(Minghui.org) Pada Jumat, 19 Juli 2024, praktisi Falun Dafa mengadakan kegiatan di Bratislava’s Hviezdoslav Square untuk menandai 25 tahun sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong (Falun Dafa) di Tiongkok. Meski cuaca panas, banyak orang mampir ke stan informasi untuk menandatangani petisi melawan penganiayaan.
Marek Tatarko, perwakilan Himpunan Falun Dafa Slovakia berkata, “Selama 25 tahun, praktisi Falun Gong di Tiongkok telah dijadikan sasaran penganiayaan kejam: disiksa, dibunuh, dicuci otak, dipenjarakan, diperkosa, dipekerjakan paksa, difitnah, dianiaya secara finansial, dan diawasi sebagai bentuk dasar penganiayaan. Terlebih lagi pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong secara hidup-hidup telah membawa penganiayaan ke tingkat yang lebih keji lagi.”
Orang-orang menandatangani petisi yang mengecam penganiayaan terhadap Falun Gong saat kegiatan di Bratislava tanggal 19 Juli 2024.
Pada malam sebelum kegiatan, tanggal 18 Juli, praktisi berkumpul di depan Kedutaan Tiongkok untuk mengenang praktisi yang meninggal dunia akibat penganiayaan. Selama nyala lilin, mereka memegang foto para korban penganiayaan yang tak manusiawi ini, penganiayaan ini masih berlanjut hingga hari ini di Tiongkok.
Praktisi melakukan aksi nyala lilin di depan Kedutaan Tiongkok di Bratislava tanggal 18 Juli.
Peter Osuský, Mantan Anggota Dewan Perwakilan: “Ini adalah peringatan akan kejahatan keji”
Peter Osuský, mantan anggota Dewan Perwakilan Slovakia yang menjabat dalam waktu lama, ditampilkan di pengeras suara kegiatan dan memberi pidato singkat demi mendukung upaya praktisi Falun Dafa dalam menghentikan penganiayaan.
Osuský berkata, “Sangat penting mengingat kejahatan dan tidak melupakannya. Karena jiwa manusia kebanyakan suka mengingat dan merayakan hal yang positif. Namun peringatan ini adalah merebaknya kejahatan keji yang harus diingat, meski keinginan kita untuk mengingat hal-hal baik. Namun bila kita mencoba memikirkan tentang pengambilan organ dari orang yang masih hidup, yang secara de facto berarti membunuh mereka, kita akan paham betapa mengerikannya kejahatan yang dilakukan oleh rezim yang mempunyai perwakilan dalam mendukung dan mempertahankan kejahatan tersebut.”
Dia memperingatkan negara demokrasi barat melawan tekanan yang diberikan oleh kejahatan. Dia mengakhiri pidato dengan berterima kasih kepada praktisi Falun Gong karena mengambil tindakan untuk memperingati penganiayaan, dia juga mengungkapkan harapan, berkat upaya praktisi, apa yang terjadi tidak akan dilupakan dan tidak akan menjadi sesuatu yang dipoles dunia sebagai “urusan bisnis seperti biasa.”
Peter Osuský, mantan anggota dewan perwakilan, berbicara di aksi nyala lilin di Hviezdoslav Square Bratislava
Orang yang Lewat Mendukung Praktisi
Armen, seorang jurnalis dari Armenia, berkata belum pernah mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia berkata, “Sungguh mengejutkan bahwa orang disiksa karena latihan ini. Saya tidak mengerti bagaimana hal ini mungkin terjadi. Saya akan terus berharap untuk anda di kegiatan anda. Meski saya seorang jurnalis, saya tidak tahu hal ini terjadi.”
Seorang wanita dari Serbia yang menandatangani petisi menangis dan berkata dia sangat peka dengan penderitaan orang lain. Dia berkata akan mulai bermeditasi, dan mengambil kontak informasi agar bisa mencari praktisi Falun Gong di Serbia.
Seorang pria berusia 88 tahun, yang pernah ditahan selama dua tahun di tambang dan dipaksa melakukan kerja paksa saat rezim komunis di Czechoslovakia, mengungkapkan dukungannya terhadap praktisi Falun Gong. Dia mendorong praktisi untuk tetap teguh, meski penganiayaan berlangsung selama 30 tahun.
Beberapa wisatawan Tiongkok yang berada di Bratislava mengambil informasi tentang Falun Gong dan seorang wanita muda dari Tiongkok mencoba latihan selama kegiatan.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org