(Minghui.org) Praktisi mengadakan pengumpulan tanda tangan untuk mengakhiri penganiayaan dan menghentikan pengambilan organ hidup-hidup yang menargetkan praktisi Falun Dafa di Tiongkok di Plaza Catalunya di pusat kota Barcelona pada tanggal 6 Juli 2024. Turis dari berbagai negara dan penduduk lokal menandatangani petisi.

 Wisatawan dari seluruh dunia menandatangani petisi untuk mendukung upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan dalam sebuah acara di Plaza Catalunya, Barcelona pada tanggal 6 Juli 2024.

Barcelona, sebuah tujuan wisata terkenal, menarik pengunjung dari seluruh dunia dengan pesona internasionalnya. Plaza Catalunya terletak di pusat kota Barcelona. Ini adalah titik awal La Rambla, yang dikenal sebagai salah satu jalan raya terindah di Eropa. Dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat tinggi, alun-alun ini ramai dikunjungi orang dan wisatawan sepanjang hari. Setiap akhir pekan, praktisi Falun Dafa mendirikan tenda informasi untuk memberi tahu orang-orang tentang keindahan disiplin kultivasi spiritual ini dan mengumpulkan tanda tangan petisi untuk mengakhiri penganiayaan brutal yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap praktisi.

“Kejahatan tidak manusiawi berupa pengambilan organ hidup-hidup harus dihentikan”

Mateusz Wojnarowski dari Polandia

Mateusz Wojnarowski dari Polandia, bekas negara komunis, sangat menyadari kejahatan komunisme. Dia terkejut dan marah ketika mendengar tentang penganiayaan brutal yang dilakukan PKT dan kejahatan pengambilan organ hidup-hidup dari praktisi Falun Dafa. Dia segera menandatangani petisi.

Garcia dan Cobo. Garcia mengatakan pengambilan organ hidup-hidup harus dihentikan.

Garcia dan Cobo berhenti di depan stan dan membaca papan informasi. Garcia menjelaskan bahwa seorang teman Korea bercerita kepadanya tentang Tiongkok dan Korea Utara, dan bahwa kedua negara ini adalah negara diktator yang masyarakatnya tidak memiliki kebebasan berkeyakinan yang paling mendasar. Setelah melihat brosur tersebut, dia berkata bahwa PKT bahkan lebih jahat. “Mereka telah melakukan kejahatan yang tidak manusiawi berupa pengambilan organ hidup-hidup. Ini benar-benar tidak dapat ditoleransi dan harus dihentikan!”

Wisatawan dari Israel, Yotam, Mika dan Tomer bangga atas keputusan tepat negara mereka yang melarang warganya melakukan wisata transplantasi organ.

Tiga turis muda asal Israel, Yotam, Mika, dan Tomer, menandatangani petisi. Ketika mereka mengetahui bahwa negara mereka melarang warganya untuk terlibat dalam wisata transplantasi organ, mereka berkata bahwa mereka sangat bangga dengan kebajikan negara mereka.

"Semoga tuhan besertamu!"

Janet dari Kolombia

Janet dari Kolombia berkata bahwa dia menonton beberapa film dokumenter, membaca banyak artikel tentang hak asasi manusia di Tiongkok, dan mengetahui bahwa Partai Komunis sangat kejam terhadap rakyat Tiongkok. Dia mengagumi kebaikan, keberanian, dan semangat praktisi dalam menegakkan keyakinan mereka. Dia menandatangani petisi dan berkata, “Saya berharap tanda tangan saya dapat dilihat oleh mereka yang menderita di Tiongkok, sehingga mereka tahu bahwa saya mendukung mereka. Semoga tuhan besertamu! Ayo kerja sama!"

“Kami akan membantu anda menyebarkan kebenaran!”

Vincente dan istrinya Cristina datang ke stan informasi dan menandatangani petisi. Vincente berkata bahwa dia tahu orang-orang di Tiongkok tidak memiliki kebebasan berkeyakinan, namun dia belum pernah mendengar tentang pengambilan organ. Dia memberi tahu seorang praktisi, “Saya harap keinginan Anda segera tercapai! Kami akan membantu anda menyebarkan kebenaran!”

Aiden Flynn dan kedua putranya berasal dari Irlandia. Dia mengatakan dia sebelumnya telah mendengar tentang penganiayaan di Tiongkok. Setelah mengetahui lebih banyak di stan informasi, dia menjelaskan kepada kedua anaknya dan mendorong mereka untuk menandatangani petisi.

Francesco, warga setempat, dan temannya dari Italia Gaetano, yang sedang berlibur, membaca papan pameran. Gaetano berkata, “Partai Komunis adalah organisasi keagamaan dan aliran sesat. Setanlah yang menginginkan jiwa manusia mengikutinya, jadi ini menjelaskan mengapa ia membiarkan orang jahat melakukan kejahatan sambil terus membunuh orang baik.”

Setelah mereka menandatangani petisi, Gaetano menambahkan, “Kami sangat mendukung disintegrasi PKT, dan kami juga sangat berharap rakyat Tiongkok dapat memperoleh kembali kebebasan mereka!”