(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa tahun 1998 di usia 37 tahun. Dafa membantu saya memahami tujuan hidup yang sesungguhnya seiring saya mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik. Saya baik dengan semua orang, dan hasilnya, lingkungan saya di rumah maupun di tempat kerja berubah dari yang sebelumnya kaku menjadi harmonis.

Suami saya adalah bagian dari sebuah keluarga besar. Dia bekerja jauh dari rumah, jadi saya dan putri saya tinggal di satu rumah yang sama dengan orang tuanya, tiga saudaranya, dan dua saudarinya (satu lebih tua dan satu orang lebih muda).

Pekerjaan rumah tiada habisnya, namun saya selalu disalahkan karena melakukan segala sesuatunya dengan tidak benar. Lingkungan hidup di sana sulit. setiap kali tungku api dinyalakan, asap memenuhi seluruh rumah. Di musim dingin rumah juga terasa dingin dan di musim panas terasa panas pengap. Atap rumah 10 meter persegi ini bocor. Di musim hujan, airnya merembes masuk, dan tidak ada tempat kering. Saya sering memanjat atap untuk menutupi lubangnya dengan plastik, namun tidak ada yang membantu saya. Seiring waktu, rasa kebencian muncul, saya mengalami konflik dengan keluarga suami. Saya mulai mengalami masalah kesehatan, seperti insomnia, lemah, dan rematik di kaki, sehingga saya sulit berjalan.

Berinisiatif Menyelesaikan Konflik dengan Mertua dan Ipar Saya

Suatu hari saya bertemu praktisi yang menjelaskan bahwa Falun Dafa mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Selain itu, latihan ini bebas biaya. Suatu pagi saya pergi mengamati praktisi melakukan latihan bersama, dan terkesan melihat ada orang dari berbagai latar belakang, seperti guru, pejabat, dan pegawai sipil.

Saya meminjam sebuah buku Zhuan Falun, buku utama ajaran Falun Dafa, dan mulai membaca setibanya di rumah. Bukunya sangat menarik sampai-sampai saya tidak ingin meletakkannya. Saya berangsur-angsur membacanya dengan kencang, dan putri saya yang merasa sangat tersentuh, juga mulai berlatih Falun Dafa.

Dafa mengubah saya yang awalnya egois, mudah marah, dan berpikiran sempit menjadi seseorang yang memikirkan orang lain terlebih dahulu dan memperlakukan semua orang dengan belas kasih. Saya menyadari bahwa sebagai praktisi Dafa, saya harus mematut diri dengan kriteria yang lebih tinggi, jadi saya berinisiatif menyelesaikan konflik dengan mertua dan ipar sehingga kami hidup dengan harmonis sejak saat itu. Ipar mengalami kesulitan, jadi saya dan suami memberi 8.000 yuan yang ditinggalkan ayah mertua kepada mereka.

Selain itu, penyakit yang yang dulunya saya miliki telah lenyap. Saya tidak mengonsumsi pil apapun selama 20 tahun–sejak saya mulai berkultivasi. Menyaksikan perubahan positif pada saya, teman dan keluarga semua terkesan dengan kekuatan Falun Dafa.

Keluarga Saya Diberkati oleh Dafa

Suami saya juga mulai berlatih Dafa, dan penyakit perut kronisnya tak lama kemudian lenyap.

Saat putri saya berusia setahun lebih, tumbuh benjolan di lehernya. Kami mencari pengobatan ke mana-mana dan akhirnya menemukan seorang spesialis yang berkata itu adalah kista. Obat-obatan yang diberikan bisa meredakan sedikit, namun benjolannya tumbuh kembali saat dia berhenti minum obat.

Saat melakukan latihan suatu hari, putri saya merasa dua tangan besar menekan dan memencet area benjolan tersebut. Setelah itu benjolan mengeluarkan nanah dan darah. Namun saat sudah berhenti menetes, lukanya tertutup sendiri dan penyakit keras tersebut pulih sepenuhnya.

Segenap keluarga kami diberkati Falun Dafa. Kami kini pindah ke rumah baru dan hidup bahagia serta gembira.

