(Minghui.org) Seorang warga Kota Xianyang, Provinsi Shaanxi berusia 61 tahun, dihukum tiga tahun dan dikenakan denda 2.000 yuan pada tanggal 5 Juni 2024 karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Qiang Xiaoxia diancam dendanya akan dinaikan bila dia mengajukan banding. Qiang bebas dengan jaminan setelah satu sisi tubuhnya lumpuh (hemiplegia) saat dia disiksa dalam tahanan. Tidak jelas apakah dia akan dikembalikan ke penjara.

Hukuman penjara Qiang bermula dari penangkapannya tanggal 27 Maret 2023. Pagi itu, dia pergi ke Kantor Polisi Kota Shuangzhao dan menyerahkan surat kepada kepala polisi yang mendesaknya dan anak buahnya untuk berhenti menganiaya praktisi Falun Gong. Empat petugas, yang dipimpin oleh Wang Hui (+86-17309108517), menggeledah rumahnya siang itu tanpa menunjukkan identitas atau surat penggeledahan. Mereka menyita foto pencipta Falun Gong dan beberapa materi informasi.

Polisi berkata penangkapan tidak dipicu oleh surat yang dia kirim. Mereka justru mencurigai Qiang telah memasang materi Falun Gong di Kota Shuangzhao. Mereka membawanya ke Departemen Polisi Caihong dan menahannya secara administratif selama 10 hari.

Qiang ditempatkan sebagai tahanan kriminal dan dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Qindu tanggal 7 April 2023. Karena penganiayaan dalam tahanan, sisi kiri tubuhnya menjadi lumpuh dan dia tidak lagi bisa mengurus dirinya sendiri. Polisi membawanya ke Rumah Sakit Polisi 215 dan meminta suaminya pergi ke sana dan merawat Qiang.

Suami Qiang menolak dan mengecam polisi karena membuat istrinya lumpuh dan mencoba mengabaikan tanggung jawab mereka.Tak lama setelah itu, ibu mertua Qiang, yang telah dia rawat sebelum penangkapannya, meninggal dunia. Masih berduka dengan kematian ibunya, suami Qiang diminta menjemput Qiang dari rumah sakit tanggal 18 Agustus 2023. Polisi tidak mau lagi membayar pengobatan medis Qiang.

Jaksa Huang Yuan dari Kejaksaan Distrik Qindu kemudian mendakwa Qiang. Pengadilan Distrik Qindu mengadakan persidangan tanggal 30 Januari 2024. Hakim Chang Baomin (+86-13309103012) menghukum Qiang tiga tahun penjara dan menjatuhkan denda 2.000 yuan pada tanggal 5 Juni. Dia mengancam agar Qiang tidak mengajukan banding, bila tidak, Chang akan menaikkan dendanya.

Penganiayaan Sebelumnya

Qiang berlatih Falun Gong tahun 1998 namun berhenti berlatih setelah penganiayaan dimulai pada tahun berikutnya. Dia sakit parah pada Agustus 2000 dan tidak sanggup membayar biaya operasi. Dia lalu kembali berlatih Falun Gong dan tak lama kemudian pulih total.

Qiang yang merupakan warga asli Kabupaten Fufeng, Provinsi Shaanxi, tinggal bersama mertuanya di Kota Xianyang tahun 2016 untuk merawat kedua pasangan lansia tersebut. Di waktu luangnya, dia berkumpul bersama praktisi setempat untuk belajar ajaran Falun Gong dan meningkatkan kesadaran akan penganiayaan.

Qiang dan sepuluh praktisi lain berkumpul di rumah pribadi tanggal 24 Maret 2021, kemudian sepuluh petugas dari Departemen Kepolisian Caihong tiba-tiba membobol masuk. Polisi menganggap Qiang sebagai target utama karena ditemukan memiliki materi informasi Falun Gong dalam jumlah besar di dalam tasnya. Keluarga menyalahkannya karena berlatih Falun Gong dan berkata bahwa bila mertuanya yang berusia 91 tahun pada saat itu terlalu khawatir dan akhirnya meninggal dunia, itu semua adalah salah Qiang. Polisi juga mengancam akan memberikan hukuman berat bila dia menolak melepaskan Falun Gong.

Di bawah tekanan polisi dan keluarga, Qiang menulis pernyataan yang melepas Falun Gong dan memberi informasi tentang praktisi lain yang menyediakan materi informasi. Dia ditahan secara administratif selama 15 hari dan diperbolehkan pulang setelah itu. Polisi tidak membutuhkannya untuk menjalani masa hukuman karena wabah COVID-19.

Qiang kemudian menulis pernyataan khidmat untuk membatalkan semua pernyataan tertulis dan ucapan yang dia buat melawan kehendaknya selama dalam tahanan. Dia terus memberitahu orang-orang tentang penganiayaan. Dia ditangkap lagi sekitar bulan Oktober 2022 setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi Falun Gong. Petugas dari Kantor Polisi Kota Shuangzhao menahannya dengan waktu yang tidak diketahui.