(Minghui) Zhang Xiaohua, seorang pensiunan pustakawan berusia 76 tahun dari Universitas Hubei, masih ditahan sejak awal Februari 2024, karena berlatih Falun Gong. Seorang profesional muda yang pernah dia bantu menyerukan pembebasannya.

Profesional ini saat ini bekerja di perusahaan Fortune 500 di luar Tiongkok. Ketika dia membaca penderitaan Zhang di Minghui.org, dia menjadi sangat khawatir dan menyerukan pembebasannya segera. Dia mengatakan keluarganya pernah tinggal di kompleks perumahan yang sama di Universitas Hubei dengan Zhang.

Zhang dikenal oleh tetangganya sebagai orang yang baik hati dan jujur. Profesional ini masih duduk di bangku sekolah menengah pada saat itu. Dia stres saat mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. Zhang sering menasihatinya untuk santai saja dan melakukan yang terbaik.

Dia menjadi lebih baik dalam mengatasi stres dan kemudian unggul secara akademis. Mantan guru SMA dan teman-teman sekelasnya semua tahu betapa positifnya pengaruh Zhang terhadap dirinya. Dia memuji Zhang karena telah mewujudkan kesuksesannya dan mengajarinya untuk selalu tetap optimis.

Dia juga tersentuh oleh cerita lain yang dia baca tentang Zhang. Dia diganggu berkali-kali oleh polisi setempat dan komite jalanan karena berlatih Falun Gong, namun dia tidak menaruh dendam terhadap pelakunya. Dia menyerukan orang-orang yang baik hati untuk membantu menjamin pembebasannya.

Rincian Penangkapan Zhang

Zhang, seorang penduduk Kota Wuhan, Provinsi Hubei, awalnya ditangkap pada tanggal 25 November 2023, ketika dia dan tujuh tamu lainnya sedang belajar ajaran Falun Gong di rumah Hu Aihong, yang berusia 50-an. Pekerja kantor komunitas setempat dan kantor manajemen properti memimpin lebih dari dua puluh petugas dan membuka paksa pintu.

Polisi berasal dari berbagai lembaga, termasuk Kantor 610 Distrik Wuchang, Departemen Kepolisian Distrik Wuchang, Kantor Polisi Xujiapeng, Kantor Polisi Yujiatou, Kantor Polisi Yangyuan, dan Kantor Polisi Nanhu.

Tanpa menunjukkan surat perintah penggeledahan, polisi menggerebek rumah Hu dan menyita buku-buku Falun Gong, ponsel, uang tunai, dan foto pencipta Falun Gong. Dia dan tamunya dibawa ke kantor polisi yang bertanggung jawab di wilayah pemukiman masing-masing untuk diinterogasi.

Zhang dan lima tamu lainnya, semuanya lansia, dibebaskan pada malam penangkapan mereka. Namun petugas Kantor Polisi Xujiapeng menggerebek rumahnya sebelum Tahun Baru Imlek (10 Februari 2024) dan membawanya kembali ke tahanan. Mereka menempatkannya di Pusat Pencucian Otak Kota Wuhan, di mana dia ditahan hingga hari ini.

Ini bukan pertama kalinya Zhang menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia sebelumnya ditangkap beberapa kali dan ditahan di berbagai pusat pencucian otak. Pengadilan Distrik Caidian menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara (waktu tepatnya tidak diketahui), dan dia menderita penyiksaan brutal di Penjara Wanita Provinsi Hubei (terletak di Jalan Baofeng, Kota Wuhan).

Dia dipukuli dengan kejam, dicekok paksa makan, dan dilarang tidur. Dia juga pernah ditahan di sel isolasi, kedap suara dan tidak memiliki jendela. Para penjaga menyiksanya sesuka hati tanpa khawatir teriakannya terdengar oleh orang lain.

Laporan Terkait :

Pensiunan Pustakawan Ditahan di Pusat Pencucian Otak Sudah Selama Tiga Bulan dan Masih Terus Ditahan Karena Keyakinannya pada Falun Gong

Kota Wuhan, Provinsi Hubei Sembilan Orang Ditangkap dalam Satu Hari karena Keyakinan Mereka, Dua Orang Masih Ditahan di Pusat Pencucian Otak