(Minghui.org) Seorang warga Kota Fushun, Provinsi Liaoning, berusia 52 tahun, dijatuhi hukuman empat setengah tahun dengan denda 18.000 yuan beberapa minggu setelah dia diadili pada tanggal 16 Mei 2024, karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan kultivasi jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Putusan bersalah terhadap Lyu Qing dikeluarkan oleh Pengadilan Distrik Dongzhou dan ditandatangani oleh hakim ketua Zhang Yang, hakim Li Ying dan Li Chunmei, panitera Liu Mingkun, dan jaksa Su Congduo (yang juga merupakan wakil kepala jaksa di Kejaksaan Distrik Dongzhou).

Secara hukum, putusan harus mencakup pernyataan yang dibuat oleh pihak penuntut dan pembela. Namun, putusan terhadap Lyu tidak menyebutkan kesaksian istrinya terhadap polisi karena memaksanya menandatangani kertas kosong, yang kemudian diisi dengan bukti-bukti palsu yang memberatkannya. Hakim Zhang hanya memperbolehkan pengacara pembela untuk membacakan kesaksiannya dengan lantang selama persidangan.

Lyu, seorang karyawan Pabrik Minyak Kedua Perusahaan Petrokimia Fushun, saat ini sedang mengajukan banding atas hukuman yang sewenang-wenang saat ditahan di Pusat Penahanan Kota Fushun (juga dikenal sebagai Pusat Penahanan Nangou). Hukuman terakhirnya didahului dengan hukuman penjara sebelumnya yaitu dua tahun dan sebelas bulan setelah penangkapannya pada tahun 2016. Dia mengalami penyiksaan selama penahanannya dan menderita luka parah. Bahkan bertahun-tahun setelah dibebaskan dari penjara pada bulan Juni 2019, dia masih belum pulih sepenuhnya.

Penangkapan Terbaru

Lyu ditangkap di luar gedung apartemennya pada pukul 14.00, tanggal 19 Oktober 2023, oleh petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Dongzhou dan Kantor Polisi Dongzhou. Polisi menggerebek rumahnya dan membawanya ke Pusat Penahanan Kota Fushun.

Saat Lyu ditahan, polisi memanggil istrinya ke Kantor Polisi Dongzhou. Awalnya, dia menolak, namun mengalah setelah kapten Zhang Aiqun dari Departemen Kepolisian Distrik Dongzhou mengancam akan mencantumkannya sebagai “tersangka” jika dia menolak menjadi “saksi penuntut.”

Petugas Nian Banghe merekam interogasi istri Lyu. Dia mengangkat selembar kertas dan menanyainya apakah Lyu telah mencetaknya. Namun tidak jelas apa yang tertulis di kertas itu atau apakah istrinya menjawab pertanyaan tersebut.

Kapten Zhang dan wakil kapten Zhang Zhe, bersama dengan petugas Meng Xianyu dari Kantor Polisi Dongzhou, memerintahkan istri Lyu untuk menandatangani dan mengambil sidik jari pada empat lembar kertas kosong. Di bawah tekanan, dia melakukan apa yang diperintahkan.

Istri Lyu menyewa seorang pengacara untuk mewakilinya. Pengacara mengunjunginya di pusat penahanan dan mengetahui bahwa dia sulit tidur. Istrinya mengajukan permintaan jaminan ke Kejaksaan Distrik Dongzhou. Alih-alih membebaskan Lyu dengan jaminan, kejaksaan malah mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi terhadapnya dan mendakwanya pada tanggal yang tidak diketahui.

Persidangan

Sebelum sidang pengadilan pada tanggal 16 Mei 2024, istri Lyu mengajukan kesaksian tertulis melawan polisi karena memaksanya menandatangani kertas kosong di kejaksaan dan pengadilan, namun tidak mendapat tanggapan.

Selama persidangan, jaksa Su membacakan dengan lantang setiap bukti penuntutan yang diberikan polisi. Istri Lyu terkejut mendengar polisi “mencatat” lebih dari dua halaman “pengakuan” yang dia buat “terhadap” suaminya selama interogasi pada tanggal 19 Oktober 2023. Dia tidak pernah mengatakan apa pun yang dapat memberatkan suaminya. Sebaliknya, dia dipaksa menandatangani empat lembar kertas kosong. Namun, Jaksa Su tidak pernah menyebutkan kesaksian tertulisnya melawan polisi. Kemudian, Hakim Zhang mengizinkan pengacara Lyu membacakan kesaksiannya.

Sebagai bukti penuntutan, Su juga mengutip sebuah flash drive yang disita dari rumah Lyu yang berisi sejumlah file audio (dalam format mp3 dan mp4). Lyu mengatakan bahwa semua file audio itu berisi informasi Falun Gong dan menantang Su untuk memutarnya di pengadilan. Dia menekankan bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong dan isi file audio sepenuhnya sah. Tidak jelas apakah Su memutar salah satu file audio tersebut.

Lyu juga menceritakan bagaimana Falun Gong memulihkan kesehatannya dan mengubahnya menjadi orang yang lebih baik. Dia terjangkit hepatitis B pada usia pertengahan 20-an tahun dan kemudian menderita sirosis hati yang parah. Orang tuanya menghabiskan seluruh tabungan mereka untuk perawatan medisnya tetapi tidak ada yang membantu. Kemudian, seorang teman menyarankan agar dia membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Gong. Dia mengindahkan nasihat tersebut dan terkejut melihat rasa sakitnya sembuh pada hari pertama dia mulai membaca buku tersebut. Dia kagum dan memutuskan untuk berlatih Falun Gong dengan serius. Dia menjalani pemeriksaan satu tahun kemudian dan semua indikator kesehatannya kembali normal.

Sebagai anak bungsu dari empat saudara, Lyu sangat dimanjakan saat tumbuh dewasa. Setelah dia berlatih Falun Gong, dia belajar untuk lebih memperhatikan orang lain. Suatu kali, dia pergi berbelanja dan diberi uang kembalian tambahan sebesar 95 yuan. Dia segera mengembalikan uang itu kepada penjualnya.

Lyu berkata kepada hakim dan jaksa, “Seandainya saya tidak belajar Falun Gong, apakah menurut Anda saya akan mengembalikan uang itu?” Saat ini di Tiongkok, sangat umum bagi orang untuk menghasilkan uang tambahan dengan cara apa pun yang memungkinkan.

Dia menuntut pembebasan. Hakim mengabaikan permintaannya dan menjatuhkan hukuman kepadanya tidak lama setelah sidang (tanggal pastinya tidak diketahui).

Laporan terkait:

Pria 52 Tahun Diadili karena Keyakinannya, Istri Dipaksa Tanda Tangan dan Sidik Jari di Kertas Kosong