(Minghui.org) Lianzi mengabdikan diri  untuk mengklarifikasi fakta dan membantu orang-orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Tidak peduli bagaimana cuacanya, tidak ada yang dapat menggoyahkan hatinya untuk membantu Guru Li menyelamatkan orang-orang. Dia memanfaatkan setiap kesempatan untuk menjelaskan fakta kebenaran tentang penganiayaan terhadap Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa). Saya ingin menceritakan bagaimana Lianzi mengajari anak-anak manfaat melafalkan “Falun Dafa baik.”

Lianzi memiliki sikap gembira dan riang terhadap kehidupan dan kultivasinya.

Guru berkata,

“Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu” (Ceramah 1, Zhuan Falun)

Sebelum melakukan tugas penting apa pun, Lianzi akan selalu meminta bantuan Guru untuk menguatkannya agar mencapai tujuannya dengan lebih efektif.

Lianzi melewati sebuah taman pada suatu sore dan melihat beberapa anak sedang bermain. Dia berpikir, “Sungguh kesempatan yang luar biasa untuk mengklarifikasi fakta.” Sambil tersenyum, dia menghampiri anak-anak itu dan berkata, “Kalian kelihatannya sedang bersenang-senang. Kalian sekolah dimana? Kelas berapa? Apakah kalian ingin menjadi lebih pintar dan bijaksana?” Anak-anak tertarik dan berkumpul untuk mendengarkan.

Lianzi berkata, “Dengan tulus melafalkan ‘Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik’ beberapa kali sehari.” “Kalian akan aman dan sehat. Sebelum ujian apa pun, jika dengan tulus melafalkan kata-kata ini beberapa kali, kalian akan melakukannya dengan sangat baik atau melihat peningkatan yang yang jauh lebih baik. Mengapa demikian? Karena para dewa menghargai prinsip-prinsip ini. Sangat mudah bagi Dewa untuk menjaga keselamatan orang-orang dan membantu mereka menjadi lebih pintar, selama kalian mempercayainya dan melafalkan sembilan kata-kata baik ini. Namun, bukan berarti kalian tidak perlu belajar. Kalian tetap harus bekerja keras seperti biasa, pada saat-saat genting Dewa akan membantu kalian.

“Juga, guru kalian mungkin menyuruh kalian memakai syal merah. Syal itu diwarnai dengan darah, darah orang tak bersalah yang dibunuh oleh PKT. Dewa tidak menyukai hal itu. Apa yang harus dilakukan? Kalian dapat memohon kepada langit dan para dewa—bukan kepada guru kalian—bahwa kalian ingin mundur dari PKT dan organisasinya. Apakah kalian dapat memahaminya?"

Para siswa mengangguk dan mengatakan mereka mengerti. Lianzi mengeluarkan selembar kertas dan berkata, “Tuliskan nama kalian di sini agar para dewa mengetahui niat kalian.” Setiap anak menuliskan namanya dengan rapi. Seorang anak bertanya bagaimana Lianzi mengetahui begitu banyak. Dia menjawab, “Saya membaca buku langit setiap hari. Ini mengajari saya hal-hal ini.”

Anak yang lain bertanya, “Dapatkah kami melihat buku langit ini?” Kemudian yang lain menimpali, “Nenek, di mana nenek tinggal? Kapan kami bisa bertemu dengan anda lagi?” Lianzi menjawab semua pertanyaan mereka dengan sabar. Saat Lianzi melambaikan tangan, mereka mengikutinya, tidak ingin berpisah dengannya.

Beberapa waktu kemudian di dekat sebuah sekolah, Lianzi bertemu dengan seorang siswa yang berseru, “Nenek, saya kenal anda. Nama saya Lingling.” Lianzi bertanya kepada Lingling apakah dia ingat apa yang dia katakan sebelumnya dan apakah dia melafalkan sembilan kata keberuntungan sebelum ujiannya. Lingling menjawab, “Saya ingat dan saya melakukannya, saya mengerjakan ujian saya dengan sangat baik!”

