(Minghui.org) Saya adalah seorang wanita sakit-sakitan yang bahkan tidak bisa merawat diri sendiri. Saya mulai berlatih Falun Dafa lima belas tahun yang lalu, dan sekarang saya adalah seorang nenek yang sehat. Guru berkata, “satu orang berlatih Gong, seluruh keluarga memperoleh manfaatnya?” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Australia) Saya sekarang berusia 80 tahun, dan saya ingin memberi tahu anda bagaimana saya dan keluarga mendapat manfaat dari Falun Dafa.

Kehidupan Saya Setelah Berlatih Falun Dafa

Salah satu dari banyak penyakit yang paling mengganggu saya sebelum saya berlatih Falun Dafa adalah rheumatoid arthritis. Saya bangun setiap pagi dengan anggota badan kaku. Saya tidak bisa mengepalkan tangan, mencuci pakaian, memasak, atau mengerjakan pekerjaan rumah. Saya tinggal bersama adik perempuan saya pada 2009 selama beberapa waktu, karena dia tinggal dekat dengan rumah sakit dan lebih mudah bagi saya untuk mendapatkan perawatan. Saya tidak menyangka kunjungan singkat ini akan mengubah hidup saya selamanya.

Adik perempuan saya berlatih Falun Dafa. Dia memberi tahu saya betapa bagusnya latihan ini dan mendorong saya untuk bergabung dengannya. Saya tidak mendengarkan. Ketika saya tinggal bersamanya, dan melihat bagaimana dia bekerja sepanjang hari namun tetap energik. Saya berpikir untuk berlatih Falun Dafa.

Setelah saya kembali ke rumah, saya mendiskusikan keputusan saya untuk berlatih Falun Dafa dengan anak-anak saya, mereka menentangnya. Dengan penganiayaan yang masih berlangsung terhadap latihan ini, keluarga seorang praktisi sering kali menjadi sasaran. Anak-anak saya mempunyai pekerjaan yang bagus, dan tidak ingin kehilangan pekerjaan itu. Namun mereka juga melihat kesehatan saya memburuk, dan akhirnya membiarkan saya melakukan apa yang saya inginkan.

Namun, segera setelah saya mulai berlatih, saya merasa lebih buruk lagi. Saya tidak tahu bahwa Guru sedang memurnikan tubuh saya dan mendorong karma yang menyebabkan penyakit, jadi saya menelepon saudara perempuan saya dan mengeluh, “Bahu saya yang beku kembali dan punggung bagian bawah saya sangat sakit.” Adik saya terus mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Kami tidak banyak bicara melalui telepon karena telepon kami mungkin disadap oleh polisi. Merasa tidak mendapatkan bantuan yang saya inginkan, saya menjadi kesal dan berhenti meneleponnya.

Di sisi lain, saya tidak berhenti berlatih Falun Dafa dan terus membaca buku. Ketika pemahaman saya terhadap ajaran meningkat, saya tidak lagi takut terhadap penyakit. Guru memberi tahu kita bahwa seorang praktisi tidak memiliki penyakit. Saya berhenti melakukan perawatan medis apa pun tidak peduli betapa buruknya saya rasakan. Saya tahu bahwa saya sedang melunasi utang saya di kehidupan lampau.

Ketika suami melihat saya menderita dan kesakitan, dia terus-menerus mengingatkan saya untuk pergi ke rumah sakit atau minum obat. Untuk menghindari perhatian yang tidak perlu dan tidak menimbulkan masalah dalam kultivasi, saya berhenti mengatakan kepadanya betapa buruknya saya rasakan, dan berusaha bersikap normal. Suatu kali dia mengetahui bahwa saya sangat kesakitan, dia kembali mendesak saya untuk berobat. Saya mengatakan kepadanya, “Ini adalah karma saya yang muncul ke permukaan, dan saya harus menderita untuk melenyapkannya. Jika saya minum obat dan mendorongnya kembali, penyakit itu akan terus muncul ke permukaan.” Sejak saat itu, dia tidak pernah mendesak saya untuk minum obat lagi.

Suami saya juga sangat pemilih dan banyak mengomel. Ketika dia mengganggu saya, terutama setelah saya berusaha sekuat tenaga untuk melakukan sesuatu, saya sangat kesal. Saya pikir dia membuat masalah besar, dan berhenti berbicara dengannya, membuat hubungan kami tegang.

Guru memberi tahu kita di Ceramah 4, Zhuan Falun, buku ajaran utama Falun Dafa, “Kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu.” Saya pasti pernah melakukan hal serupa padanya sebelumnya, dan saya menyadari ini adalah waktunya membayar. Saya berhenti merasa kesal dengan perilakunya.

Suami Berubah Secara Positif Seiring Peningkatan Kultivasi Saya

Saya berubah dari seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa menjadi mampu menangani semua pekerjaan rumah. Melihat kemajuan saya, suami saya perlahan-lahan mengubah sikapnya dan mendukung saya berlatih Falun Dafa. Dia memuji Falun Dafa saat pertemuan keluarga, dan membela Falun Dafa ketika dia mendengar orang-orang menjelek-jelekkan latihan ini.

Pada suatu Tahun Baru Tiongkok, suami saya dengan sukarela pergi keluar untuk membagikan kalender Falun Dafa dan mengklarifikasi fakta. Dia menikmati mendengarkan rekaman klarifikasi fakta, dan menunjukkan rasa hormatnya kepada Guru dan Falun Dafa. Dia dulu menderita sembelit parah. Kini sembelit dan gejala penyakit lainnya telah hilang.

Cucu Perempuan Berkinerja Baik

Cucu perempuan saya membawa amulet yang bertuliskan “Falun Dafa baik; Sejati, Baik, Sabar baik” bersamanya sepanjang waktu. Dia berprestasi di sekolah dan menerima banyak beasiswa selama studi sarjananya. Dia kemudian direkomendasikan ke salah satu universitas terbaik untuk studi pascasarjana.

Dia langsing dan menarik, selalu tersenyum dan berbicara dengan nada lembut. Dia tidak pamer dan bergaul dengan teman-teman sekelasnya.

Cucu Laki-laki Menjauhi Kebiasaan Buruk

Saya sering memberi tahu cucu laki-laki tentang ajaran Falun Dafa. Saya mengajarinya untuk penuh perhatian dan bersyukur. Dia lulus kuliah dan tidak memiliki kebiasaan buruk. Apartemennya bersih dan rapi, dan saya tidak pernah melihat noda di bajunya. Dia tidak pernah mendapat masalah, tidak merokok, minum atau berjudi. Dia memiliki pekerjaan yang stabil dan mendapat gaji yang bagus.

(Artikel terpilih dalam perayaan Hari Falun Dafa Sedunia di Minghui.org)