Rekan Kerja Memuji Dafa

Saya adalah petugas kebersihan yang bertanggung jawab membersihkan jalan dan area umum. Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya sering datang terlambat dan pulang lebih awal. Saya memilih-milih pekerjaan yang ditugaskan pada saya, dan saat pengawas memberi kritik, saya mendendam dan merasa marah. Hubungan saya dengan rekan kerja sangat tegang. Saya diam-diam mengambil barang untuk dibawa pulang. Namun, Falun Dafa mengajarkan saya untuk menjadi orang baik, jadi saya mulai datang ke tempat kerja tepat waktu dan tidak lagi mengeluh saat diperlakukan tidak adil.

Saya ditugaskan untuk membersihkan area tertentu bersama dua rekan kerja. Namun mereka tidak pernah datang kerja tepat waktu dan sering pulang lebih awal, sama seperti yang dulu saya lakukan. Saya sering sendiri membersihkan area jalanan yang ditugaskan untuk tiga orang, ini berarti saya pada dasarnya melakukan pekerjaan tiga orang sendirian, sementara mereka dibayar dengan gaji penuh.

Menjadi praktisi Dafa, saya tahu tidak ada yang terjadi secara kebetulan, jadi saya melakukan pekerjaan tiga orang sendirian dan berhasil membuat area yang ditugaskan kepada kami menjadi sangat bersih. Di musim dingin, mereka jarang bekerja, jadi saya sendirian mengerjakan semua tempat. Menyadari bahwa saya melakukan pekerjaan tiga orang tanpa mengeluh, ketua tim kebersihan berkomentar, “Falun Dafa luar biasa! Latihan ini mengubah orang yang egois dan kompetitif menjadi orang yang rajin, positif, dan bersedia melakukan pekerjaan orang lain tanpa kompensasi!” Sejak saat itu, pengawas dan rekan kerja menghormati saya, dan memuji Falun Dafa karena benar-benar mengubah saya.

Pada musim semi tahun 1999, perusahaan kami melakukan penataan ulang, dan semua orang bersaing mendapatkan jalanan yang mudah dibersihkan–kecuali saya. Pada akhirnya, saya ditugaskan membersihkan jalan yang tidak diinginkan orang lain. Saat pengawas bertanya mengapa saya tidak bersaing agar mendapatkan tugas yang lebih ringan, saya menjawab, “Saya adalah seorang praktisi, saya perlu membiarkan orang lain membuat pilihan yang lebih baik.”

Bagian tempat saya ditugaskan memiliki dua tempat pemindahan sampah dan pasar sayur di ruang terbuka. Mustahil membersihkan keseluruhan tempat sendirian, jadi saya menyewa tiga orang untuk membantu saya, membayar mereka dengan uang saya sendiri. Saya memberi mereka istirahat dan membelikan mereka alat pelindung seperti sarung tangan dan topi. Saat istirahat, saya bahkan membelikan mereka buah, es krim, dan camilan lainnya. Mereka sangat gembira bekerja untuk saya.

Kerja keras kami akhirnya diakui oleh pengawas, warga, dan penjaja di area tersebut. Ketua unit khususnya sangat senang dan berkata, “Falun Dafa baik, Falun Dafa sungguh baik!” Stasiun TV setempat bahkan mewawancarai saya.

Dianiaya karena Keyakinan Saya

Pada tanggal 20 Juli 1999, Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), melancarkan kampanye penganiayaan melawan Falun Dafa dan praktisinya, menggunakan semua medianya untuk menyebarkan kebohongan yang memfitnah Dafa. Karena saya pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan damai bagi Dafa demi memberitahu orang-orang kebenaran, saya ditangkap secara ilegal di pusat penahan setempat selama hampir 17 bulan sebelum dihukum tiga tahun masa percobaan.

Selama penahanan ilegal, perusahaan tempat saya bekerja mengirimkan perwakilan berkali-kali ke Biro Keamanan Publik, kantor polisi, pusat penahanan, dan lembaga pemerintahan lainnya, untuk memohon pembebasan saya agar saya bisa kembali bekerja. Mereka memberitahu semua orang bahwa saya adalah pegawai terbaik mereka. Pada akhirnya, saya dibebaskan dan perusahaan menugaskan saya untuk menjadi asisten umum, posisi yang diinginkan banyak orang.

Setelah perusahaan kami pindah ke gedung kantor tiga lantai, saya bekerja tanpa kenal lelah dari subuh hingga larut malam, membersihkan keseluruhan gedung seperti membersihkan rumah saya sendiri.

