(Minghui.org) Untuk menandai peringatan 25 tahun upaya mereka untuk mengakhiri penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT), praktisi Falun Dafa (juga disebut Falun Gong) di kota-kota besar di Ukraina mengadakan serangkaian acara sekitar tanggal 20 Juli 2024. Penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999, dan berlanjut hingga hari ini, jutaan praktisi di Tiongkok yang masih hidup dalam bahaya besar. Melalui kegiatan mereka, praktisi Ukraina berharap untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh PKT.

Meskipun perang dengan Rusia terus berlanjut, banyak warga Ukraina yang ingin mengetahui lebih banyak tentang pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan ini dan menunjukkan dukungan mereka kepada praktisi.

Kegiatan di Kiev 

 

Praktisi mengadakan kegiatan di Kiev pada tanggal 14 dan 20 Juli 2024

Kiev adalah ibu kota Ukraina, dan merupakan rumah bagi sekitar tiga juta orang ditambah ratusan ribu orang dari wilayah lain di negara tersebut akibat perang yang sedang berlangsung. Praktisi Falun Dafa setempat mengadakan acara pada tanggal 14 dan 20 Juli di jalan utama kota, Khreshchatyk. Mereka memajang spanduk informasi bersama dengan karya seni dari Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar, yang terdiri dari lukisan karya praktisi Falun Dafa di seluruh dunia.

Tanggal 15 Juli di Kiev adalah hari terpanas di musim panas. Bahkan di tempat teduh, suhunya lebih dari 38 derajat Celcius (100 derajat Fahrenheit). Praktisi memutuskan untuk tidak membatalkan acara tersebut dan tetap menghormati rekan-rekan praktisi di Tiongkok. Ada banyak orang yang lewat di Khreshchatyk hari itu, dan mereka dapat mempelajari tentang Falun Dafa dan penganiayaan di Tiongkok.

Seorang pemuda berhenti dan dengan seksama melihat lukisan dari Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar dan berkata bahwa dia sangat tersentuh. Dia berkata bahwa dia sebelumnya mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Dafa di Tiongkok. Sekarang, berkat lukisan-lukisan itu, dia mengetahui bahwa anak-anak juga menderita akibat penganiayaan, dan dia bahkan lebih terkejut lagi dengan hal ini. Dia berkata bahwa penganiayaan ini sangat tidak adil. Dia juga mengatakan praktisi melakukan hal yang benar dengan memberi tahu orang-orang apa yang terjadi di Tiongkok.

 

Seorang pejalan kaki menerima brosur dari seorang praktisi.

Seorang wanita terpesona melihat bagaimana praktisi di Tiongkok terus membela keyakinan mereka dan prinsip Sejati, Baik, Sabar—prinsip Falun Dafa —dalam keadaan yang mengerikan. Dia mengatakan, perilaku mereka merupakan contoh bagi seluruh umat manusia dan sangat inspiratif. “Tiongkok mempunyai rezim komunis dan mereka percaya pada manusia biasa, namun mereka harus percaya pada Tuhan. Selama masyarakat memiliki belas kasih, empati, dan rasa hormat satu sama lain, kita akan tetap menjadi manusia dan mengatasi kesulitan apa pun,” ujarnya.

Seorang pria juga berkata bahwa dia sangat berterima kasih kepada praktisi Falun Dafa dan aktivitas mereka, serta senang mereka ada di dunia ini.

Acara di Taman di Kharkiv 

 

Kegiatan di Kharkiv.

Kota perbatasan utama ini dibom hampir setiap hari. Meski demikian, banyak orang, baik tua maupun muda, terus berusaha menjalani kehidupan normal.

Ada juga banyak praktisi Falun Dafa di kota yang telah berlatih selama bertahun-tahun. Pada 19 Juli, mereka mengadakan acara di taman untuk memperingati upaya mereka mengungkap penganiayaan di Tiongkok. Banyak warga Kharkiv menyatakan simpati kepada praktisi di Tiongkok, meskipun mereka berada dalam situasi sulit.

