(Minghui.org) Seorang penduduk Kota Wudalianchi berusia 77 tahun, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun dan denda 10.000 yuan pada bulan Januari 2024 karena menulis surat kepada polisi setempat untuk meminta mereka agar berhenti menganiaya praktisi Falun Gong seperti dirinya.

Pang Shanxi (pria) menderita radang sendi parah dan masalah perut setelah bertahun-tahun melakukan pekerjaan kasar sebagai pekerja gudang gandum. Tidak ada pengobatan yang membantunya sampai ia menemukan Falun Gong pada tahun 1999, setelah itu semua gejalanya hilang, dan ia menjadi energik lagi. Setelah Partai Komunis Tiongkok memulai kampanye nasional menentang Falun Gong beberapa bulan kemudian, ia tetap teguh pada keyakinannya karena pengalaman positifnya dengan latihan tersebut.

Pang menulis surat kepada Kantor Polisi Pertanian Longzhen setempat pada bulan April 2023, meminta mereka untuk tidak berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Kantor polisi tersebut melaporkannya ke badan pengawasnya, Departemen Kepolisian Kota Wudalianchi. Bersama-sama, kedua badan tersebut mengirim agen untuk menggerebek rumah Pang dan menyita buku-buku Falun Gong miliknya.

Departemen Kepolisian Kota Wudalianchi selanjutnya menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Kota Wudalianchi, yang kemudian meneruskan kasus tersebut ke Kejaksaan Kota Nenjiang. Baik Wudalianchi maupun Nenjiang berada di bawah yurisdiksi Kota Heihe.

Pengadilan Kota Nenjiang menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara dengan denda 10.000 yuan kepada Pang pada bulan Januari 2024. Ia dibawa ke Penjara Beian tak lama setelah itu. Sekitar sebulan kemudian, ia dipindahkan ke Penjara Tailai, tempat ia ditahan hingga kini.