Setiap orang harus memiliki kebebasan berkeyakinan, kebebasan berbicara, dan kebebasan berpendapat politik, serta hidup bebas tanpa pengawasan, penindasan, atau penganiayaan yang berlebihan.”

Dia terkejut ketika mengetahui tentang pengambilan organ paksa oleh PKT terhadap praktisi Falun Dafa yang masih hidup. “Saya menentang kejahatan dan pembunuhan semacam ini. Ini sungguh mengerikan.”

Dia melanjutkan, “Pemerintah kita harus mengambil tindakan untuk menghentikan hal ini. Setelah saya online untuk mencari informasi lebih lanjut, saya akan berbicara dengan anggota parlemen federal saya, seorang anggota parlemen independen, tentang masalah ini dan meminta bantuannya.”

Sejati-Baik-Sabar Penting bagi Manusia

Katherine Watty tinggal di distrik Burnley di Melbourne dan merupakan perawat onkologi sebelum pensiun. Dia berkata, “Ketika mengunjungi Tiongkok pada tahun 2017 atau 2018, saya melihat penindasan yang terjadi. Praktisi Falun Gong tidak memiliki kebebasan berkeyakinan dan terpaksa meninggalkan kampung halamannya karena penganiayaan. Ini sangat tidak adil.”

Katherine Watty, pensiunan perawat, menandatangani petisi.

Dia berkata bahwa Sejati-Baik-Sabar penting bagi umat manusia dan setiap orang harus mengikuti nilai-nilai ini.