(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 tahun. Ketika saya mengingat kembali, saya sangat bersyukur atas perlindungan Guru. Saya tidak akan mampu melangkah maju tanpa bimbingan Beliau.

Saya bekerja di bagian pemasaran untuk sebuah perusahaan milik negara sebelum saya pensiun. Ketika saya kembali bekerja setelah cuti pada tahun 2000, atasan saya memutuskan untuk mengirim saya ke lokasi lain untuk mengembangkan pasar baru. Tepat ketika saya akan pindah ke kantor di lokasi baru, saya diberi tahu bahwa penunjukan saya telah dibatalkan, alasannya adalah saya pernah menjadi koordinator pusat bimbingan Falun Dafa setempat dan menjadi target utama pengawasan polisi.

Di bawah tekanan polisi, majikan saya tidak memberikan pekerjaan lain untuk saya untuk waktu yang lama. Keluarga saya harus bertahan hidup hanya dengan gaji istri saya.

Mengungkap Rekayasa "Bakar Diri"

Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, polisi menyuruh saya berhenti berlatih dan pergi ke stasiun televisi lokal, di mana mereka akan mengatur agar saya difilmkan memfitnah Falun Dafa dengan membaca naskah yang telah mereka siapkan. Saya dengan tegas menolak.

Pada malam Tahun Baru Imlek 2001, PKT menggelar rekayasa "bakar diri" di Lapangan Tiananmen untuk menghasut orang-orang agar membenci Falun Dafa. Beberapa hari kemudian, polisi memerintahkan sekretaris Partai di perusahaan saya dan tiga pemimpin dari perusahaan istri saya untuk bertemu saya di tempat kerja istri saya. Mereka mengancam dan memerintahkan saya untuk tampil di TV guna menyampaikan pendapat tentang insiden "bakar diri" tersebut.

Penganiayaan terhadap Dafa berada pada titik terburuknya saat itu. Itu juga merupakan ujian mendasar bagi setiap kultivator sejati untuk melihat apakah ia dapat mengesampingkan hidup dan mati serta dengan tegas melindungi Dafa. Menghadapi kesengsaraan ini, saya terus melafalkan puisi Guru untuk menguatkan diri:

“Teguh berkultivasi Dafa dengan hati tak tergoyahkan,
Kenaikan tingkat adalah pokok,
Di hadapan cobaan watak sejati terungkapkan,
Berkultivasi mencapai kesempurnaan, menjadi Buddha, Tao dan Dewa.”
(“Watak Sejati Terungkapkan,” Petunjuk Penting Gigih Maju 2)

Saya mengingatkan diri sendiri: “Saya adalah pengikut Dafa yang harus menjaga martabat Dafa. Saya tidak boleh berkompromi dengan kejahatan, mengkhianati Guru, atau meninggalkan noda di jalur kultivasi saya. Saya harus melepaskan rasa takut dan menunjukkan keyakinan teguh saya pada Dafa!”

Saya memberi tahu mereka, “Tidak ada praktisi Falun Gong yang akan melakukan apa yang dilakukan orang-orang itu dalam aksi bakar diri di Lapangan Tiananmen. Pertama-tama, Wang Jindong tidak menyilangkan kakinya seperti seorang praktisi. Praktisi duduk dengan kaki disilangkan dalam posisi lotus atau setidaknya dalam posisi setengah lotus. TV menggambarkan Wang Jindong sebagai seorang praktisi lama, tetapi kakinya disilangkan dengan santai. Kedua, posisi tangannya dalam jieyin sama sekali berbeda dari seorang praktisi. Ketiga, Guru Li Hongzhi dengan jelas menyatakan dalam Zhuan Falun bahwa praktisi tidak boleh membunuh dan juga dinyatakan dalam ‘Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Sydney’ bahwa ‘...bunuh diri adalah berdosa.’

“Karena kita sangat menyadari bahwa bunuh diri adalah berdosa, bagaimana mungkin orang yang bakar diri adalah praktisi Falun Gong?”

