(Minghui.org) Untuk menandai peringatan 25 tahun upaya praktisi Falun Gong untuk mengakhiri penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), praktisi mengadakan rapat umum di Stephansplatz di Wina pada tanggal 13 Juli 2024. Mereka memperagakan latihan dan memasang papan informasi tentang penganiayaan selama 25 tahun.

Praktisi Falun Gong yang menyelenggarakan rapat umum tersebut membacakan pernyataan yang dikirimkan oleh dua anggota parlemen Austria. Segera setelah PKT mulai menganiaya praktisi Falun Gong di Tiongkok pada tanggal 20 Juli 1999, praktisi di seluruh dunia mulai melakukan protes damai dan memberi tahu orang-orang di dunia tentang hal ini.

Praktisi melakukan latihan selama acara di Wina pada tanggal 13 Juli 2024.

Anggota Dewan Nasional Menulis Surat untuk Mendukung Protes Praktisi terhadap Penganiayaan

Petra Bayr, anggota Dewan Nasional

Petra Bayr, anggota Dewan Nasional Austria, yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan pembangunan global, mengirimkan pernyataan yang berbunyi, “Kebebasan untuk hidup sesuai dengan budaya dan agamanya sendiri, dan untuk mengekspresikan pendapatnya sendiri adalah hak asasi manusia yang mendasar.” Ia mengingatkan masyarakat bahwa hak-hak ini harus dihormati di seluruh dunia, namun sayangnya, hak-hak tersebut dilanggar di banyak tempat. Dia mengatakan bahwa dia mendapat harapan ketika melihat orang-orang membela hak asasi manusia. Dia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang melakukan hal tersebut.

Dr. Elisabeth Götze, anggota Dewan Nasional

Dr. Elisabeth Götze, anggota Dewan Nasional, menyatakan, “Selama 25 tahun, praktisi Falun Dafa telah dianiaya di Tiongkok karena keyakinan mereka dan menderita perlakuan tidak manusiawi mulai dari kerja paksa hingga pengambilan organ. Penganiayaan harus diakhiri, dan Tiongkok, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mempunyai tanggung jawab khusus!” Dia menambahkan, “Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja tanpa lelah untuk orang-orang ini (praktisi) dan atas dukungan mereka terhadap Falun Dafa. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan untuk membuat pernyataan mengenai masalah penting ini.”

Seorang praktisi membaca pernyataan yang dikirim oleh legislator dan menggambarkan penganiayaan yang dilakukan oleh PKT.

Pejalan kaki Mendukung Falun Gong

Stephansplatz (Stephens Square) pagi itu ramai. Banyak orang pergi ke stan informasi, dan setelah berbicara dengan praktisi, menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan penghentian pengambilan organ hidup-hidup yang dilakukan oleh PKT.

Beberapa orang melihat kata-kata “pengambilan organ hidup-hidup” di spanduk besar dan ingin segera menandatangani petisi. Banyak orang bertanya apa hubungannya dengan praktisi Falun Gong yang berlatih dengan damai.

Praktisi menjelaskan bahwa kejahatan ini terjadi di banyak pusat penahanan di Tiongkok. Ada bukti bahwa banyak pejabat PKT juga terlibat. Kelompok terbesar korban pengambilan organ hidup-hidup adalah praktisi Falun Gong. Mereka tidak melakukan kejahatan apa pun, namun ditahan karena keyakinan mereka. Sebagian besar praktisi disiksa tanpa alasan bahkan tanpa melalui proses hukum.

Pejalan kaki menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri penganiayaan.

Orang-orang berbicara dengan praktisi untuk mengetahui tentang penganiayaan.

Seorang pria mendengar tentang prinsip-prinsip Falun Dafa Sejati, Baik, Sabar, dan mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Dia terkejut dan bertanya kepada praktisi, “Mengapa? Ini adalah nilai-nilai universal!” Dia memahami bahwa PKT tidak menyukai tiga kata ini.

Sepasang suami istri terkejut karena PKT tidak mengizinkan orang berlatih Falun Dafa. Mereka bertanya apakah hal itu dilarang oleh hukum. Praktisi menjawab bahwa tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Dafa, namun pemerintah tidak bertindak sesuai dengan hukum. Jadi mereka menandatangani petisi.

Praktisi juga berbicara dengan banyak turis Tiongkok tentang Falun Dafa dan mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh PKT. Hasilnya, 18 orang Tiongkok mengumumkan pengunduran diri mereka dari Partai dan organisasi afiliasinya.

Praktisi juga berbicara dengan banyak orang yang sebelumnya pernah melihat praktisi di berbagai tempat. Ketika mereka melihat stan praktisi di Wina, mereka menyemangati praktisi untuk terus bekerja keras.

Sebuah keluarga dari Polandia memberi tahu praktisi bahwa mereka melihat nyala lilin di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Polandia, dan terkejut melihat brosur Polandia tentang Falun Dafa di Austria. Mereka mengatakan akan memberi tahu orang lain tentang penganiayaan tersebut.

Dua pengunjung dari Inggris memberi tahu seorang praktisi bahwa mereka menyukai Falun Gong, dan penting untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang fakta kebenaran. Mereka berkata kepada praktisi, “Teruslah bekerja keras!”

Beberapa orang dari Steiermark berkata, “Semoga anda beruntung!” segera setelah mereka melihat praktisi. Mereka menjelaskan bahwa mereka sebelumnya telah mengetahui tentang penganiayaan yang dilakukan oleh PKT.

“Jangan Menyerah!”

Seorang wanita terkejut mengetahui bahwa praktisi Falun Dafa dianiaya dengan kejam di Tiongkok. Dia berkata bahwa PKT tidak hanya ingin menghancurkan tradisi yang berharga, tetapi juga ingin menghancurkan kebaikan masyarakat. Dia ingin mengirim pesan kepada praktisi Falun Gong di Tiongkok, “Segala sesuatunya akan menjadi lebih baik, dan orang-orang dapat menjaga tradisi mereka. Saya berharap anda tidak kehilangan harapan dan jangan menyerah!”

Dua siswa mengambil foto bersama untuk menyapa praktisi di Tiongkok.

Dua orang siswa tiba di akhir kegiatan. Mereka berkata bahwa mereka sangat menyukai Falun Dafa dan meminta untuk berfoto bersama praktisi. Mereka ingin menyapa praktisi di Tiongkok dan menyampaikan harapan tulus mereka.