(Minghui.org) Dengan memburuknya perekonomian Tiongkok, saya, seperti kebanyakan orang biasa, telah belajar untuk memperhatikan pengeluaran saya. Saya mencoba menabung sedapat mungkin dalam kehidupan sehari-hari. Menjalani hidup hemat tidaklah salah, namun bagi para kultivator, jika kita bertindak ekstrem, hal itu bisa berubah menjadi keterikatan. Seseorang mungkin tidak menyadarinya dan menganggapnya sebagai suatu kebajikan.

Ada dua hal sepele yang terjadi baru-baru ini yang tampaknya merupakan sebuah kebetulan, namun ketika saya mencari ke dalam, saya menemukan bahwa sebenarnya tidak ada yang merupakan sebuah kebetulan; dan sebenarnya itu terkait dengan keterikatan saya.

Penutup Jam Tangan Tidak Dapat Dibuka

Jam tangan saya baru-baru ini berhenti. Untuk mengganti baterai di toko akan memakan biaya puluhan yuan, dan hanya perlu beberapa yuan untuk membeli baterai dan menggantinya sendiri. Saya membeli baterai secara daring. Namun, saya tidak bisa membuka penutup belakang jam tangan.

Saya mencoba berkali-kali dengan susah payah, tetapi tidak berhasil. Saya mengesampingkan arloji itu tanpa banyak berpikir, karena ada hal lain yang harus saya lakukan. Beberapa hari kemudian, saya berpikir untuk mengganti baterainya lagi. Setelah memutarnya sekitar 20 menit tanpa efek apa pun, saya hampir menyerah. Saya berpikir, “Jika tidak berhasil, saya akan pergi ke toko untuk menggantinya dan saya hanya perlu mengeluarkan uang.” Saya tiba-tiba menyadari bahwa tidak ada yang kebetulan bagi para kultivator.

Saya bertanya pada diri sendiri setelah menenangkan diri, “Mengapa saya ingin mengganti baterainya sendiri? Bukankah itu hanya untuk menghemat uang? Hidup hemat memang tidak salah, namun kondisi saya saat ini adalah saya akan membandingkan barang-barang yang saya beli dan sering kali berusaha mencari yang termurah. Perilaku yang terkesan hemat ini justru berubah menjadi keterikatan yang kuat terhadap keuntungan.

Guru berkata:

“Kita punya sasaran yang dituju, benar-benar ditujukan pada keterikatan itu, dan menyingkirkan keterikatan itu, sehingga dapat berkultivasi sangat cepat.” (Ceramah 5, Zhuan Falun)

Memikirkan hal ini, saya berkata dalam hati, “Terima kasih, Guru, atas pencerahan belas kasih-Mu, menggunakan kejadian ini untuk menunjukkan keterikatan saya. Saya tahu saya salah, dan saya ingin menyingkirkan keterikatan pada keuntungan.” Saya kemudian mencoba membuka kembali penutup belakang jam tangan. Penutupnya menjadi longgar sebelum saya mengerahkan kekuatan apa pun.

Segel Karet Pengolah Makanan Rusak

Menggiling bubuk cabai sendiri lebih murah dibandingkan membeli bubuk cabai yang sudah jadi, jadi saya akan menggiling bubuk cabai dengan alat pengolah makanan. Saya akan menyeka setiap cabai kering, memotongnya kecil-kecil dan memasukkannya ke dalam pengolah makanan. Suatu ketika, segel karet di pengolah makanan rusak begitu saya menyalakan listrik, dan pecahan yang rusak menghancurkan bubuk cabai. Bubuk cabai terkontaminasi dan waktu telah terbuang sia-sia.

Setelah mempelajari pelajaran dari penutup arloji, saya menyadari bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan, dan saya segera mencari ke dalam. Saya menemukan bahwa itu bukan hanya keterikatan pada keuntungan, tetapi juga membuang-buang waktu yang berharga. Waktu yang Guru berikan kepada kita adalah untuk digunakan untuk menyelamatkan makhluk hidup, bukan agar saya menjalani kehidupan biasa. Masalah saya dapat diatasi dengan pergi keluar untuk membeli produk siap pakai, namun saya menghabiskan banyak tenaga dalam menyiapkan makanan, membuang-buang waktu yang berharga. Saya kemudian menghentikan apa yang saya lakukan, menyalakan komputer, dan menulis artikel ini.

Melalui dua kejadian ini, saya menyadari beberapa hal: Tidak ada yang saya temui dalam kultivasi yang terjadi secara kebetulan. Guru selalu berada di sisi saya dan menjaga saya, menggunakan setiap kesempatan untuk menunjukkan keterikatan dan kekurangan saya.

Kita sering kali terkena pengaruh ateisme dan menganggap hal-hal sepele dalam hidup sebagai “kebetulan,” atau kita tidak mempunyai pikiran lurus yang kuat dan tidak selalu bisa mencari ke dalam, sehingga kehilangan kesempatan untuk peningkatan.

Saya menulis artikel ini untuk menyemangati praktisi lain, berharap kita dapat meningkat melalui “hal-hal kecil” dan mengultivasi diri kita sendiri untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dalam menyelamatkan makhluk hidup. Di atas adalah pengalaman saya, dan jika ada kekurangan mohon dikoreksi.