Ketika sekretaris partai mendengar hal itu, dia mengancam saya dengan berkata, “Anda sangat tidak tahu apa-apa tentang masalah terkini. Beraninya anda membuat pernyataan seperti itu? Tidakkah anda memikirkan akibatnya? Tidakkah anda memikirkan keselamatan Anda sendiri?”

Saya menjawab, “Bukankah anda meminta saya untuk memberikan pendapat saya? Saya menganut Sejati-Baik-Sabar, jadi saya mengatakan kebenaran, bukan kebohongan.

Beberapa orang bergantian mengancam saya, menggunakan taktik lunak dan keras, dalam upaya untuk memaksa saya menurut. Namun, saya bertekad untuk melindungi Dafa dan tidak akan membiarkan mereka berhasil. Saya tahu bahwa Fashen Guru ada di sisi saya, menjaga saya, dan saya tahu saya akan melewati ini.

Sekretaris partai terus mengancam saya: “Selama anda berjanji untuk meninggalkan Falun Gong dan bekerja sama dengan kami di televisi, perusahaan akan segera mencarikan pekerjaan untuk anda, dan keluarga anda akan aman dan bahagia. Jangan keras kepala, jika tidak, kami tidak akan dapat menemukan pekerjaan untuk anda. Jangan menentang pemerintah—telur tidak dapat memecahkan batu.”

Saya tidak tergerak dan berkata, “Kebebasan berkeyakinan adalah hak yang diberikan kepada setiap warga negara oleh Konstitusi. Jika saya bertindak sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang baik, kejahatan apa yang telah saya lakukan? Bukankah anda memuji pekerjaan saya di masa lalu? Jika atasan saya tidak dapat memberi saya pekerjaan karena tekanan dari atas, saya tidak akan mempersulit anda dan dapat mengundurkan diri.”

Sekretaris Partai segera setuju dan menyuruh saya melapor ke perusahaan dan menyerahkan surat pengunduran diri. Saya tahu dia ingin terbebas dari kesalahan di masa mendatang. Namun, atasan teratas tempat istri saya bekerja menolak, dengan mengatakan bahwa jika saya mengundurkan diri, perusahaan mereka akan bertanggung jawab.

Rumah yang kami tinggali adalah milik perusahaan istri saya. Bagian keamanan dan penjaga pintu di sana memantau setiap gerakan kami saat kami masuk atau keluar gerbang. Mereka mencatat apakah saya berbelok ke kiri atau ke kanan saat keluar, apakah saya membawa tangan kosong atau membawa tas, apakah saya mengendarai sepeda atau berjalan kaki. Jelas bahwa mereka melibatkan semua orang dalam penganiayaan terhadap kami.

Akhirnya saya sampaikan kepada sekretaris partai bahwa saya butuh waktu untuk membuat keputusan. Jika saya memutuskan untuk mengundurkan diri, saya akan mengikuti prosedur yang berlaku. Hasil akhirnya adalah polisi gagal membuat perusahaan saya memaksa saya tampil di TV.

Setelah sampai di rumah, saya sampaikan kepada istri saya apa yang telah saya putuskan—bahwa saya lebih baik kehilangan pekerjaan daripada berhenti berkultivasi. Istri saya menyatakan dukungannya dan menghibur saya, dengan mengatakan bahwa ada banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap: “Orang-orang bertahan hidup dengan cara yang sama. Kita dapat memenuhi kebutuhan selama kita bekerja keras dan menanggung kesulitan.”

Keesokan harinya, saya sedang menuju ke perusahaan saya untuk mengundurkan diri ketika saya kebetulan bertemu dengan Ding, mantan wakil presiden perusahaan yang sekarang menjadi CEO perusahaan lain. Ketika dia mengetahui bahwa saya akan mengundurkan diri, dia langsung menolak: “Bagaimana anda bisa mengundurkan diri setelah anda bekerja di sana begitu lama? Dengarkan nasihat saya: Jangan impulsif, bersikap tenang, dan jangan melakukan hal-hal bodoh. Saya akan menulis surat kepada para pemimpin unit anda untuk meminta mereka berusaha sebaik mungkin untuk mengatur pekerjaan bagi anda. Saya tidak percaya bahwa perusahaan sebesar itu tidak dapat mengakomodasi anda!” Saya tersentuh oleh kebaikan hatinya.