Sekelompok siswa mendekati mereka, dan Lingling memperkenalkan tujuh siswa lagi kepada Lianzi. Lingling berkata, “Mereka belum mendengar fakta kebenaran [tentang Falun Gong].” Lianzi dengan sabar menjelaskan fakta kebenaran kepada mereka satu per satu. Sebelum melanjutkan ke pertanyaan atau permasalahan berikutnya, Lianzi menanyakan apakah mereka memahaminya. Terakhir, Lianzi menuliskan nama atau alias mereka sebelum melambaikan tangan.

Suatu pagi ketika Lianzi berjalan melewati sebuah sekolah, dia melihat para siswa menunggu di luar gerbang. Saat dia semakin dekat, beberapa siswa yang telah mengetahui fakta kebenaran menyapa Lianzi dan menarik teman-temannya agar Lianzi dapat berbicara dengan mereka. Dengan bantuan mereka, Lianzi berhasil membantu lebih dari belasan siswa mundur dari PKT dalam waktu kurang dari 10 menit. Mereka sangat senang mengetahui kebenaran.

Pada kesempatan lain, Lianzi bertemu dengan seorang anak laki-laki di kelas enam dan bertanya kepadanya, “Apakah ada yang memberi tahu anda cara terbaik agar tidak tertular COVID dan tetap aman?” Anak laki-laki itu berkata bahwa dia sudah memberitahunya tiga kali, bahwa ini adalah keempat kalinya dia bertemu dengannya. Lianzi tertawa, “Benarkah? Apakah anda melafalkan sembilan kata keberuntungan sebelum ujian? Apakah anda melakukannya dengan baik?”

Anak itu menjawab, “Saat anda pertama kali memberi tahu saya. Saya agak ragu. Namun sebelum ujian baru-baru ini, saya melafalkannya beberapa kali dan melihat kemajuan. Biasanya saya mendapat nilai 80, tetapi kali ini saya mendapat nilai 90. Saya terus melafalkan kata-kata itu sebelum ujian, dan nilai saya naik menjadi 97. Pada ujian berikutnya, saya melafalkannya lagi dan mendapat nilai sempurna 100!” Lianzi sangat senang untuknya.

Lianzi bertanya kepada anak laki-laki itu apakah dia sudah memberi tahu salah satu temannya tentang hal ini dan Lianzi sangat senang mendengar bahwa anak itu telah menyebarkannya kepada 20 teman sekelasnya. Lianzi berkata, “Anda melakukannya dengan baik! Ini adalah hal yang luar biasa. Semakin banyak berbagi, anda akan semakin aman dan pintar. Saya harap selanjutnya anda akan terus memberi tahu lebih banyak teman sekelas anda.”

Setiap kali Lianzi bertemu dengan siswa yang pernah dia ajak bicara sebelumnya, dia akan bertanya apakah mereka telah melafalkan sembilan kata-kata keberuntungan sebelum ujian dan apakah mereka telah berbagi informasi tersebut dengan orang lain. Mayoritas siswa mengatakan bahwa mereka memang mendapat nilai bagus dalam ujian mereka, bahkan guru memuji kemajuan mereka yang signifikan. Ada yang menyebutkan bahwa mereka telah membagikan informasi tersebut kepada lima teman sekelas, 12 teman sekelas, dan bahkan 20 teman sekelas.

Lianzi sangat senang mendengar tanggapan anak-anak. Faktanya, hal yang sama terjadi di banyak sekolah. Dia menyaksikan kegembiraan banyak siswa setelah mereka mendengar fakta kebenaran. Dia tahu itu karena belas kasih Guru. Lianzi juga pergi ke beberapa sekolah di kota pada siang hari dan membantu menyebarkan berkah sembilan kata-kata yang mengandung kebenaran ini.