Saat turun salju di musim dingin, saya menyarankan untuk membeli keset di area depan pintu masuk agar orang-orang bisa membersihkan kaki mereka saat masuk, namun manajer kantor menolak untuk membayarnya. Jadi saya membeli satu menggunakan uang saya sendiri.

Barang-barang di kantor sering hilang; bahkan barang yang baru saja dibeli langsung hilang. Manajer mempercayakan saya dengan barang-barang kantor, tahu bahwa saya menyimpan catatan kecil dan menggunakannya dengan bijak. Dia berkata, “Barang-barang bertahan lebih lama saat anda yang mengurusnya.”

Tetap Teguh Meski Mendapat Tekanan dari PKT

Karena saya mengunjungi Beijing untuk memohon secara damai bagi Dafa, polisi sering mendesak perusahaan tempat kerja untuk memecat saya. Mereka mengunjungi rumah saya beberapa kali dalam sehari, bahkan larut malam, untuk mendesak saya melepaskan keyakinan terhadap Dafa, dan mengancam saya dengan penganiayaan lebih lanjut saat saya menolak untuk menyerah. Pada 7 Januari 2007, mereka menangkap saya dan menahan saya di kantor polisi, namun saya berhasil kabur. Saya tidak punya pilihan lain selain meninggalkan kampung halaman dan bersembunyi.

Saat polisi tidak bisa menemukan saya, mereka mengganggu keluarga saya, mencoba memaksa mereka mengungkap keberadaan saya. Setelah polisi menyita kartu identitas baru milik putri saya, dia juga terpaksa tinggal jauh dari rumah dan sering pindah untuk bersembunyi.

Teman dan Keluarga Membantu Klarifikasi Fakta

Dengan bantuan saya, teman dan keluarga saya semua mundur dari PKT serta organisasi afiliasinya. Mereka setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan bahkan membolehkan saya menyebarkan materi Dafa di acara keluarga mereka. Saat mereka menemui orang yang memercayai kebohongan dan memfitnah Dafa, mereka menggunakan saya sebagai contoh untuk bantu mengklarifikasi fakta.

Suatu kali, ipar perempuan mendengar orang-orang membicarakan fitnah media tentang Dafa di sebuah pasar besar. Dia menginterupsi mereka dan berkata, “Falun Dafa tidak seperti apa yang dikatakan di teleivisi.” Dia lalu memberitahu orang-orang tersebut manfaat yang saya dapatkan dari Dafa.

Kemudian, keluarga besar saya membantu menjalankan tempat produksi materi. Materi dan perlengkapannya tersebar di rumah mereka karena polisi sering datang ke rumah saya untuk mengganggu. Mereka memberi saya kunci rumah mereka agar saya bisa dengan mudah mengakses yang saya perlukan. Seorang paman dan istrinya bahkan melindungi praktisi Dafa yang tidak punya tempat tinggal.

Suatu kali, beberapa rekan kerja saya sedang beristirahat setelah membersihkan jalanan penuh salju, kemudian beberapa petugas polisi menyuruh mereka melepaskan spanduk yang menggantung di tiang listrik bertuliskan, “Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar adalah Baik.” Mereka menolak.

Saat ibu mertua meninggal dunia, pengawas ingin datang ke rumah untuk membantu saya. Saya memberitahu mereka untuk menunggu di luar dekat kantor polisi dan saya akan menjemput mereka. Namun saat itu cuaca dingin, jadi mereka masuk ke dalam. Saat polisi mendengar mereka menunggu seorang praktisi Dafa, salah satu petugas bertanya, “Apakah benar praktisi Falun Dafa tidak peduli dengan keluarga mereka?” Pengawas saya menjawab, “Itu sungguh tidak benar! Dia orang yang sangat baik dan membantu orang yang membutuhkan. Dia melakukan pekerjaan dengan luar biasa, dan sangat merawat ibu mertuanya!”

Saya sangat beruntung mendapat kesempatan berkultivasi Falun Dafa di kehidupan ini. Saya berterima kasih kepada Guru Li, pencipta Falun Dafa, karena telah menarik saya keluar dari penderitaan, dan membimbing saya ke jalan yang benar untuk kembali ke jati diri saya!