Dalam perjalanan pulang, saya terus mencari ke dalam diri sendiri. Di permukaan, tampaknya kesediaan saya untuk mengundurkan diri mengutamakan kultivasi dan pekerjaan di urutan kedua, yang dapat dibenarkan. Namun, ada sedikit petunjuk di alam bawah sadar saya bahwa mereka tidak akan menganiaya saya lagi jika saya meninggalkan perusahaan. Pikiran ini sebenarnya adalah celah kekosongan pada kultivasi saya.

Jiang Zemin, mantan pemimpin PKT, mengadopsi kebijakan penganiayaan terhadap pengikut Dafa: "Hancurkan reputasi mereka, potong keuangan mereka, dan hancurkan mereka secara fisik." Untuk menganiaya kami secara finansial, mereka memecat kami dari jabatan publik, membatalkan jaminan sosial kami, menahan pensiun kami, mengenakan denda besar, dan melarang kami bekerja.

Saya merasa belum cukup keras mengklarifikasi fakta kepada para pemimpin unit kerja saya agar mereka dapat memahami konsekuensi serius dari berpartisipasi dalam penganiayaan dan betapa pentingnya bersikap baik kepada praktisi Falun Gong. Sebaliknya, saya ingin mengundurkan diri secara sukarela. Bukankah kekuatan lama menginginkan saya mengundurkan diri? Dan bukankah dengan demikian saya secara tidak sengaja bekerja sama dengan penganiayaan? Saya menyalahkan diri sendiri atas perilaku saya yang tidak rasional dan, pada saat yang sama, saya menjadi lebih sadar akan keseriusan kultivasi.

Saya kemudian menyadari bahwa bukanlah suatu kebetulan bahwa saya bertemu dengan mantan atasan saya Ding. Pastilah Guru yang melihat kekurangan dalam kultivasi saya dan menyadarkan saya melalui kata-katanya. Saya memutuskan untuk tidak mengundurkan diri.

Bayangkan jika seorang praktisi harus berlarian ke sana kemari dan khawatir tentang mencari nafkah setiap hari. Bagaimana dia bisa dengan sepenuh hati mengabdikan dirinya untuk mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan makhluk hidup? Sebagai pengikut Dafa, bagaimana kita dapat memenuhi misi sejarah kita seperti itu? Dengan mengajukan pengunduran diri, bukankah saya menciptakan hambatan bagi diri saya sendiri? Pengaturan Guru adalah agar saya memiliki pekerjaan, bukan kehilangan pekerjaan.

Terima kasih, Guru, atas pencerahannya! Anda membantu saya sadar tepat pada waktunya dan menghindari jalan memutar dalam kultivasi saya.

Keajaiban, Seseorang Mempekerjakan Saya

Setelah saya menunggu di rumah selama lebih dari sebulan hingga perusahaan memberi saya pekerjaan, seorang manajer yang baik hati memberi tahu saya bahwa perusahaan berencana membawa saya ke sesi cuci otak. Saya tahu ini karena saya tidak setuju tampil di TV untuk memfitnah Dafa. Saya memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk menghindarinya. Karena telepon saya disadap, saya membuat perjanjian dengan istri saya untuk menghubunginya melalui telepon umum pada tanggal tertentu.

Beberapa hari kemudian, pihak berwenang mengetahui bahwa saya meninggalkan rumah. Mereka bertanya kepada istri saya mengapa saya melarikan diri, ke mana saya pergi, dan mengapa saya tidak melapor ke kantor polisi. Istri saya memberi tahu mereka bahwa saya harus pergi ke luar kota untuk mencari pekerjaan karena mereka menolak memberi pekerjaan untuk saya. Dia berkata bahwa dia tidak tahu di mana saya berada. Polisi menyuruhnya untuk melapor kepada mereka segera setelah mendengar kabar dari saya.

