(Minghui.org)  Anggota keluarga adalah orang yang paling sering berinteraksi dengan kita. Dari sudut pandang manusia biasa, andalah yang paling mengenal diri sendiri. Saat anda berada di tengah masyarakat, anda mungkin menutupi kekurangan anda dan memamerkan kelebihan anda. Namun, di rumah, anda lebih santai dan sisi asli anda terungkap. Dari sudut pandang kultivasi, dari Fa, saya memahami bahwa Guru Li akan menggunakan kata-kata orang lain untuk memberi petunjuk kepada saya. Saya juga memahami bahwa menggunakan perkataan anggota keluarga adalah cara yang paling nyaman. Artinya, apa yang dikatakan anggota keluarga kita tidak bisa diabaikan.

Keluarga saya telah banyak membantu saya dalam berkultivasi. Saya ingin berbagi pengalaman saya.

Membantu Kita Menemukan Keterikatan

Suami saya bukan seorang praktisi. Kekurangan yang dia tunjukkan kepada saya selalu sangat akurat. Namun, saya sering kali tidak yakin pada saat itu dan bertengkar dengannya. Belakangan saya menyadari bahwa alasan keakuratannya adalah karena dia mengenal saya dengan baik dan juga karena Guru menggunakan kata-kata darinya untuk menyadarkan saya.

Selain “mengingatkan,” anggota keluarga juga mempunyai peran “menunjukkan.” Praktisi berusaha dengan keras untuk menghilangkan keterikatan. Pada saat yang sama, manusia biasa juga mempunyai kualitas baik yang patut dipelajari. Terkadang konsep kita sendiri menghalangi kita untuk menyadari hal ini. Mengubah konsep manusia sering kali dimulai dari belajar dari detail kecil yang sering kita lewatkan.

Misalnya, saat melakukan pekerjaan rumah tangga, saya terkadang terdesak oleh waktu. Oleh karena itu, saya cenderung mengerjakan sesuatu dengan cepat tanpa memperhatikan kualitas dan detail. Namun, ketika saya melakukan sesuatu dengan lambat, suami saya akan mengatakan saya tidak efektif dan efisien.

Saya menemukan bahwa dia benar. Saat terburu-buru menyiapkan makanan untuk dimasak, saya mengabaikan terlalu banyak detail. Hal ini mengakibatkan, misalnya, sayuran tidak dicuci bersih dan hasil memasaknya agak buruk. Namun, saat saya memasak dengan kualitas, saya pikir banyak waktu yang terbuang.

Suami saya pernah mengatakan bahwa saya tidak mengamati dan belajar dari orang lain, dan sering gagal dalam mengasimilasi informasi. Ini memang salah satu masalah saya. Sekarang, setelah melakukan perbaikan terus-menerus, saya mengalami sedikit kemajuan.

Semua Hal Terhubung

Di permukaan, tampaknya tidak menjadi masalah seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan rumah tangga. Kultivasi adalah hal yang paling penting. Tetapi semua hal, besar atau kecil saling terhubung. Ketika saya lebih memperhatikan detail pekerjaan rumah tangga, saya juga menjadi lebih perhatian ketika belajar Fa. Saya juga menemukan cara yang lebih sederhana dan efisien untuk melakukan pekerjaan dengan komputer saya.

Konsep Manusia Terungkap dalam Sebuah Argumen

Suami saya mempunyai temperamen yang buruk. Saya telah berjuang dengan keadaan ini selama bertahun-tahun. Saya merasa dia tidak menghormati saya. Saya merasa ini tidak adil dan saya merasa sangat sedih. Belakangan saya menyadari bahwa saya berpikiran sempit.

Misalnya, beberapa waktu lalu, dia marah dan membentak saya karena saya bersikeras mengikuti konsep tertentu. Jika ini terjadi di masa lalu, saya pasti tidak akan sanggup menanggungnya. Kali ini, saya tidak terlalu terpengaruh. Saya segera tenang dan juga menyadari masalah saya setelah itu.

Saya kemudian memahami bahwa alasan suami saya begitu marah adalah karena konsep saya yang tercermin dalam masalah ini adalah konsep yang kuat dan bertahan lama. Konsep itu sering muncul dengan sendirinya, namun saya tidak menyadarinya. Jika saya tidak dimarahi, saya sama sekali tidak akan menyadari masalah ini. Masalahnya adalah saya sering mengkhawatirkan hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah jauh sebelumnya dan dengan pikiran yang sangat negatif. Saya tidak menghadapi masalah tersebut dengan sikap positif dan percaya diri. Dari sudut pandang Fa, saya memahami bahwa baik atau buruk bisa datang dari satu pikiran. Kita harus memikirkan hal-hal positif.

Setelah kejadian ini, ketika saya menemui sesuatu yang saya rasa menyusahkan atau menakutkan, saya mencoba mengubah pola pikir saya dan berpikir, “Tidak apa-apa, saya bisa melakukannya” daripada “Ups, itu bermasalah. Saya tidak bisa mengatasinya.” Saya sekarang merasa konsep manusia saya perlahan-lahan berubah. Saya bersyukur suami saya membantu saya menyadari hal ini.

Suami saya sering membicarakan masalah saya, tapi di saat yang sama, dia tidak suka diomeli. Namun perkataannya membantu saya menyadari masalah saya sehingga saya dapat meningkat. Hal ini  tentunya bermanfaat bagi saya.

Pada saat yang sama, saya juga menemukan bahwa beberapa masalah suami saya menjadi cermin yang memungkinkan saya melihat masalah saya sendiri. Saya juga mempunyai masalah yang sama yaitu tidak suka orang lain mengganggu atau mengomeli saya. Meskipun sekarang saya sudah banyak berubah, saya tetap tidak boleh menganggap enteng hal ini. Saya merasa suami sangat membantu saya berkultivasi dalam segala aspek.

“Sederhana dan Mudah”

Guru berkata, 

“...jalan besar adalah paling sederhana dan paling mudah..” (Bab I Karakteristik Falun Dafa, Maha Metode Menuju Kesempurnaan)

Saya sendiri juga merasakan prinsip “sederhana dan mudah.” Beberapa konsep yang sudah terpancang mungkin tampak keras kepala. Sebenarnya, perubahan tersebut tidak terlalu sulit. Kita bisa memulainya dari hal-hal kecil yang diingatkan keluarga kita. Kalau kita tidak tahu, perhatikan saja apa yang ditampilkan oleh keluarga kita. Sesederhana itu.

Faktanya, tidak hanya keluarga saya, tetapi juga teman, kolega, dan rekan praktisi sedang membantu saya, menjadi model, cermin, dan inspirasi yang berbeda. Saya juga menyadari bahwa Guru berusaha sebaik mungkin untuk membantu kita dan berharap kita dapat berhasil dalam berkultivasi. Guru telah membuat segala macam pengaturan untuk ini. Selain itu, Fashen Guru selalu ada untuk menjaga kita dan akan berusaha sebaik mungkin membantu kita dengan cara yang sederhana dan mudah. 

Ini adalah pemahaman pribadi saya. Harap tunjukkan jika ada yang tidak pantas.