(Minghui.org) Seorang pria di Kota Jinan, Provinsi Shandong, baru-baru ini dijatuhi hukuman dua tahun karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Dia telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

Yang Yong, 52 tahun, ditangkap di rumahnya pada tanggal 10 Mei 2022, oleh Yu Dezhao dan orang lain di Kantor Polisi Yaojia. Mereka menyita komputer, printer, dan buku-buku Falun Gong serta materi informasi. Polisi menyatakan bahwa dia dilaporkan oleh seorang pria yang kamera pengintainya merekam Yang sedang membagikan materi Falun Gong di gedung apartemennya pada tanggal 12 April 2022. Mereka memaksanya untuk membayar uang jaminan sebesar 5.000 yuan sebelum membebaskannya dengan jaminan.

Petugas Yu menelepon Yang beberapa kali pada bulan Juli 2022 dan memerintahkan dia untuk melapor ke kantor polisi untuk menandatangani pemberitahuan penahanan kriminalnya. Yang menolak untuk mematuhi dan bersikeras agar polisi membatalkan penahanannya. Untuk menghindari ditahan kembali, dia bersembunyi dan tinggal jauh dari rumah.

Petugas Yu menelepon Yang lagi pada tanggal 14 Februari 2023, masih berniat untuk menahannya. Yang bersembunyi lagi di dekat Kota Rizhao, hanya untuk ditangkap pada tanggal 7 Maret 2023, ketika dia sedang berkendara dengan seorang temannya untuk kembali ke Jinan dan polisi lalu lintas menghentikan mereka untuk memeriksa identitas mereka. Dia dimasukkan ke Pusat Penahanan Jinan.

Kejaksaan Distrik Lixia menyetujui penangkapan Yang dan memindahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Tianqiao, yang bersama dengan Pengadilan Distrik Tianqiao, ditunjuk untuk menangani kasus-kasus Falun Gong di wilayah Jinan dan sekitarnya.

Anggota keluarga Yang mengajukan permohonan untuk menjadi pembela non-pengacara pada bulan Agustus 2023, namun hakim Lyu Zhaoke tidak pernah mengeluarkan tanggapan resmi. Keluarga tersebut kemudian menyewa pengacara untuk Yang. Pada tanggal 21 Maret 2024, pengacara menelepon keluarga dan menyampaikan pesan kepada hakim, yang mengatakan bahwa jika anggota keluarga Yang menjadi pembela non-pengacaranya, semua yang dia katakan terkait Falun Gong di pengadilan mungkin akan mengakibatkan penangkapan terhadap dirinya sendiri.

Keesokan harinya, tanggal 22 Maret, hakim memberi tahu pengacara bahwa sidang virtual atas kasus Yang telah dijadwalkan pada tanggal 28 Maret. Baik pengacara maupun keluarga Yang memprotes sidang dengan format virtual tersebut dan menuntut sidang tatap muka. Hakim menjadwalkan ulang sidang pada 7 April.

Selama persidangan pada tanggal 7 April, hakim memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk mendukung dakwaan terhadap Yang dan mengembalikan kasus tersebut ke kejaksaan untuk mendapatkan lebih banyak bukti. Namun hanya tiga hari kemudian, pengacara Yang diberi tahu oleh pengadilan bahwa sidang berikutnya telah dijadwalkan pada tanggal 24 April, ketika hakim akhirnya menjatuhkan hukuman dua tahun penjara kepada Yang.