Untuk mencegah kami pergi ke Beijing untuk mengajukan petisi kepada pemerintah, agen PKT mengancam akan memecat pejabat tinggi setempat dari pekerjaan mereka jika ada praktisi di daerah mereka yang pergi ke Beijing. Ketika polisi tidak dapat mengetahui ke mana saya pergi, mereka secara membabi buta mengirim satu kontingen ke Beijing dan yang lainnya ke ibu kota provinsi untuk mencari saya. Mereka tetap tidak dapat menemukan saya.

Ding kemudian memberi tahu istri saya bahwa dia telah berbicara dengan divisi keamanan dalam negeri dan menjamin bahwa dia akan bertanggung jawab atas saya. Dia mengatur agar saya bekerja di perusahaannya dan meminta saya untuk segera kembali. Saya tahu Guru telah mengatur ini. Perlindungannya memungkinkan saya terhindar dari marabahaya; itu semua adalah pengaturan Guru. Proses ini mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki pemahaman dan sikap yang berbeda tentang Dafa. Itu juga mencerminkan apakah mereka baik atau jahat.

Pada hari pertama saya di perusahaan Ding, wakil presiden Cai berkata kepada saya, “Kami tidak berhak mengganggu keyakinan anda. Beri tahu saya jika anda mengalami kesulitan dengan pekerjaan, dan saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya.” Saya merasa senang untuknya, bahwa dia jelas tentang posisinya. Saya bekerja di sana sampai saya pensiun.

Saya adalah orang tertua di departemen itu. Selain melakukan pekerjaan saya sendiri, saya juga membersihkan kantor, koridor, dan kamar mandi. Karena sifat khusus pekerjaan saya, saya sering harus bekerja lembur selama liburan. Saya tidak mengambil cuti pengganti, saya juga tidak meminta upah lembur. Karena saya benar-benar mengikuti standar Sejati-Baik-Sabar, tidak ada yang mendiskriminasi saya karena keyakinan saya. Mereka menghormati saya dan memilih saya sebagai karyawan teladan di departemen tersebut.

Ketika saya terpilih sebagai karyawan teladan suatu tahun, saya meminta manajer untuk memberikan penghargaan kepada orang lain di departemen tersebut. Manajer tersebut berkata, “Bukan karena kami lebih menyukai anda, tetapi anda yang paling memenuhi syarat.” Saya ingat bahwa wakil presiden Cai pernah berkata di depan umum bahwa jika saya orang jahat, maka tidak akan ada orang baik yang tersisa di dunia ini.

Dalam suasana perusahaan yang baik itu, saya dapat belajar Fa di kantor setelah bekerja. Karena saya sangat mementingkan belajar Fa dan melakukan tiga hal yang Guru minta untuk kita lakukan, kultivasi saya berjalan dengan baik. Saya meminjamkan buku Zhuan Falun kepada rekan kerja untuk dibaca, dan beberapa dari mereka mengundurkan diri dari PKT setelah mengetahui fakta kebenaran.

Saya juga mengirimkan materi klarifikasi fakta kepada orang-orang di departemen lain. Setelah membaca artikel Guru “Sekelumit Kesan dari Saya” (Petunjuk Penting Gigih Maju 2), seorang insinyur senior berkata, “Guru anda luar biasa, dan tulisannya sangat bermutu tinggi!”

Agar dapat mempertahankan pikiran lurus dan perilaku ketika menghadapi berbagai kesulitan dan ujian, seorang kultivator pertama-tama harus memahami dengan jelas bahwa Falun Dafa adalah Fa Buddha tertinggi di alam semesta, tak terhancurkan, dan Guru memiliki kekuatan yang tak terbatas. Kita perlu melepaskan keterikatan pada hidup dan mati di tengah penganiayaan kejahatan. Hanya dengan begitu kita dapat mempertahankan pikiran lurus yang kuat dan berjalan di jalur kultivasi yang benar.

Saya berbagi pengalaman dan pemahaman pribadi saya. Jika ada yang tidak sesuai dengan Fa, mohon dikoreksi.