Orang-orang di Dnipro Menghargai Nilai-Nilai Falun Dafa

Praktisi mengadakan acara di Dnipro pada 21 Juli di tanggul kota. Banyak tanda tangan dikumpulkan pada petisi untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh PKT. Beberapa pejalan kaki mengobrol lama dengan praktisi, karena mereka mempunyai banyak pertanyaan terkait Falun Gong dan penganiayaan. 

 

Orang-orang menandatangani petisi yang menyerukan untuk mengakhiri PKT selama kegiatan di Dnipro.

Anastasia dan Matilda pindah dari Oblast Donetsk ke Dnipro, untuk menghindari perang. Mereka mengetahui tentang Falun Dafa untuk pertama kalinya. Matilda mengatakan dia sangat menyukai latihan ini dan ingin berlatih. Setelah mengetahui tentang penganiayaan di Tiongkok, Matilda mengatakan dia memprotesnya dan menandatangani petisi. Dia juga menyetujui prinsip Sejati, Baik, Sabar yang coba dijalani oleh para praktisi. “Masyarakat harus memiliki kesabaran dan ketulusan,” katanya.

 

Anastasia (kiri) dan Matilda (kanan).

Nikita dan Alexei juga mengetahui tentang Dafa untuk pertama kalinya. Alexei berkata menyaksikan praktisi melakukan latihan membuatnya bahagia karena sekarang, di masa perang, jarang melihat orang-orang di jalan berkumpul dan melakukan latihan yang bermanfaat. Para praktisi menggambarkan bagaimana praktisi di Tiongkok menjadi sasaran penganiayaan, termasuk fakta bahwa mereka digunakan sebagai bank organ hidup untuk operasi pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT. “Ini buruk, tidak normal, dan tidak manusiawi,” kata Nikita.

 

Nikita (kiri) dan Alexei (kanan).

Alexei menambahkan: “Saya tidak mengerti mengapa seseorang menyayat orang hidup seperti itu, mengambil organnya dan menjualnya. Pasti ada yang salah dengan pikiran orang seperti itu.”

Membawa Falun Dafa ke Odessa

Odessa adalah kota besar di Laut Hitam, dan praktisi setempat mengadakan acara pada 13 dan 14 Juli. Melalui acara ini, penduduk dan wisatawan dapat mengetahui tentang penganiayaan dan bagaimana praktisi dibunuh untuk diambil organnya hanya karena tetap teguh pada keyakinannya.

Kegiatan di Odessa.

Praktisi memperagakan latihan pada 13 Juli di pusat kota Odessa, dan memberi tahu orang-orang tentang Falun Dafa. Mereka menjelaskan bagaimana latihan ini menekankan pada kultivasi fisik dan moral, dan bagaimana PKT secara brutal menindas praktisi selama 25 tahun. Mereka juga membagikan materi informasi dan bunga lotus kecil buatan tangan.

Banyak pejalan kaki terkejut dengan penganiayaan yang dilakukan PKT terhadap latihan damai ini.

Seorang pria terkejut mengetahui bahwa praktisi adalah sukarelawan. Dia juga terkejut dengan kenyataan bahwa latihan ini diajarkan secara gratis, padahal latihan ini dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan masyarakat. Dia mengatakan bahwa saat ini segala sesuatu digunakan untuk menghasilkan uang.

Latihan ini juga menarik perhatian anak-anak muda - mereka menirukan gerakan praktisi dan berfoto bersama. Mereka sulit percaya bahwa orang-orang di Tiongkok begitu banyak dianiaya karena memiliki keyakinan lurus.

Pada 14 Juli, acara lainnya diadakan di Taman Shevchenko Odessa, di mana tempat rutin latihan Falun Dafa. Orang-orang berjalan melalui taman ini dalam perjalanan menuju laut dan selalu ada banyak wisatawan. Orang-orang mempunyai kesempatan untuk mengetahui tentang Falun Dafa dan menyatakan simpati mereka terhadap praktisi di Tiongkok.