(Minghui.org) Praktisi di Kaohsiung pergi ke tempat wisata Lotus Pond untuk melakukan latihan dan memperkenalkan Falun Dafa (Falun Gong) kepada publik pada tanggal 7 Juli 2024. Mereka menampilkan genderang pinggang dan memperagakan lima perangkat latihan. Pemandangan yang damai tersebut menarik banyak pejalan kaki yang berhenti dan menonton. Banyak yang menerima brosur, mendengarkan penjelasan praktisi, dan mengambil foto.

Praktisi memainkan genderang pinggang dan memperagakan latihan di Kaohsiung pada tanggal 7 Juli.

Kawasan Indah Lotus Pond merupakan objek wisata terkenal di Kaohsiung. Namanya berasal dari bunga lotus harum yang ditanam di sepanjang tepi danau. Berjalan di sekitar danau, anda dapat melihat paviliun dan menara, yang ditata dengan baik, dan pemandangannya menyenangkan. Di antaranya, "Menara Naga dan Harimau" populer karena bentuknya yang unik. Praktisi mendirikan stan di sana untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sejak pandemi mereda, PKT belum mengizinkan wisatawan dari Tiongkok untuk mengunjungi Taiwan. Meskipun jumlah wisatawan dari Tiongkok lebih sedikit, jumlah wisatawan dari Jepang, Korea Selatan, dan Asia Tenggara jauh lebih banyak.

Turis Vietnam menonton peragaan latihan, mendengarkan penjelasan praktisi, dan menerima brosur.

Turis Jepang melihat papan informasi berisi informasi Falun Gong.

Seorang turis Vietnam mengambil brosur berbahasa Vietnam. Tak lama kemudian, lebih dari selusin turis Jepang tiba. Dipimpin oleh seorang pemandu wisata Taiwan, mereka berkumpul di depan papan informasi Falun Gong. Warga senior Hsie, yang tinggal di dekat kawasan wisata itu dan berusia lebih dari 80 tahun, juga meminta seorang praktisi untuk menuliskan, “Falun Dafa baik” setelah mengetahui tentang latihan tersebut. Ia berkata akan menunjukkannya kepada cucunya.

Turis dan penduduk lokal membaca papan informasi, mengambil foto, membaca brosur, dan mendengarkan penjelasan praktisi.

Menghargai Falun Dafa

Wang berkendara dari Tainan untuk menemani istrinya menonton pertunjukan genderang pinggang. Ia berkata, “Istri saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun. Pikirannya menjadi semakin terbuka, dan ia sangat perhatian. Orang tua saya kesehatannya buruk. Ia merawat mereka dan tidak pernah mengeluh.” Ia menambahkan, “Kakak ipar kedua saya juga seorang praktisi. Ketiga kakak ipar saya memiliki hubungan yang baik dan tidak memiliki dendam satu sama lain. Keluarga itu harmonis dan bahagia. Ini semua berkat kekuatan besar Sejati, Baik, dan Sabar.”

Wang menghargai Dafa.

“Dulu istri saya mudah marah, tetapi setelah berlatih, emosinya membaik,” katanya. “Ketika menghadapi masalah, dia sekarang mencari ke dalam, memperbaiki kekurangannya, dan mengabdikan dirinya untuk keluarga. Ini juga membantu saya. Dulu saya pemarah, tetapi sekarang saya telah banyak berubah di bawah pengaruh istri saya, dan saya juga berhenti merokok dan minum. Oleh karena itu, ketika ada kegiatan Dafa, saya senang mengantarnya.

“Saya sangat mendukung prinsip Sejati, Baik, dan Sabar,” kata Wang, “PKT totaliter menganjurkan ateisme. Selama bertahun-tahun, mereka telah menghancurkan kuil, menghancurkan budaya Tiongkok, dan bahkan mengambil organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup. Oleh karena itu, kita harus memberi tahu semua orang di sekitar kita untuk menentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong, dan bersikap antikomunis tetapi tidak anti-Tiongkok, karena PKT tidak sama dengan Tiongkok.”

Mendukung Falun Gong

“Saya tidak suka kebijakan Tiongkok daratan. Saya tidak suka kediktatoran satu partai, Partai Komunis Tiongkok, yang mengabaikan kesejahteraan rakyat biasa,” kata Huang, yang dulu bekerja di industri kecantikan dan sekarang sudah pensiun. “Meskipun saya tidak tahu banyak tentang Falun Gong, secara intuitif saya merasa bahwa itu adalah latihan yang baik untuk kebugaran dan meningkatkan karakter seseorang. Karena anda dapat berlatih dengan bebas di Taiwan, mengapa anda tidak dapat melakukannya di Tiongkok?”

Huang mendukung upaya praktisi untuk mengungkap penganiayaan.

Huang mengatakan pemikiran diktator PKT itu tidak dapat dipahami. “Mengapa menganiaya Falun Gong tanpa alasan? Mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam politik. Mereka hanya berlatih dan mengabdikan diri pada keyakinan mereka. Mengapa menganiaya mereka?!” katanya. “Saya pikir kebebasan adalah yang terbesar. Tanpa kebebasan, hidup akan sengsara. Oleh karena itu, saya sangat mendukung Falun Gong dalam menyebarkan kebenaran di seluruh dunia dan menentang penganiayaan secara damai dan rasional.”

Lin, yang dulunya menjalankan bisnis katering, mengendarai sepedanya melewati Lotus Pond bersama istrinya hari itu. Mereka tertarik dengan kegiatan para praktisi. Setelah menerima selebaran, ia berkata, “Apa yang terjadi pada tanggal 4 Juni 1989 sungguh kejam! Peristiwa ini membuktikan bahwa PKT adalah kediktatoran totaliter.”

“Falun Gong sangat dihormati di komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Saya menentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong. Saya mendukung Sejati, Baik, dan Sabar, serta kekuatan keadilan,” katanya.

Lin dan istrinya mengatakan mereka mendukung Falun Gong.

Zhao, yang sekarang menjadi apoteker, mengecam kekejaman pengambilan organ dari praktisi Falun Gong. “Saya berharap para tenaga medis di Taiwan dapat menghadapi masalah ini, karena ini melibatkan lingkup yang sangat luas.”

Ia menghimbau, “...seluruh kaum intelektual dan tenaga medis untuk senantiasa meningkatkan disiplin diri dan kesadaran, menaati etika dan moralitas profesi, serta tidak membiarkan diri dicuci otaknya oleh PKT demi keuntungan pribadi dan membantu PKT melakukan hal-hal yang merugikan.”