(Minghui.org) Seorang wanita berusia 76 tahun yang menjalani hukuman di luar penjara karena berlatih Falun Gong ditahan lagi pada 6 Agustus 2024. Petugas yang menangkapnya berjanji akan membebaskannya dalam dua hari, tetapi dia masih ditahan pada saat laporan ini dibuat.

Cobaan berat yang dialami Lu Chaoxiu, warga Kota Zhongxiang, Provinsi Hubei, bermula dari penangkapannya pada 2022, setelah dia dilaporkan menyebarkan materi informasi yang mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap keyakinannya, Falun Gong. Departemen Kepolisian Kota Yicheng membebaskannya dengan jaminan pada 23 Juni 2022. Kota Yicheng berbatasan dengan Kota Zhongxiang.

Kantor Polisi Huji memanggil Lu untuk diinterogasi pada 6 Desember 2023. Dia diizinkan pulang setelah itu.

Pengadilan Kota Yicheng mengadili Lu pada 1 Maret 2024 dan menjatuhkan hukuman tiga tahun di luar penjara. Putusan tersebut ditandatangani oleh jaksa Yang Junfeng dari Kejaksaan Kota Yicheng dan asistennya Wang Man, hakim ketua He Weili (+86-19313992909), hakim Liu Xiaoyan dan Guo Jian, serta asisten hakim, Xiang Yuanqi.

Suami Lu, Deng Guilin, diperintahkan untuk mengawasinya dengan ketat. Dia memaksa Lu menonton TV setiap hari sebagai gantinya melakukan latihan Falun Gong. Dia juga tidak mengizinkannya keluar sendirian maupun menghubungi praktisi Falun Gong setempat lainnya. Dia akan memukuli Lu jika menentang perintahnya.

Beberapa agen mendatangi rumah Lu pada 6 Agustus 2024. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa dia bermarga Zuo dengan nomor telepon +86-13607272668. Dia berjanji akan membawa Lu pulang dalam dua hari, tetapi tidak melakukannya.

Ini bukan pertama kalinya Lu menjadi sasaran karena keyakinannya, yang telah memulihkan kesehatannya dan membantunya menjadi orang yang lebih baik. Lu berulang kali menjadi sasaran karena memegang teguh keyakinannya setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai pada Juli 1999.

Kepala Polisi Zhang Heng dan instruktur Li Chuansheng dari Kantor Polisi Dayukou menggeledah rumah Lu pada Januari 2000. Mereka menyita semua buku Falun Gong miliknya dan menahannya di kantor polisi selama satu hari. Mereka mengancam suaminya dan memerintahkannya untuk mengawasi setiap gerakan Lu atau gajinya akan dipotong. Selama Tahun Baru Tionghoa 2001, Lu pergi mengunjungi kerabat, dan atasan suaminya memaksanya untuk memimpin mereka mencari Lu.

Instruktur Li membawa Lu ke pusat pencucian otak pada Juni 2004 dan menahannya di sana selama satu bulan. Dia dipaksa menonton program TV yang memfitnah Falun Gong dan diperintahkan menulis pernyataan untuk melepaskan Falun Gong. Ketika menolak, dia disiksa dan dilarang tidur.

Lu ditangkap lagi pada 2006 setelah dia dilaporkan karena berbicara dengan seseorang tentang Falun Gong di pasar petani setempat. Beberapa petugas dari Kantor Polisi Huji segera datang dan memukulinya. Mereka membawanya ke kantor polisi dan menahannya di bangku harimau. Mereka menendang kakinya dengan sangat keras hingga sepatunya robek.