(Minghui.org) Guru Li Hongzhi berkata dalam Zhuan Falun,

“Ada seseorang tangannya memegang buku saya, berteriak-teriak sambil berjalan di jalan raya: “Ada Guru Li yang melindungi saya tidak takut ditabrak mobil.” Ini adalah merusak Dafa, orang semacam ini tidak akan dilindungi, sebetulnya seorang pengikut yang sejati berkultivasi tidak akan berbuat seperti ini.” (“Ceramah 3,” Zhuan Falun)

Saya terkejut saat pertama kali membaca kalimat ini dan berpikir, “Siapa yang akan melakukannya?” Saya pikir bahwa saya tidak akan pernah menjadi seperti yang dikatakan ini, jadi apa yang Guru katakan tidak berlaku bagi saya. Namun, dengan belajar Fa dan berkultivasi lebih lanjut, saya menyadari bahwa saya memang mempunyai konsep yang tidak pantas.

Suatu hari, saya melihat rambut yang tidak biasa tumbuh di tubuh saya. Saya tidak suka tampilannya, jadi saya mencabutnya. Sepotong kecil kulit juga terdampak. Ketika saya melihat kulit yang radang, saya berpikir, “Mengapa saya tidak peduli saat mencabut rambut dan merusak kulit saya?”

Mencari ke dalam, saya menyadari bahwa meskipun hal itu tampak kecil, itu menunjukkan bahwa saya mempunyai pikiran tidak lurus seperti orang yang dibicarakan Guru. Saya pikir bahwa tubuh praktisi Falun Dafa luar biasa. Mereka tidak akan sakit atau terinfeksi, itulah sebabnya saya mencabuti kulit saya begitu saja.

Saya terkejut saat menyadari bahwa saya sebenarnya mempunyai pemikiran yang salah. Menggali lebih dalam lagi, saya menemukan bahwa saya memiliki pola pikir yang salah, dan berpikir bahwa karena Guru dan Dafa melindungi saya, serta tidak ada bahaya atau hal buruk yang akan terjadi pada saya. Hasilnya, saya merasa bisa melakukan apa pun yang saya inginkan tanpa mengkhawatirkan konsekuensinya. Sikap salah seperti itu tidak ada bedanya dengan bertindak ceroboh sambil berpikir bahwa Guru dan Dafa akan melindungi saya. Saya sebenarnya menggunakan perlindungan Guru dan Dafa sebagai alasan untuk menuruti keegoisan dan sifat jahat saya. Pola pikir ini bertentangan langsung dengan karakteristik alam semesta.

Saya juga teringat beberapa kejadian di masa lalu ketika saya berani melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan cedera. Saya memiliki mentalitas yang sama dan berpikir bahwa tidak akan terjadi apa-apa pada saya. Guru melindungi saya, jadi meskipun sesuatu yang buruk terjadi, itu tidak serius. Saya juga makan banyak makanan dingin atau begadang hingga larut malam. Saya tidak takut pada apa pun karena saya mendapat perlindungan Guru.

Karena pemikiran dan tindakan saya yang salah, saya mengalami beberapa masalah kesehatan. Namun, saya tidak menyadari masalah saya dan bertanya-tanya mengapa kesehatan saya terpengaruh. Bukankah seharusnya saya terbebas dari semua ini? Dalam hati, saya mulai bimbang dan ragu terhadap Fa.

Menelusuri diri saya lebih dalam lagi, saya menyadari bahwa saya berpegang pada pemikiran bahwa Guru akan melindungi saya dalam keadaan apa pun. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan saya, saya mengeluh dan bertanya-tanya mengapa Guru tidak melindungi saya. Saya mulai meragukan kekuatan Dafa. Jika saya terus berpikir seperti itu, saya menunjukkan rasa tidak hormat kepada Guru dan Fa.

Saya ingat ketika badan saya terasa gatal atau digigit nyamuk atau telinga saya gatal, saya akan menggaruk sekuat tenaga. Saya berperilaku seperti itu karena meskipun saya belajar Fa, saya tidak benar-benar memahami prinsip-prinsip Fa dan tidak tahu bagaimana mengultivasi diri sendiri. Akibatnya, saya masih menyimpan kebencian dan sedikit sekali kesabaran. Saat merasa gatal, saya menggaruknya sekuat tenaga, seolah-olah melakukan itu bisa menghilangkan rasa dendam saya. Perilaku saya juga merupakan perwujudan sifat iblis saya. Pemahaman saya yang salah terhadap perlindungan Guru membuat saya melampiaskan kebencian saya menjadi semakin tidak bermoral.

Dengan pola pikir yang salah, kesehatan saya pun rusak. Meskipun saya menyadari petunjuk Guru, saya masih gagal meluruskan pikiran salah dan berpikir bahwa saya akan mendapatkan kembali kesehatan saya.

Ketika sesuatu tidak terjadi seperti yang saya harapkan dan ketika saya mulai mengalami masalah pendengaran, dari pada meningkatkan pemahaman saya berdasarkan prinsip-prinsip Fa, saya mulai berpikir seperti manusia biasa. Meskipun saya tidak berani memunculkan pikiran tidak hormat terhadap Guru dan Dafa, saya mengembangkan banyak pikiran buruk. Sekarang, saya senang menyadari keterikatan saya yang tersembunyi sebelum saya tergelincir ke dalam keadaan yang lebih berbahaya.

Setelah menggali lebih dalam, saya menyadari bahwa saya selama ini memperlakukan belas kasih Guru dan kekuatan Dafa sebagai perisai, di mana saya dapat melakukan apa pun yang saya ingin lakukan tanpa harus mengkhawatirkan konsekuensinya. Ketika tindakan egois saya tidak terlindungi seperti yang saya harapkan, saya mulai merasa tidak seimbang dan mulai memendam kebencian, seolah-olah Guru dan Dafa berutang sesuatu kepada saya. Saya menyadari bahwa di balik pemikiran saya terdapat keegoisan, dan saya mencoba menggunakan Guru dan Dafa untuk memuaskan keinginan egois saya. Pemikiran yang sangat jahat ini menunjukkan bahwa saya menyimpang dari Fa.

Sekarang setelah menggali keterikatan ini, saya melihatnya dalam perilaku saya yang lain. Tidak ada masalah kecil dalam kultivasi. Di balik hal-hal kecil ini terdapat celah kebocoran besar yang harus dilepaskan melalui kultivasi Xinxing. Saya gagal melakukannya untuk waktu yang lama. Saya salah dan gagal memenuhi harapan Guru. Saya bertekad untuk memperbaiki diri, dan melepaskan pikiran buruk dan keterikatan melalui kultivasi.